CHAPTER 17 | Tidak Ada Petunjuk Lagi

1.2K 373 49
                                    

CHAPTER 17 | Tidak Ada Petunjuk Lagi

×××

Seungmin baru saja bangun dari tidur siangnya. Berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, ia menemukan bekas ceceran kamera kecil yang dibongkar Han tadi pagi, tapi tidak ada orang disana.

"Han?" panggil Seungmin otomatis.

Kepala menengok ke arah sofa dan pantry, hanya untuk mendapati hasil nihil. Seungmin mengernyit, sedikit kesal karena laki-laki itu tidak sekalian membersihkan semuanya.

"Han Jisung?"

Seungmin memanggil lagi, kini langkahnya menuju ke salah satu kamar tamu yang ia peruntukkan untuk Han tidur. Mengetuk pintunya dua kali sebagai formalitas sebelum memutar kenopnya.

"Han lo diman—oh shit."

Baru saja rasa cemas Seungmin naik setingkat, ia langsung terkejut dan kembali ingin merutuk si rambut biru karena begitu ia melongokkan kepala ke dalam kamar, maniknya langsung bertemu dengan Han dengan dada telanjang dan secarik handuk di pinggang.

Laki-laki yang baru mandi itu—nampak dari surai basahnya—refleks berteriak, persis seperti di hari pertama ia datang dan tanpa sengaja menembakkan peluru ke dalam rumah Seungmin.

"Kenapa lo nggak bilang kalau lagi nggak pakai baju?!" sungut Seungmin setelah mundur dan langsung menutup pintunya lagi dari luar.

"Kan lo yang main nyelonong masuk aja!" protes Han balik. "Sengaja ya mau ngintip gue?!"

"Nggak lah bangsat ngapain! Badan lo cungkring gitu apanya yang diintipin!"

"Weh ngeremehin ya lo mau lihat nggak perut gu—"

"Bodo amat Han Jisung cepet pakai baju terus keluar!" gertak Seungmin final dengan telinga memanas.

Bohong jika Seungmin bilang ia tidak iri dengan pemandangan yang baru saja ia saksikan. Han Jisung mungkin kurus di luar, tapi rupanya banyak bagian menonjol yang disembunyikan di balik kain bajunya.

Seungmin bersumpah akan diet dan olahraga lagi agar perutnya berkotak enam. Yang benar saja, semua orang termasuk Hyunjin, Changbin, bahkan Han memiliki six-pack. Harusnya ia juga bisa, kan?

Si surai merah menenggak air dingin dari kulkas dengan cepat untuk meredam wajahnya yang kepanasan, tidak memperhatikan langkah Han yang mendadak sudah mendekat kepadanya.

"Ih wajahnya merah habis nonton perut gue!"

Han berseru tiba-tiba nyaris di depan telinga Seungmin, membuat si laki-laki Kim yang tengah minum pun otomatis tersedak hingga terbatuk-batuk. Tanpa merasa bersalah, Han justru menertawakannya sambil bertepuk tangan.

"Hahahahah udah kali salting-nya, gue tahu kok gue—"

"Diem ya Han Jisung atau gue suntik saxitoxin!"

Ancaman Seungmin membuat Han resmi bungkam. Ia mendapat tatapan tajam dari si Kim, hingga tidak berani membuka mulut lagi sebelum dialog lain dimulai oleh laki-laki yang lain.

"Lo dapet apa aja dari kamera tadi? Ada komponen yang spesifik nggak? Keluarannya lembaga tertentu, gitu. Atau rancangan orang terkenal." tanya Seungmin setelah air di hidungnya keluar.

Han beringsut mendekat ke arah Seungmin yang sibuk melihat satu-persatu ceceran kamera di lantai, menggelengkan kepala.

"Nggak ada. Semuanya dari industri umum yang jadi langganan banyak orang. Nggak ada tanda khusus dari kepolisian atau badan intelijen." terang Han.

Seungmin menghela napas, mendapati sesuatu yang kurang dari komponen-komponen kamera super kecil dengan resolusi tinggi yang sering ia rancang sendiri.

"Kita nggak punya banyak clue." ucap Seungmin pada Han.

'Tapi gue udah tahu pelakunya'.

𝙙𝙧𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang