Prologue.

4.5K 255 24
                                    

Arin❣
Sayang, maaf
Sepertinya, aku akan datang terlambat!

Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman manis ketika membaca pesan dari sang kekasih. Tak menunggu waktu lama, ia sudah membalas pesan tersebut.

Tak apa, sayang
Kalau tak bisa, jangan dipaksakan
Lagipula, aku tahu tempatnya

Tepat ketika pesan tersebut berhasil terkirim, kereta yang ia tumpangi berhenti di stasiun tujuan. Lebih tepatnya, stasiun Hongik University.

Lelaki dengan tinggi seratus delapan puluh lima sentimeter itu berdiri sembari mengambil tas ransel yang tergeletak dibangku kosong di sebelah tempat ia duduk sedari tadi.

Tak lupa mengambil koper hitam miliknya yang berada dirak bagasi di atas tempat duduk.

Begitu keluar dari kereta dan menampakkan kaki, ponselnya kembali berbunyi.

Arin❣
Kau sudah sampai?
Tetap di sana dan tunggu aku datang
Untungnya, Sunghoon sudah datang menggantikanku! ㅋㅋㅋ

Bibir tipisnya kembali melengkung, kali ini lebih lebar sampai gigi ratanya terlihat karena ia senang kekasihnya akan datang menjemput dirinya.

Setelah membalas pesan sang kekasih, lelaki itu melangkahkan kaki jenjangnya sambil menyeret koper. Menghampiri salah satu toko makanan dan membeli beberapa camilan untuk dirinya dan sang kekasih.

Sekiranya lima belas menit ia menunggu, kini perempuan mungil dengan memakai dress panjang berwarna merah muda membuat perempuan bernama lengkap Choi Arin terlihat semakin mungil dan menggemaskan di matanya.

"Soobinie~ Maaf, aku terlambat padahal aku sudah berjalan secepat mungkin," ujar Arin dengan bibirnya yang mengerucut saat sampai di hadapan kekasihnya yang bernama Choi Soobin.

"Aku juga baru sampai! Omong-omong, apa kau tidak kedinginan?" tanya Soobin sembari membuka tas ranselnya dan mengambil satu jaket untuk Arin.

"Aku pikir cuaca hari ini tidak sedingin kemarin, makanya aku tidak membawa jaket. Terima kasih, sayang!"

Choi Soobin mengulum senyum dan mengacak surai Arin karena gemas melihat ekspresi perempuan itu. "Sama-sama. Ayo kita pergi!"

Arin mengangguk antusias. "Mau langsung ke apartemen atau jalan-jalan dulu?"

"Ey, tentu saja kita akan jalan-jalan dulu disekitar Hongdae!"

"Bagus! Kalau begitu, ayo kita makan karena aku sudah lapar!"

Soobin terbahak melihat Arin yang sudah berjalan lebih dulu dengan menyeret koper. "Hei, pelan-pelan!"

Sudah tiga jam mereka mengelilingi jalanan Hongdae yang semakin malam semakin ramai, namun mereka harus segera berpisah begitu sampai di depan gedung apartemen yang akan Soobin tempati.

"Ah, padahal aku masih kangen!"

"Aigo, uri Arin!" Soobin mencubit kedua pipi Arin gemas. "Mulai besok kita 'kan akan sering bertemu karena akhirnya kita sudah tidak ldr! Harusnya kau senang, Arin-ah~"

Roommate; Yeonbin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang