Bab 19 : gilang atau gelang ?

3.1K 116 3
                                    

Alvino baru saja sampai didepan rumah Aruna,kemudian ia mengeluarkan ponselnya berniat untuk mengirim pesan pada Aruna.

Alvino : aku udah didepan rumah kamu.

Beberapa menit kemudian Aruna menjawab pesan dari Alvino.

Aruna : tunggu sebentar ya.

Alvino sudah membaca pesan dari Aruna,tak berniat untuk menjawab pesan dari kekasihnya,Aruna.

Tak lama kemudian,Aruna muncul dibalik pagar itu.Alvino yang melihatnya langsung tersenyum,yang disenyumin malah senyum balik.

"Pagi." Sapa Aruna.

"Pagi juga." Jawab Alvino.

"Maaf ya---kamu kelamaan nunggunya ya ?" Tanya Aruna.

Alvino menggeleng."gpp,buat kamu apa sih yang enggak." Gombal Alvino.

Aruna memberikan 1 kotak makan berwarna hijau kearah Alvino."ini bekal buat kamu,dimakan yak." Ujar Aruna.

Alvino menerima kotak bekal berwarna hijau itu dari Aruna."buat aku ?" Sambil menunjuk dirinya sendiri.

Aruna mengangguk."iya---maaf cuma bikin roti berselai rasa saja,kebetulan selai diroti itu ada banyak varian rasa,jadi kamu bisa memakannya dengan selai kesukaanmu."

Alvino menjawab."oh tentu aku akan memakan roti buatanmu,gpp makasih ya.pasti rotinya rasanya beda." Ucap Alvino.

Aruna menggeleng cepat."Eh---tenang aja kok,rotinya gak aku racunin." Jelas Aruna.

Alvino terkekeh."maksud aku itu rasanya pasti beda karna dibuatnya pakai cinta." Sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Yahh---mulai pagi-pagi udah receh."

"Yaudah,ayo berangkat." Ajak Alvino sambil menyalakan mesin motornya dan memakai helm full face-nya.

Aruna naik keatas motor sport-nya Alvino yang berwarna hitam.

Sesampainya diparkiran sekolah,Aruna langsung turun dari motornya Alvino sambil memberikan helmnya pada Alvino.

Aruna yang sudah duluan jalannya meninggalkan Alvino yang masih diparkiran.

Alvino langsung mensejajarkan langkahnya dengan Aruna."makasih ya bekalnya." Ucap Alvino.

Aruna menoleh kearah Alvino sambil mengangguk."iya sama-sama jangan lupa dimakan bekalnya."

"Iya,istirahat mau makan bareng gak ?" Ajak Alvino.

Aruna sempat berfikir sejenak."boleh."

"Yaudah kalau begitu nanti aku tunggu ditaman." Kata Alvino.

"Iya."

Mereka berdua berpisah karna mereka berdua beda kelas dan beda jurusan juga.

Sesampainya dikelas Alvino langsung duduk dibangkunya.

Segerombolan temannya datang menghampirinya."woy,pagi-pagi udah pegang kotak bekal aja nih." Ledek Zidan.

Alvino tersenyum sekilas."oh-ini bekal dari Aruna."

"Widih---mantul bener dah." Ujar Aldi.

"Hmm...kayaknya ada yang makin dekat aja nih." Ucap Fahri.

Alvino terkekeh."iya hehehe."

"Jangan buat dia kecewa lagi yang kesekian kalinya." Pinta Fahri.

Alvino mengangguk."iya,gue paham."

"Eh---kapan-kapan kita jalan bareng lah sama pacar sendiri-sendiri." Ajak Zidan.

Mereka bertiga mengangguk secara bersamaan."nah---boleh juga tuh." Kata Fahri.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang