Dijam pulang sekolah,Arvano sedang berada dikantin yang niatnya mau beli air mineral.setelah mendapatkan apa yang ia mau yaitu air mineral,segera langsung bergegas untuk keluar dari kantin.
Tapi tunggu---pandangan Arvano tak sengaja jatuh pada Nadine yang sedang makan disalah satu meja kantin.
Ia bisa melihat kalau Nadine sedang makan sepiring mie goreng.tanpa babibu lagi Arvano langsung menghampiri Nadine."makan mulu bisanya." Sindir Arvano.
Nadine mendongak melihat siapa yang sedang berada dihadapannya."gue laper."
"Dirumah kan bisa?"
"Biarin aja sih,ya kalau lapar pasti makan lah!"
Arvano memutar bola matanya malas."iya makan mulu,tapi badannya gak gede-gede." Sindir Arvano.
Omongan Arvano hanya dianggap angin berlalu.bahkan ia sangat menikmati sepiring mie goreng diatas mejanya."ayo." Ajak Arvano yang sudah duduk disamping Nadine.
"Ayo,kemana?"
"Ya---pulanglah."
"Pulang kemana?" Dengan polosnya Nadine bilang seperti itu.
"Ya kerumah lo lah,Nadine!masa kerumah gue?"
"Boleh juga.gue mau main sama kak Arvin."
"Ish...ngapain elo ketemu sama Bang Arvin?"
"Kepo deh lo!"
"Buruan makannya!" Suruh Arvano.
"Yaudah sana pulang duluan.makanan gue aja baru datang.nanti kalau gue makan secara buru-buru yang ada keselek.emangnya elo mau tanggung jawab kalau gue keselek?"
"Ya---enggaklah." Jawab Arvano dengan santai.
"Ish...ngeselin."
Arvano menyugar rambutnya.setelah selesai makan sepiring mie goreng,Nadine bangkit dari duduknya lalu berdiri dan pergi menuju warung.entahlah dia mau beli apa lagi.Arvano tak ingin tahu.tak lama kemudian Nadine membeli makanan ringan ya seperti chiki.Arvano yang melihatnya hanya meneguk ludahnya dengan susah payah.
Gila!cantik-cantik makannya banyak juga! Batin Arvano.
"Elo mau ngapain?"
"Elo gak lihat gue habis beli chiki,ya---pasti buat dimakan lah." Sambil memperlihatkan kantong plastik yang berisikan chiki yang baru saja ia beli dikantin.
"Lah bukannya tadi elo baru aja makan sepiring mie goreng?"
Nadine mengangguk."iya emang benar.eh elo mau gak chiki?kalau mau ambil aja mumpung gue lagi baik sama lo."
Arvano melihat beberapa chiki yang tergeletak diatas meja tak lama kemudian ia menggeleng."enggak ah,nanti gue batuk lagi!"
"Yaelah kalau batuk tinggal minum obat.apa perlu gue yang obatin?" Celetuk Nadine.
"Apaan sih lo!gaje amat."
"Emang gaje kayak hubungan kita." Ucap Nadine.
"Jadi elo minta kepastian sama hubungan ini,iya?"
Nadine mengedikan bahu acuh sambil makan chiki yang baru saja ia beli dikantin."ya mana gue tahu,coba elo pikir sendiri."
"Ngapain dipikirin?nanti malah nyaman dan gak mau ditinggalin,kan repot!"
"Elo beneran gak mau nih chikinya?" Tanya ulang Nadine.
"Enggak,lihat elo makan aja gue udah kenyang."
"Oh yaudah.elo ngapain masih disini?"
"Mau jemput elo."
"Ha?ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Roman pour AdolescentsNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...