Bab 3 : menjauh

5.1K 184 9
                                        

Pagi-pagi buta Aruna telah rapi untuk berangkat kesekolah.sebelum pergi kesekolah ia sarapan pagi bersama kedua orangtuanya.setelah,selesai sarapan ia pun pamit dengan kedua orangtuanya.

Aruna sedang berjalan sambil melamun.entah apa yang sedang mengganggu pikirannya.sampai-sampai ia tidak sadar kalau ada suara klakson motor seseorang.

Tin...

Tin...

Tin...

Suara klakson motor membuyarkan lamunan Aruna.ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang tersebut.hanya sinar lampu motor yang membuatnya silau.

"Sorry-sorry.gue tadi gak denger.motor lo gak papa kan?" Tanya Aruna panik.

Mendengar jawaban Aruna.tentunya cowok tersebut mengernyit bingung.masih sempat-sempatnya ia memikirkan motor miliknya bukan nyawanya sendiri!

Cowok itu turun dari motornya dan membuka helmnya agar terlihat dengan jelas muka tampan-ny.

"Ha?gue gak salah denger nih?" Cowok itu memastikan kalau dia tak salah dengar.

"Kenapa?apa omongan gue kurang jelas?"

"Bukan gitu.maksud gue lo masih sempat-sempatnya mikirin motor gue,dibanding nyawa lo sendiri.iya?" Aruna hanya mengangguk.cowok itu tidak habis pikir.dimana-mana orang lebih memikirkan nyawanya dari pada hanya motor yang bisa dibeli.sedangkan nyawa tidak akan bisa!

"Ngapain lo ngelamun?ini jalanan,woy.bahaya."

"Gue lagi nunggu kendaraan yang lewat." Ucap Aruna santai. "Lo sekolah dimana?"

"Sma Pelita."

"Ha?serius lu?" Aruna hanya mengangguk."kita satu sekolah."

"Oh."

"Bareng gue aja berangkat sekolahnya." Ajak cowok tersebut.

"Gak.makasih."

"Anggap aja ini permintaan maaf gue karna udah buat lo kaget." Ucap cowok tersebut.

"Sebelum itu.kenalin nama gue Fahri." Fahri mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Aruna.Aruna membalas uluran Fahri dengan wajah datar.

"Oh."

"Gak ada jawaban lain selain 'oh' apa?jadi cewek irit amat bicaranya."

"Bodo."

"Sabar.ini masih pagi.lagi diuji.untung aja nih cewek cakep.tapi sayang,cuek,jutek,dingin udah kaya kutub es." Batin fahri.

"Lo lagi ngomongin gue dalam hati kan?" Tebak Aruna.

Fahri hanya melongo dan menggeleng.seketika ia takut sendiri.dari mana cewek ini tahu kalau ia sedang memaki aruna.

"Waduh,gawat.nih cewek jangan-jangan bisa baca pikiran orang kali yak?mana masih pagi lagi.serem deh." Batin fahri.

Fahri sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.Aruna hanya terkekeh melihat tingkah laku fahri.

"Btw,nama lo siapa?" Tanya fahri.

"Nama gue Aruna Leandra."

"Salam kenal dari gue,fahri." Aruna hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Ayoo,gue anter lo.tenang aja lo bakalan selamat sampai tujuan."

"Gak.makasih."

"Yaudah,deh.gue duluan ya.tapi,hati-hati ini masih pagi.lagian disini tuh masih sepi.ih serem." Fahri sedang menakuti Aruna.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang