jam istirahat.
Aruna dan kawan-kawannya sedang menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
disepanjang perjalanan Aruna hanya terfokus pada pandangan lurus kedepan.
tapi,tunggu.Aruna melihat sosok yang sudah ia kenal saat masuk sekolah barunya.
siapa lagi...
kalau bukan...
"alvino?" gumam Aruna.
Aruna melihat Alvino sedang berpelukan didekat lorong koridor.entah kenapa Aruna geram melihat pemandangan yang seharusnya ia tidak lihat.
"lo apa-apaan sih Aruna,lo itu bukan siapa-siapanya Alvino.jadi lo gak berhak untuk marah." Gumam Aruna.
Aruna ingin menghindari Alvino tapi,ia masih terfokus pada pemandangan didepannya.
"gue cemburu?gak mungkin banget lah."
Aruna melewati Alvino yang sedang berpelukan dengan seorang cewek!
sebisa mungkin Aruna menetralkan hatinya agar tidak terlihat seperti orang cemburu.
Alvino yang merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikannya segera ia melepas pelukannya.
Alvino langsung mengejar Aruna yang sudah jalan terlebih dahulu.ia berhasil mencegah tangan Aruna.
Alvino melihat Aruna dengan ekspresi muka datar.Aruna tahu siapa yang mencekal tangannya.
"Aruna."
"apa?" ketus Aruna.
"lo gak lihat yang tadi kan?"
"gue udah lihat semuanya,Vin.asal lo tahu lo berhasil buat hati gue yang kembali terluka.lo berhasil membuka kenangan gue bersama seseorang yang sudah gue lupakan sejak dulu." Batin Aruna.
"enggak tuh,kayaknya." dusta Aruna.
"bohong."
"dikira gue tuh lo udah berubah,tapi kayaknya gue salah deh." ujar Aruna.
"maksudnya?"
"dikira gue lo udah berubah.tapi kayaknya sifat badboy lo masih melekat,deh."
"berarti lo lihat yang tadi gue pelukan sama Aqila,kan?"
"kalau emang iya kenapa?lagian juga gue gak peduli sama lo." ucap Aruna tegas.
mendengar ucapan Aruna membuat Alvino mengepalkan tangannya kuat-kuat."maksud lo apa?" Ucapan Alvino meninggi.
"perlu gue ulangin lagi.gue gak peduli sama lo." ucap Aruna sambil menekankan perkataannya.
***
Alvino langsung membawa Aruna ketengah lapangan sekolahannya.Aruna kaget saat tangannya ditarik oleh Alvino dengan sangat kasar.
"lepasin." Aruna berusaha melepaskan cekalan dari Alvino,namun cekalannya semakin kencang membuat Aruna memekik kesakitan.
"gak.lo akan terima akibatnya."
Aruna kembali berkeringat dingin,tapi sebisa mungkin ia menutupinya agar tidak terlihat.
"gue gak takut."
Alvino menoleh kebelakang."oke kita buktikan,kalau lo memang rapuh." alvino tersenyum licik.
ditengah lapangan sudah ramai karna Alvino meminta temannya agar berkumpul ditengah lapangan.
"disini gue akan buktikan kalau lo memang benar-benar rapuh." Teriak Alvino.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Teen FictionNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...