Bab 24 : gulali

2.6K 100 14
                                    

Setelah pulang sekolah,mereka berdua tidak pulang langsung kerumahnya,melainkan pergi ke taman sebentar sekedar mencari jajanan.hari ini sekolah mereka diadakan pulang cepat karena akan ada rapat Guru.

Dan sekarang mereka berdua sudah sampai di Taman.

"Aku mau tanya." Tanya Aruna.

Alvino menengok kearah Aruna yang berada disampingnya."tanya saja."

"Cita-cita kamu itu apa,Vin?" Tanya Aruna.

"Pilot."

"Yakin?"

Alvino mengedikan bahu acuh."mau nya begitu,tapi enggak tahu juga deh,hehehe." Sambil tersenyum.

"Wah---berarti nanti kalau kamu sudah menikah,mau gak mau istrinya ditinggal terus dong."

"Kan kamu yang nantinya jadi isteri aku." Jawab Alvino dengan santai.

"Lah kamu tahu dari mana?" Tanya Aruna.

"Ya---tebak saja." Jawab Alvino santai.

"Kalau bukan aku gimana?"

"Kan nama kita depannya sama-sama dari A."

"Terus apa masalahnya?"

"Ya berarti jodoh."

"Sok tahu."

"Emang aku suka tahu."

"Kamu gak suka tempe?"

Alvino menggeleng."enggak."

"Kalau kamu cita-citanya jadi apa,Ar?" Tanya Alvino.

"Dokter."

"Berarti nanti kalau aku sakit kamu yang obatin yak,apalagi Dokternya cantik." Ucap Alvino.

Aruna terkekeh."Makanya jangan sakit." Kata Aruna.

"Ya---kita kan mana tahu kalau sedang sakit,tapi selama kamu disampingku,aku akan baik-baik saja." Ujar Alvino.

"Memangnya benar kamu mau jadi pilot?" Tanya ulang Aruna.

Alvino mengedikan bahu acuh."entahlah,tapi kayaknya aku yang bakal terusin perusahaan papi,karena aku anak satu-satunya,ya pastinya perusahaan tersebut akan aku yang mengurusnya,tunggu beberapa tahun lagi,dan siap-siap saja nanti kalau aku datang kerumah kamu."

"Kamu mau datang kerumah aku?mau ngapain?"

"Ya mau ngelamar kamu lah."

"Kita lihat saja nanti."

"Tapi kamu siap kan jadi istri seorang CEO?"

Aruna sempat mengetuk-ngetuk dagunya layaknya orang berfikir."ya---gimana yak?nanti kita lihat saja."

Alvino hanya terkekeh.

"Aku mau tanya nih,Vin." Tanya Aruna.

"Tanyakan saja yang selalu mengganggu pikiranmu."

"Kalau nantinya kita berdua pacaran jarak jauh gpp kan?" Ucap Aruna dengan pelan.

Kening Alvino langsung berkerut tanda ia bingung saat mendengar ucapan Aruna tadi.
"ma-maksud kamu LDR gitu?"

Aruna mengangguk pelan."iya."

"Memangnya kamu mau ngelanjutin kuliah dimana?" Tanya Alvino.

"Entahlah Vin,aku masih bingung dengan pilihanku,tapi ada dua kemungkinan yaitu di luar kota dan di luar negeri."

Alvino terkejut."Memangnya harus yak kuliahnya diluar kota atau diluar negeri?" Ucap Alvino dengan lesu.

Aruna mengedikan bahu."Ya---gak juga sih,tapi kedua pilihan itu memang dari dulu adalah impianku,apalagi bisa masuk ke universitas impian."

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang