"Aruna,bangun kamu sudah telat."
"Aruna." sambil menepuk-nepuk pipinya anaknya,Aruna.
"Ada apa,bun?" Jawab Aruna dengan santainya.
"Bangun,kamu sudah telat." sambil menunjuk kearah jam dinding yang berada didalam kamar Aruna.menunjukan pukul 7.15.
Tiba-tiba Aruna melongo.masih sempat-sempatnya ia santai.segera dalam hitungan detik ia sudah bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian....
Aruna sudah siap dengan pakaian seragam sekolahnya.ya,sekarang ia akan pergi ketempat sekolahnya yang baru.
Karna dirumah Aruna tidak ada kendaraan lagi.mobilnya sudah dipakai ayahnya untuk bekerja sedangkan ibunya nanti akan memakai mobil yang satunya lagi.jadi Aruna hari ini tidak dapat tumpangan.nasib.memang begini kalau bangun kesiangan.
Tanpa berfikir lama.segera ia keluar dari gerbang rumahnya.dan tak lupa untuk berpamitan terlebih dahulu kepada sang bunda.
Aruna celingak-celinguk untuk mencari kendaraan yang bisa sampai disekolah barunya.ia terus berlari.akhirnya,yang dicari muncul juga.Aruna melihat tukang ojek dipinggir jalan.tanpa berfikir lama segera ia menaikinya menuju SMA PELITA.
***
Beberapa menit kemudian....
Tiba didepan gerbang yang bertulis 'SMA PELITA'
Hampir saja gerbang ditutup.kalau sudah ditutup habis sudah.mana baru pertama kali datang kesini.Segera ia mencari kelasnya yang sudah diberitahu oleh orangtuanya.ia terus berlari karna keadaan sekolah sudah sepi.mungkin sudah bel masuk jadi sepi seperti ini.
Ketika berlari.tiba-tiba Aruna tidak sengaja menabrak laki-laki sampai minuman yang ia bawa tadi tumpah mengenai baju seragamnya.
"Sorry,gue buru-buru.nanti gue bersihin kalau perlu." aruna segera melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya.namun,hendak ia ingin melanjutkan mencari kelasnya tiba-tiba tangannya dicekal oleh laki-laki tersebut."kenapa?" Tanya Aruna.
"Lo masih tanya kenapa?lo gak lihat.gara-gara lo seragam gue jadi kena noda minuman ini."sambil menunjuk noda diseragamnya.Aruna yang melihatnya segera ia mengambil sapu tangan miliknya dari dalam tasnya."nih,lo bisa bersihin pakai ini.nanti kalau udah dibersihin lo bisa balikin ke gue."
"Enak aja.udah tahu yang salah itu lo.jadi lo lah yang bersihin.ya kali gue yang bersihin sendiri." Ucap laki-laki dengan nada sinis."manja banget sih lo jadi cowok.gue kan tadi udah minta maaf.gue gak bisa.gue buru-buru."
"Kayanya gue baru pertama kali lihat lo disekolah ini."selidik laki-laki itu."emang gue anak baru disini,gue hampir telat datang kesekolah baru gue"
"Oh,jadi lo anak baru disekolah ini?" Aruna hanya mengangguk."selamat."
Aruna hanya melongo."selamat karna apa?"
"Selamat sudah berurusan dengan gue." sambil tersenyum licik.Aruna yang melihatnya hanya memutar bolamatanya malas.
"Gue gak takut." Aruna dengan nada sinis."oh ya?lo gak takut sama gue?gue yakin nanti lo suka sama gue?" Jawab laki laki itu.
"Oh ya?gak mungkin.gue bukan seperti cewek diluaran sana kalau ada cowok yang ganteng bakalan nempel.sorry-sorry aja lo udah nilai gue seperti ini membuat gue yakin kalau lo bukan cowok baik-baik.bisanya cuma nangisin ceweknya disaat dia memang benar-benar sayang&cinta sama lo.dia rela berkorban hanya demi lo.catat itu." Aruna sambil menunjuk kearah perempuan yang sedang memperhatikan mereka berdua.tapi Aruna tidak peduli.harusnya cowok seperti ini diberi teguran agar ia tidak semena-mena.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Teen FictionNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...