Bab 29 : aku dan kamu

4.2K 127 27
                                    

6 tahun kemudian...

Hari ini adalah hari kepulangan Aruna dari London ke Indonesia.

Alvino yang sedang sibuk bekerja berusaha menyempatkan untuk menjemput kekasihnya itu,siapa lagi kalau bukan Aruna.

semoga saja jadwal rapatnya bisa segera terselesaikan agar bisa menjemput Aruna di Bandara.

"Apa ada rapat lagi selain ini?" Tanya Alvino pada sekretarisnya yang bernama Riza.

Riza mengangguk cepat."Ada pak,rapat ini akan berlanjut sampai malam,perusahaan yang lain mau rapat dihari ini walaupun di jam yang berbeda."

Alvino menghela nafas panjang."yasudah kamu boleh keluar dari ruangan saya."

Riza mengangguk patuh."baik pak."

Alvino menyender di kursi direkturnya.Alvino sengaja memilih sekretaris laki-laki ya---karena ia dan Riza itu seperti kakak dan adik kalau diluar kantor,kebetulan Riza adalah teman sekolahnya Alvino juga.

Oh iya kalau tentang Alvino sekarang ia sudah menjadi seorang CEO di perusahaannya,ya---walaupun itu perusahaan milik papinya tapi sekarang perusahaan itu sudah menjadi miliknya,tak hanya perusahaan yang ia jalani-kebetulan ada usaha sambilan dengan membuka restoran makanan dan sebuah Cafe yang sudah memiliki banyak cabang.

Memang tidak mudah menjadi seorang CEO diusianya yang menginjak umur 25 tahun,selalu ada rintangannya tapi Alvino sebisa mungkin dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Jangan ditanya bagaimana keadaan hubungan Aruna dengannya,tentu saja hubungannya tidak selalu berjalan mulus---pasti ada saja kerikil didalam hubungannya.tapi berkat kepercayaan dan selalu berintropeksi diri mereka berdua sama-sama saling support dalam keadaan apapun.

Alvino lebih dulu pulang dari Amerika menuju Indonesia,karena ia sudah lebih dulu menyelesaikan kuliahnya dan sudah mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.

Setelah selesai berbicara dalam hati,Alvino bangkit dari kursinya menuju ruang rapat.berharap bisa bertemu dengan Aruna secepatnya.

***

Pukul 21.30 Alvino baru saja menyelasaikan pekerjaannya dikantor.

Setelah sampai didalam ruang kerjanya,ia langsung ambil tas kantornya dan kunci mobil beserta ponselnya yang sekarang berada di genggamannya.

Tak lupa untuk membawa hadiah ulang tahun untuk Aruna,karena hari ini kekasihnya itu sedang ber ulang tahun yang ke 23 tahun.
tentu saja Alvino akan menyiapkan kado yang mungkin bisa di bilang kado paling terindah dan gak mungkin untuk dilupakan---Alvino sudah memikirkannya secara matang dan tindakan yang ia lakukan sudah benar,semoga saja.

Sebelum menjemput Aruna,Alvino sempat melihat jam dipergelangan tangannya,kemudian langsung pergi menuju bandara.

Beberapa jam kemudian...

Alvino telah sampai di Bandara,sekarang ia sedang menunggu di dekat pintu kedatangan.

Tak lama kemudian sosok yang selama ini ia rindukan muncul dibalik pintu kedatangan.

Alvino yang melihatnya langsung berlari,sama halnya dengan Aruna saat melihat Alvino dipintu kedatangan.

Mereka berpelukan sama-sama melepas rindu.memang mereka bukan lagi sebagai anak sekolah tapi rasanya saat bertemu seperti ini kembali kedalam masa-masa dimana mereka bertemu.

"I miss you,Ar."

"I miss you too,Al."

Aruna melepaskan pelukan dari Alvino."kamu kesini naik apa?" Tanya Aruna.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang