Bab 18 : datang bersama pacar

3.3K 130 10
                                    

Dimalam hari Alvino mengirim pesan pada Aruna.sebenarnya,niat Alvino mengirim pesan mau ngajak Aruna datang ketempat acara ultah saudaranya.

Aruna yang merasa ponselnya ada notif masuk langsung ia membuka password-nya yang sudah ia hafal.

Aruna sempat mengernyit bingung.tumben Alvino ngechat malam-malam.

Alvino : Ar.

Aruna : iya kenapa ?

Alvino : sebenarnya,aku mau ngajak kamu.

Aruna : kemana ?

Alvino : keacara ultah saudaraku,mau ikut gak ?

Sempat Aruna berfikir,setelah selesai berfikir ia mengetik jawabannya.

Aruna : iya aku mau,emangnya acaranya kapan ?

Alvino : besok,kebetulan juga kan besok malem minggu hehehe😆 sebenarnya kode,sayangnya kamu gak PEKA😒

Aruna tertawa melihat pesan yang Alvino kirim.

Aruna : jam berapa ?

Alvino : sekitar jam 5 aku jemput kamu dirumah.

Aruna : ok deh😊

Alvino : sampai bertemu besok ya❤

Pipi Aruna merona saat membaca chatan Alvino yang memberikan emoticon 'hati'

Aruna : kamu gak salah kasih stiker kan ?

Alvino : enggak,nih aku tambahin biar pipi kamu tambah blushing ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Jantung Aruna berpacu cepat.

Jangan bikin gue baper deh,Vin.

***

Disore hari,Aruna sudah bersiap untuk menunggu Alvino yang mau menjemputnya dirumah.

Aruna memakai baju dress selutut berwarna biru dongker dengan sedikit motif bunga-bunga,rambut panjangnya tetap ia kepang satu,tak lupa kacamatanya sudah dipakai dihidung mancungnya.

Sebenarnya yang mengubah penampilan Aruna yaitu mamanya sendiri.sempat Aruna kebingungan saat memilih baju yang cocok untuk datang keacara ultah saudaranya Alvino.akhirnya,mamanya mau membantunya untuk mengubah penampilannya.

Jujur saja,Aruna itu kalau disuruh pilih fashion atau buku,pasti ia lebih memilih buku untuk ia baca dari pada fashion yang bisa membuatnya pusing.

"Ma,aku pakai baju seperti ini memangnya cocok ?" Ragu Aruna.

Mama Aruna sempat terkekeh."coba kamu lihat dikaca,sini." Sambil mengarahkan anaknya itu kearah kaca yang berada didalam kamar Aruna.

Aruna mendongak melihat dirinya dipantulan kaca.dan benar,Aruna nampak berbeda.

Aruna hanya memakai make-up yang sangat-sangat natural.

Aruna sempat melongo."Ma,ini aku ?"

Mama Aruna mengangguk."iya,ini kamu sayang."

"Tapi,aku gak pede,Ma."

"Kamu cantik kok."

"Tapi---"

Baru saja Aruna mau berbicara pada mama-nya.tiba-tiba papanya Aruna sudah memanggilnya dari lantai 1,ruang tamu.

"Tuh,kayaknya Alvino sudah dateng deh,udah percaya sama mama,malem ini kamu terlihat sangat cantik." Ucap mama Aruna.

Aruna menghela nafas pasrah sambil mengangguk.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang