Bab 28 : pelukan terakhir

3.2K 105 3
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Hari ini Aruna akan pergi ke London untuk kuliah disana,cukup lama ia akan tinggal disana sekitar 4 tahunan,sama halnya dengan Alvino yang hari ini ikut berangkat ke Amerika,sengaja mereka berdua berangkat bersama.

Dan sekarang ia sedang berada di Bandara.tinggal beberapa jam lagi mereka berdua akan pergi meninggalkan kota Jakarta.

Mereka berdua duduk dibangku yang tersedia.

"Makan dulu yuk?" Ajak Alvino.

Aruna menoleh kearah Alvino."kamu lapar?"

"Iya,mau gak?"

"Yasudah ayo."

Mereka berdua berdiri lalu pergi menuju ke tempat makanan diseberang jalan dekat Bandara tersebut.

Mereka berdua hanya memesan donat dan 2 gelas kopi susu.

"Rasanya ini seperti pertemuan terakhir yak." Kata Alvino.

Aruna mengangguk."iya."

"Pasti nanti aku akan kangen dengan senyuman kamu deh." Gombal Alvino.

"Gombalan kamu juga nantinya akan jarang terdengar."

"Nanti jangan lupa jaga kesehatannya, ingat karena aku lagi gak disamping kamu,gak ada yang perhatiin kamu,gak ada yang buat kamu sebal sendiri karena sikapku,awas saja kalau aku lihat kamu sakit."

"Emangnya kenapa kalau aku sakit?"

"Ya aku samperin lah ketempat kamu."

"Kamu yakin mau ke London?hanya untukku?" Sambil menunjuk dirinya sendiri.

Alvino mengangguk pelan."iyalah,kamu alasan aku untuk kesana."

"Iya-iya aku akan jaga kesehatan,kamu juga harus jaga kesehatan,terus jangan lupa belajar biar nilainya bagus,dan yang perlu di ingat walau aku tidak disampingmu,tapi aku akan selalu berada dihatimu."

"Siap kalau gitu!cie jadi perhatian gitu."

"Oh jadi gak mau nih diperhatiin?"

"Ya---maulah,apalagi kamu jarang-jarang ngomong kayak gitu."

"Al."

"Iya?"

"Kalau aku gak bisa tepati janji itu gimana?"

Alvino menaikkan satu alisnya bingung."janji yang mana?"

"Janji yang setiap akhir bulan kita balik ke Indonesia buat jenguk orang tua kita masing-masing."

Alvino menghela nafas pasrah."yasudah kalau begitu kita batalkan saja janji itu."

"Kamu yakin mau batalin janji itu?kalau gak nanti aku akan berusaha untuk pulang ke Indonesia,gimana?"

Alvino menggeleng cepat."jangan-jangan,sudah lupakan saja janji itu,lagipula nanti kalau kamu kecapean jadi sakit."

"Kamu gak marah kan?"

Alvino tersenyum sekilas."kenapa harus marah?"

"Sebentar lagi pesawatnya akan take off,cepat habiskan makannya." Lanjut Alvino.

Aruna mengangguk."iya."

Setelah selesai makan,mereka berdua langsung bergegas menuju pintu keberangkatan.tapi saat mereka berdua berada didepan pintu keberangkatan,mereka berdua sempat berhenti dan menepi sebentar.

"Ar." Panggil Alvino.

"Iya?"

"Jaga diri kamu baik-baik ya selama aku gak ada disamping kamu.semoga kita akan dipertemukan kembali dalam perasaan yang masih sama." Jelas Alvino.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang