"Arvin,tungguin aku ih buru-buru banget jalannya.kayak dikejar maling aja." Gerutu Gita yang berusaha menyimbangi langkahnya dengan Arvin.
Arvin yang sedang berjalan sontak langsung berhenti berjalan sambil membalikan badannya kearah Gita."elo ngapain sih ngikutin gue?elo gak pulang?"
Gita menggeleng."enggak,aku mau temanin kamu."
"Emangnya gue mau kemana?"
"Ke halte,kan?yaudah ayo bareng sama aku." Gita langsung menggenggam tangan Arvin,sedangkan Arvin hanya diam.
Arvin melepaskan genggamannya dari tangan Gita."Elo apa-apaan sih,gak usah pegang-pegang tangan juga!" Bentak Arvin.
Gita terkejut saat Arvin membentaknya."bisa gak sih gak usah bentak-bentak?kamu itu cowok dan aku cewek,masa sama cewek kasar gitu?" Ucapnya dengan sedih,dan Arvin tahu kalau Gita sebentar lagi nangis.dan benar tebakannya kalau Gita sedang terisak sambil berjalan.tanpa babibu lagi ia langsung mengejar Gita.
Setelah ia menyamakan langkahnya dengan Gita,mau tak mau Arvin mencekal tangannya agar tak pergi dari hadapannya sekarang juga.sebelum berbicara ia menyugar rambutnya."maafin gue."
Senyum Gita langsung mengembang,dan sudah tak menghiraukan matanya yang sempat merah karena habis nangis. "iya-iya aku maafin,tapi jangan diulangi lagi,aku gak suka kamu kalau bentak-bentak aku!" Rajuk Gita.
"Hm."
Mereka berdua jalan berdampingan,tanpa ada percakapan yang membuat mereka saling bicara.Gita yang melihatnya pun menjadi jengah sendiri."Arvin." Panggil Gita.
Arvin menoleh."hm."
"Ngomong kenapa,jangan diam-diam aja.aku berasa lagi sama patung berjalan."
"Bodo."
Untung sayang.batin Gita.
"Arvin."
"Hm."
"Ish...arvin nengok kenapa!"
Arvin menoleh sesuai permintaan Gita tadi."apa?"
"Senyum,Vin."
"Gak."
"Makan yuk,aku laper."
"Yaudah makan."
Mata Gita kembali berbinar."kamu serius mau makan bareng aku?"
"Siapa juga yang mau makan?aku mah nanti aja pas dirumah."
"Emang kenapa?"
"Gak papa,biar lebih hemat aja."
Tuh kan,ini yang bikin aku tambah suka sama kamu,Arvin.batin Gita.
"Abis ini kamu mau kemana?" Tanya Gita.
"Pulang."
Gita jadi keinget tentang Arvano,ia pikir sudah lama juga ia tidak berkunjung kerumah Arvin,ya---sekedar bertemu Aruna,teman ibunya masa SMA."aku ikut yak."
Arvin menaikan satu alisnya bingung."ha?kemana?"
Selain dingin,ternyata Arvin orangnya gak peka juga,guys.batin Gita.
"Pulang kerumah kamu."
"Mau ngapain?"
"Mau ketemu sama calon mertua." Celetuk Gita.
Arvin mendelik tajam kearah Gita."bercanda,Vin.aku mau minjem buku."
"Buku apa?"
"Buku komik,aku tahu kalau kamu itu suka baca buku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Novela JuvenilNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...