Dimalam harinya,keluarga Alvino sedang mengadakan acara makan malam bersama.memang sudah menjadi rutinitas dikeluarga mereka untuk selalu makan bersama,karena Alvino juga jarang sekali untuk berkumpul bersama keluarga tercintanya,karena ia sangat sibuk dikantor.
Alvino memperhatikan kedua wajah anak laki-lakinya yang sedang nikmat menyantap masakan sang istri,ya---siapalagi kalau bukan Aruna.
Kadang ia suka tertawa sendiri disaat melihat kedua anaknya itu yang sudah beranjak dewasa dan sudah SMA,ya---bagaimana tidak,sikapnya sama sekali mirip dengannya saat masih muda.ya-walupun hanya sebagian saja kelakuannya yang mirip dengan Arvano,anak kedua mereka.maka dari itu ia merasa ini seperti mimpi yang sudah bisa menjadi ayah dari kedua anaknya.
"Ekhem...ayah mau tanya sama kalian,boleh?" Tanya Alvino disela makannya.
Kedua anaknya yang sedang nikmat menyantap makanan dipiringnya langsung menoleh kearah asal suara."boleh." Jawab mereka dengan serempak.
Begitu juga dengan Aruna yang ikut menoleh kearah Alvino,suaminya.ia sendiri tidak tahu apa yang akan Alvino tanyakan pada kedua anaknya.
"Bagaimana sekolah kalian?"
Hening.
Mereka berdua saling bertatapan satu sama lain."ya---gitu,Yah." Jawab Arvano,anak kedua dari Alvino dan Aruna.
Tatapan Alvino kini beralih pada Arvin yang hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan sang Ayah yang sedang menanti jawaban sang anak."terus kalau kamu gimana,Vin?"
"Gak gimana-gimana,kok."
Tentang Arvin,putra pertama Alvino dan Aruna yang sudah SMA kelas 12. Dia juga sudah mengikuti berbagai macam ujian sekolah,dan kini tinggal menunggu hasil ujiannya saja.
Kalau tentang Arvano,putra kedua dari Alvino dan Aruna yang sudah SMA kelas 11,memang tidak beda jauh dari sang kakak---ya siapa lagi kalau bukan Arvin.
Kedua sifat mereka sangat bertolak belakang.Arvin yang memiliki sifat dingin,cuek,dan sering mendapat julukan kutub es,tapi gitu-gitu ia banyak penggemar rahasianya,yang sampai kini ia belum tahu siapa orangnya.tapi satu hal yang perlu kalian tahu gini-gini juga ia orangnya perhatian sama orang yang sudah ia kenal.
Sebenarnya Arvin pernah menyukai perempuan yang membuat hatinya terpikat.tapi keberanian Arvin yang ingin menyatakan perasaannya dihadapan perempuan itu telah hilang saat perempuan yang ia suka sudah jadian dengan laki-laki lain.sebenarnya ada sih perempuan yang sedang mengejar-ngejar dirinya sampai ia sendiri kelimpungan dengan tingkah perempuan ini yang tidak ada habisnya.jadi untuk kalian yang sudah mengenal Arvin hati-hati saja akan mendapat perhatian dan jangan sampai baper,catat itu!
Sedangkan dengan Arvano yang memiliki sifat pecicilan,baik hati,tapi kalau sama perempuan sangat cuek sekali,kecuali sama perempuan yang sudah ia kenal baru deh rasa perhatiannya akan terlihat.dan orang yang satu ini terkenal disekolahnya sebagai BAD BOY!
Entahlah,ia sendiri juga bingung kenapa ia bisa mendapat julukan sebagai Bad Boy,padahal kan ia tidak pernah pacaran atau sesekali membuat anak orang baper!sungguh,Arvano tak pernah melakukan itu!
Kalian percaya,kan?
"Yakin?" Kata Alvino.Arvin mengangguk."iya,Ayah." Jawabnya disela makannya.
"Nanti kamu kuliah mau ambil jurusan apa,Vin?" Tanya Alvino.
"Kayaknya aku mau ambil jurusan kedokteran,Yah,Bun." Ucapnya dengan tegas dan mantap.
Alvino dan Aruna mengangguk setuju saat mendengar ucapan Arvin."ayah sama bunda selalu dukung keputusan kamu,Vin."
Senyuman Arvin mengembang diwajahnya."Makasih,Yah,Bun."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Novela JuvenilNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...