Alvino sedang bersender didekat pintu kelas Aruna sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
Tak lama dari itu,kelas Aruna sudah mulai banyak yang keluar untuk pulang.Alvino masih memperhatikan siapa saja yang baru keluar dari pintu itu.
Baru juga mau masuk kedalam kelas Aruna,tiba-tiba Aruna sudah keluar dengan muka lesu.
"Baru juga aku mau nyamperin kamu,eh kamunya sudah datang saja."
"Vin,kamu yakin jadi ikut datang untuk bertemu sama Gilang ? Kalau kamu berubah pikiran untuk mengurungkan niat kamu itu gpp juga kok,aku bisa datang kesana sendiri tanpa kamu." Jelas Aruna.
Alvino mengangguk mantap."100 % yakin buat ketemu sama sih Gelang."
"Gilang,Vin.namanya." koreksi Aruna.
"Tapi aku suka panggil dia dengan sebutan Gelang."
Aruna menghela nafas pasrah."terserah kamu lah,yasudah ayo kita kesana nanti dia kelamaan nunggunya."
"Jadi kamu lebih perhatian sama sih Gelang dari pada aku ?" Alvino langsung mengedarkan pandangannya.
Aruna menaikan satu alisnya bingung."kamu cemburu ?" Sambil memegang bahu Alvino.
Alvino langsung menepis tangan Aruna,tapi Aruna tetap saja memegang bahu Alvino."wajar dong kalau aku cemburu!yang pacar kamu itu aku,bukan dia!"
"Iya-iya aku tahu,yasudah kenapa harus cemburu sama sih Gilang ?"
"Aku gak cemburu,tapi aku gak suka saja sama dia sepertinya dia menaruh perasaan terhadapmu."
"Coba kamu bertemu dulu sama Gilang,setelah itu kamu utarakan pendapatmu tentangnya dihadapanku.biar jelas kamu gak suka dia dari mananya,ya?"
"Yasudah ayo nanti keburu sore." Ajak Alvino.
"Sudah sore kali Vin.Lagian sih pake cemburu segala." Cibir Aruna.
Mata Alvino sempat menyipit lalu mendekat kearah Aruna berniat untuk membisikkan sesuatu.
"Bodoamat!" Bisik Alvino.
Setelah itu Alvino langsung kabur duluan,karna ia sudah tahu kalau setelah ini Aruna akan marah karna ulahnya.
"Ngeselin banget sih!" Gerutu Aruna.
***
Sesampainya di Caffetaria dekat sekolah mereka berdua,SMA PELITA.
Alvino dan Aruna sempat melihat seseorang sedang melambaikan tangannya kearah mereka berdua.
Aruna menoleh kearah orang itu yang sedang memanggil nama Aruna."itu dia Gilang." Ucap Aruna sambil menunjuk Gilang.
Alvino langsung menoleh saat mendengar ucapan Aruna tadi."itu Gilang ?"
Kece juga sih Gilang.
Ganteng juga sih Gilang.
Ah,tapi tetap kecean dan gantengan juga gue.
Alvino telah selesai bicara dalam hati saat melihat Gilang.
Aruna mengangguk."iya,yasudah ayo kita kesana." Sambil menunjuk meja nomor 5.
Aruna dan Alvino duduk berdampingan.
Gilang langsung menyambut Aruna dan Alvino.tapi bedanya Aruna disambut lebih hangat daripada Alvino yang hanya sekedar teguran sapa.
"Hai Aruna,sudah lama ya kita gak bertemu." Sapa Gilang.
Aruna tersenyum kikuk."hai juga.iya emang sudah lama kita gak bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [TAMAT]
Teen FictionNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "perpisahan bukanlah akhir cerita." Hari gini siapa yang tidak mau menjadi kekasih MOST WANTED di SMA Pelita.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.menurutnya,ia bi...