Im here

979 41 0
                                    

..

Di Càfe Louise pukul 16.30

Disana tidak terlihat Reyvand dan justru keadaan Càfe hari ini sangat sepi .

"Rey gak ada disini" ujar Sheryl

"Sher udah lo gak usah khawatir he will be fine dia juga udah gede pasti bisa ngejaga dirinya baik baik" ujar Michael , dirinya memang terkadang bisa menjadi paling bijak disaat momen serius seperti ini.

"Apa emang sebelumnya Rey suka ngilang tanpa kabar gini?" Tanya Sheryl , ia tidak pernah sedetikpun mengeluarkan Reyvand dari pikirannya , ia khawatir , sangat amat khawatir

"Setau gue sih enggak Sher , tapi ya mungkin dia lagi ada masalah sama mamanya" kata Jims seraya meminum cappucino pesanannya

"Iya bener juga , lo pada liat gak sih ekspresi mamanya Rey? Kayak datar terus males gitu kalo ngomongin Rey" sahut Kezia

"Rey tapi gak pernah cerita apa apa soal hubungan dia sama mamanya yang gue tau dia pernah bilang kalo dia ngerasa gue tuh beruntung banget, karna gue deket banget kan sama nyokap pokoknya kalo ada apa apa gue emang selalu cerita sama nyokap gue trus si Rey bilang "seandainya mama gue juga kayak mama lo" gitu " ujar Michael

"Berarti bener dong kemungkinan kita?, oh ya Sher lo kan belakangan ini deket sama Rey , dia gak pernah cerita apa apa?" Tanya Jims

"Dia gak pernah cerita apa apa tentang keluarganya , btw gue balik duluan ya sorry " kata Sheryl sambil beranjak dari kursinya

"Bye Sher hati hati"

...

Sheryl segera memasuki kamarnya , hari ini mama Sheryl pergi ke rumah temannya , dan papanya juga pergi untuk mengurusi kerjaannya sementara di Jakarta

"Rey lo kemana sih?? Lo gak tau apa gue khawatir bangett , lo sakit ? Lo ada masalah ? Please cerita sama guee" ujar Sheryl

"Apa gue selama ini terlalu egois? Gue selalu ceritain semua masalah gue sedangkan gue gak pernah kasih lo waktu buat bisa nyeritain masalah lo? Maaf maafin gue Rey" air mata Sheryl kini mengalir , entah pikirannya sangat kacau , ia sangat rindu dengan lelaki itu , lelaki yang membuat masalahnya kini telah selesai , ia berharap bahwa laki laki itu baik baik saja

Sheryl memutuskan untuk menelpon Rey dan sepertinya Reyvand telah mengaktifkan handphone nya kembali

"Halo sher ? " ucap lelaki itu , suaranya sangat berat , entah tidak seperti biasanya

"Rey lo dimana?? Kenapa hari ini gak masuk?? Gue kemaren gak bisa angkat telepon lo karna hp gue di kamar , sorry Rey" kata Sheryl

"Gue ada di ... ru mah , iya gak papa kok lagian gue cuma iseng hehe"

"Rey lo jangan bohong sama gue , tadi gue berempat dateng ke rumah lo dan lo gak ada , please Rey lo dimana sekarang?" tanya Sheryl dengan raut wajah yang masih sama , ia sangat khawatir dengan lelaki itu

"Lo .. ke rumah gue? Emang tau dari mana?"

"Pokoknya lo jawab sekarang lo lagi dimana ?"

"Gue .. ada di suatu tempat , tenang aja gue gak papa kok , besok juga udah masuk sekolah lagi" kata Reyvand yang berusaha menenangkan gadis itu

"Rey lo anggep gue apasih? Kita kan udah sahabatan kenapa lo masi nyembunyiin sesuatu dari gue? Lo bisa kapan aja cerita sama gue , gue disini siap dengerin cerita lo " suara Sheryl terdengar lebih keras saat itu , ia hanya mau Reyvand jujur pada dirinya

"Sher gue gak papa , serius deh , udah tenang aja besok kita ketemu kok , btw gue juga kangen kok sama lo , peka kan gue? Iya gue tau lo lagi kangen sama orang ganteng ini" kata Reyvand sambil tertawa receh

Love Stories ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang