Back

901 43 2
                                    

Merasa dirinya sudah membaik , Sheryl memutuskan untuk kembali ke kelas . Ia takut jika harus tertinggal pelajaran. Jujur jika tidak ada masalah ia mungkin akan memilih untuk menghabiskan waktu di UKS bersama lelaki itu , namun berhubung perasaannya dihantui rasa bersalah , ia memilih untuk ke kelas melanjutkan pelajaran

"Sheryl , gue mau ngomong sama lo " mendengar ucapan itu , Sheryl mengangkat kepalanya dan melihat ke arah sumber suara itu . Iya dia adalah Clara , gadis itu kini tepat berada di depannya

"Sorry , gue tadi bener bener pusing trus pingsan dan akhirnya Rey temenin gue di UKS , gue gak bermaksud ... "
"Sher , gue gak mau ngomongin itu" potong Clara

"Gue ke rumah lo ya nanti " ucapnya

"I.. iya" Sheryl masih bingung dengan Clara , entah sepertinya ia memang tidak cemburu melihat dirinya dengan Rey namun lebih tepatnya ada sesuatu yang ingin dia ceritakan

Setelah pulang sekolah , Reyvand langsung menghampiri Sheryl , mengingat janji yang sudah ia buat dengan Sheryl

"Loh Sher ? Lo mau kemana ?" Kata Reyvand seraya menahan tangan Sheryl

"Gue mau pulang" sahutnya datar

"Kan lo udah janji"

"Oh iya , duh gimana nih " batin Sheryl , mengingat sepertinya ada hal serius yang ingin dibicarakan Clara

"Besok aja deh , gue ada urusan"

"Lo udah ingkar janji berapa kali Sher" ucapnya malas

"Gue janji besok oke? Gue duluan " kata Sheryl seraya meninggalkan Reyvand yang masih berdiri dimejanya

"Untung gue suka sama lo sher " batin Reyvand seraya menggelengkan kepalanya

Rumah Sheryl

"Mama lo gak ada dirumah?" Tanya Clara

"Iya lagi arisan paling , yaudah yuk ke kamar" Jawab Sheryl

...

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Sheryl serius

"Gue... mmm sebenernya , gue mau ngomongin tentang gue dan Rey , jadi ..
Gue sama Rey udah temenan dari SMP , bahkan lebih tepatnya sahabatan . Dulu Rey itu orangnya kaku banget sama cewek bahkan setiap ada yang suka sama dia , dia nolak dengan kata kata yang super dingin. Tapi kalo sama cowo sih dia biasa aja gak sekaku sama cewek dan itu yang membuat pertama kali gue tertarik sama dia . Dan waktu kelas 8 gue sekelas sama dia , trus gak lama kita jadi deket karna sering sekelompok . Kita juga jadi sering bercanda bareng dan justru membuat semua orang ngira gue sama Rey pacaran . Padahal Rey selalu cerita kalo dia muak denger bocah SMP pacaran tapi entah kenapa kedeketan gue sama Rey buat gue jadi jatuh cinta sama dia . Dan semenjak Rey denger gosip kalo gue suka sama dia, perlahan dia juga ngejauh . Gue gak tau kenapa dia sedingin itu sama yang namanya suka atau cinta. Dulu gue sempet nanya sama dia kenapa dia ngejauh dari gue , tapi dia cuma jawab "gue gak mau persahabatan kita hancur" gue waktu itu gak ngerti Sher . Padahal menurut gue fine aja buat saling suka , ya gue tau anak SMP tuh gak pantes yang namanya pacaran ,tapi kan gak bisa menutup rasa suka kita sama orang. Jujur mulai dari itu gue juga ngejauh bahkan pas gue tau dia satu SMA sama gue , yang tadinya gue mau nyapa tapi ngeliat dia yang dingin banget natap gue , gue jadi gak berani dan bersikap kayak layaknya orang yang belum pernah kenal . Banyak anak kelas lain yang nanya ke gue tentang Rey karena mereka tahu gue 1 SMP sama dia dulu. Tapi gue selalu berbuat seakan gue emang gak pernah kenal sama dia ,jujur gue masih suka sama dia dan berharap dia menyadari itu tapi ngeliat dia yang mulai buka hati sama cewek itu udah buat gue bahagia banget , dan cewek itu adalah lo Sher . Maaf gue gak pernah bermaksud ada dalam hubungan kalian , tapi mungkin emang udah seharusnya gue kubur perasaan ini. Gue mau kalian bahagia please jangan saling cuek lagi " jelas Clara seraya tersenyum pada sahabatnya itu

"Clara... " Sheryl mengenggam tangan sahabatnya itu , tidak pernah menyangka bahwa sahabatnya punya cerita yang belum pernah ia luapkan

"Sher , gue dukung kalian kok . Gue gak mau ngerusak kebahagiaan kalian" ucapnya lirih

Sheryl memeluk sahabatnya itu , lega itulah yang ia rasakan . Seakan akan perasaan yang ia tahan kini dibiarkan kembali tumbuh.

"Sher , gue pulang dulu ya . Takut dicariin mama , bye " ujar Clara seraya keluar dari kamar Sheryl

"Iya hati hati" balas Sheryl seraya melambaikan tangannya

...

Keesokan harinya setelah pulang sekolah Sheryl menepati janjinya dengan Reyvand , mereka kini duduk di taman yang sekarang sudah di beri nama Green Park , mungkin karna view yang ada di taman itu berwarna hijau , sehingga sang pemilik menamainya Green Park.

"Jadi?" Ujar Reyvand memecah keheningan

"Clara suka sama lo Rey" ucapnya lirih

"Iya gue tau" jawabnya santai , Sheryl reflek menatap Reyvand yang sedaritadi sudah menatapnya, ya dengan ekspresi bingung Sheryl tetap menatapnya selama beberapa detik

"Kok lo sesantai itu sih?" Tanya Sheryl bingung

"Ya kan gue sukanya sama lo" Reyvand mengembangkan senyumnya pada gadis itu. Akhirnya ia bisa mengungkapkan isi hatinya

Deg..
Lagi lagi jantungnya berdebar sangat kencang , tubuhnya mulai memanas belum lagi dengan pipinya yang merah.

"A.. apaan sih lo !" Jawab Sheryl gugup

"Gausah grogi !" Reyvand terkekeh kecil

Memang lelaki ini sangat menyebalkan ,dan hanya dia yang mampu membuat Sheryl menjadi salah tingkah

"Siapa yang grogi?" Tanyanya selagi menutupi kegrogiannya

"Lo " ledek Reyvand lagi

"Udah ah , balik ke topik!"

"Udah selesai kan?" Tanya Reyvand

"Kok selesai sih? Ya blom lah !" Ucap Sheryl ketus

"Mau ngomongin apa lagi? Udah jelas kan Clara suka sama gue trus lo cemburu trus lo mau gue bahagia makanya lo minta ngejauh dari gue biar gue bisa jadian sama Clara , kelar kan?" Reyvand tersenyum simpul

"Lo punya indra ke berapa sih?" Tanya Sheryl serius

"Emang kenapa?" Tanyanya balik

"Lo kenapa bisa baca pikiran gue?"
Mendengar hal itu membuat Reyvand tertawa receh. Sherylpun ikut tertawa dengan ketidakjelasan dirinya sendiri , sangat sederhana memang namun sepertinya hal yang dirindukan sudah kembali . Kembali merasakan kehangatan dan tawa riang yang selalu di nanti saat malam hari.

"Udah ah ketawa mulu lo !" Sahut Sheryl yang masih terkekeh kecil

"Lo kocak sih !" Ujar Reyvand

"Udah yuk pulang" ajak Sheryl yang sudah berdiri dan bersiap untuk ke parkiran motor

"Tunggu" kata Reyvand seraya memegang tangan Sheryl

"Kenapa?" Tanyanya sambil tersenyum

"Sini duduk dulu"

"Ada satu hal yang mau gue omongin"

Sheryl kembali duduk dan tersenyum hangat pada Reyvand

"Jangan tinggalin gue lagi ya , gue udah pernah ditinggal sama orang yang gue sayang , tapi kali ini gue mohon lo jangan pernah pergi karena gue sayang sama lo" ujar Reyvand

"Lo tau kan , papa gue udah meninggal , kakak gue gak jelas gimana kabarnya , mama yang sesekali peduli sama gue. Dan gue cuma punya lo , gue sayang banget sama lo Sher" ucapan Reyvand sangat tulus bahkan Sheryl juga dapat merasakannya , lelaki itu sangat sungguh sungguh sekarang . Juga sejak saat itu , Sheryl juga berjanji tidak akan meninggalkan lelaki itu lagi.

Setelah itu mereka pulang mengingat sekarang sudah hampir pukul 6 sore, Sheryl langsung memasuki kamarnya , entah ia juga tidak tahu mengapa sedaritadi ia selalu mengembangkan senyumnya. Mereka tidak jadian , dan juga tidak saling menyatakan cinta namun sebuah perasaan yang mungkin tidak bisa di uraikan dengan kata kata .





Haiii , gimana nih tim ReyvandSheryl? akhirnya mereka baikan lagii , jangan lupa komen dan vote💕


Salam Author💖

Love Stories ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang