Miss

985 46 0
                                    

...

"Pasien sudah mulai sadar , namun masih tetap harus dirawat intensif , pemulihannya juga cukup lama , oh ya apakah ada keluarga dari pasien?" Ujar dokter

Iya sedaritadi Reyvand tidak dijenguki oleh keluarganya , bahkan mamanya pun tidak datang , apakah tidak ada yang memberi tahu ? Atau memang mama Reyvand sengaja tidak datang?

"Maaf dok tapi kita gak tau harus hubungin siapa , gak ada satupun dari kita yang punya kontak keluarganya Rey , hp nya juga rusak karna kecelakaan tadi." Sahut Jims

"Oh yasudah , tapi harap segera menghubungi keluarganya ya karena saya harus berbicara mengenai kondisi pasien lebih jelas lagi , saya permisi dulu" kata dokter seraya meninggalkan ruangan

"Rey??" Sapa Sheryl , kini ia sangat lega melihat sahabatnya itu sudah sadar

"Sher? Lo ngapain ada disini?" Ini gue juga ngapain disini? " Tanya Reyvand

"Masih aja ngelucu , lo tadi pagi kecelakaan trus Sheryl jenguk sampe sampe dia enggak sekolah , seharian disini gak mau keluar" Jawab Michael

"Hah? Lo gak sekolah Sher? Btw kok lo pucet banget ? Lo pasti blom makan ya?" Tanya Reyvand lagi

"Gue gak papa" ujar Sheryl

Mereka berempat saling memberi kode untuk segera keluar , ia ingin mereka berbicara berdua saja.

"Nah peka juga tuh" sahut Reyvand sambil terkekeh kecil

"Udah lo pulang aja , ngapain masih disini? Gue juga gak papa" kata Reyvand seraya mengenggam tangan Sheryl

"Enggak gue masih mau disini" jawab Sheryl tegas

"Kenapa? Takut ya gue sakit? Cie , itu mata sampe bengkak gitu nangisin gue? " ledek Reyvand

"Apasih lo! Rese , gue sebagai sahabat yang baik disini nemenin lo eh sekarang malah ngeledekin gue!" Ucap Sheryl kesal

"Ya abis , gue kan gak papa ngapain ditangisin? " kata Reyvand seraya tertawa

"Ngeselin lo ya !"

"Takut ya , kalo gak ada gue gak ada lagi yang nemenin lo ke Càfe trus gak ada yang nganterin pulang , gak ada lagi yang gangguin lo" lagi lagi Reyvand tertawa receh didepannya

"Ck.. gajelas " Sheryl berdecak kesal

"Yaudahh Sheryl pulang sana , i am okay . Lo juga besok harus sekolah . Kalo gak ada gue jangan bandel . Pokoknya besok gak boleh bolos ! " sahut Reyvand

"Tapi ... "

"Gak ada tapi tapi , udah sana pulang " tepis Reyvand

"Yaudah , cepet sembuh ya , soalnya ntar gue lomba debat sama siapa kalo gak sama lo?" Ujar Sheryl dengan senyum simpulnya

"Iya  bawel , hati hati ya" ucap Reyvand

Akhirnya Sheryl pulang dengan diantar oleh Jims , memang Reyvand menyuruhnya agar ia lebih tenang jika ada orang yang ia kenal . Jujur Reyvand juga masih belum pulih ingatannya mengenai kecelakaan tadi pagi , yang ia ingat hanya tiba tiba semuanya menjadi gelap dan saat ia sadar orang yang pertama kali ia lihat adalah Sheryl . Iya Reyvand juga sadar kalau Sheryl sedang menggenggam tangannya air matanya juga sempat menetes dan diikuti oleh cemas diwajahnya.

Sejujurnya Reyvand merasa senang , entah ia juga tidak tahu mengapa hati kecilnya merasa seperti itu . Terutama rasa senang itu muncul ketika Sheryl sangat khawatir dengan kondisinya bahkan ia merelakan sekolahnya. Ia juga bahagia ketika tangannya digenggam oleh Sheryl .

Kebahagiaan itu sederhana
Ketika orang yang kita sayang
Selalu berada didekat kita.

Begitu corehan yang Reyvand tulis dalam sebuah kertas , ia sebenarnya bukan tipe lelaki yang melankolis namun jika ia sedang bosan dan sendiri , ia bisa merangkai kata kata walaupun hanya sederhana.

Love Stories ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang