Really?

873 37 0
                                    

Note : kalo bisa dengerin pake audio + earphone ya

Beberapa hari kemudian

...

"Clar? Jadi lo suka sama Rey?" Sontak membuat Sheryl kaget karena ia melihat buku diary Clara yang kini tengah ia pegang

"Lo.. lo apa apaan sih liat buku gue!" Clara langsung mengambil buku miliknya itu dan memasukannya kedalam laci

Ya kejadian itu terjadi beberapa menit setelah Sheryl berada dirumah Clara . Namun saat dikamarnya Sheryl melihat ada buku diary yang tergeletak dimeja sedangkan Clara kini ditoilet . Ia sangat penasaran walaupun sebenarnya ia juga merasa tidak sopan jika secara spontan langsung mengambil buku pribadi sahabatnya itu. Namun karena helai setiap kertas tersebut terus bertebaran ia langsung mengambilnya dan melihat banyak sekali foto Rey . Disana juga tertulis "kapan lo peka Rey?" , "gue suka sama lo" . Tidak salah lagi memang Clara mencintai lelaki itu. Entah sejak kapan Sherylpun tidak tahu. Namun ia merasa bersalah dan kecewa, merasa bersalah karena ia seperti pihak ketiga yang membuat kedua sahabatnya itu tidak bisa bersatu dan kecewa karena harusnya Clara tahu kalo dari dulu Sheryl memang menaruh hatinya dilelaki itu walaupun sampai saat ini ia tidak pernah menyatakan perasaanya.

"Sher, gue... " Clara tidak tahu harus berkata apa ia juga melihat sahabatnya yang kini bingung harus berbuat apa

"Maaf.. maafin gue Clar. Gue gak pernah peka kalo lo ternyata suka sama Reyvand. Gue minta maaf dan gue gak akan jadi penghalang buat kalian . Gue pulang dulu" sahut Sheryl ia meneteskan air matanya. Entah apa yang ia rasakan saat ini.

Clara yang sedaritadi melamun. Masih tidak tahu harus berbuat apa. Jelas hatinya masih memiliki rasa dengan Reyvand. Namun ia juga tidak mau kalau perasaannya membuat hubungan persahabatannya menjadi rumit.

...

"Kriingg"

Sheryl melihat ada notif panggilan dari Reyvand . Ia kini tidak mood berbicara dengan lelaki itu. Bahkan setelah ia tau kalau sahabatnya menaruh hati pada lelaki itu.

"Sorry ya Rey, gue lagi mau sendiri" batin Sheryl, ia membiarkan panggilan dari Reyvand

"Sheryl? Ayo keluar udah waktunya makan malam" sahut mama Sheryl seraya mengetuk pintu kamar anaknya itu

"Ya ma , Sheryl keluar"

"Loh kamu kenapa? Lagi galau? Berantem sama Reyvand?" Tanya mama Sheryl berturut turut

"Gak papa ma " jawab Sheryl lemas

"Sher, kamu kan anak mama satu satunya kalo ada masalah cerita dong" ujar mamanya seraya mengelus lembut rambut Sheryl

"Clara ma , dia suka sama Rey. Aku gak tau harus gimana, disatu sisi aku ngerasa bersalah karena kayak orang ketiga yang ngeganggu hubungan mereka tapi disatu sisi aku juga sedih ma karena harusnya Clara kan tau kalo aku lagi deket sama Rey" jelas Sheryl

"Oh yaampun kok rumit gini sih? Kamu uda coba ngomong sama Rey?" Tanya mamanya

"Clara bisa marah ma kalo tau perasaan dia diumbar ke orang yang dia suka"

"Yaudah mending kamu selesain dulu hubungan kamu sama Clara . Nah baru kalian bertiga saling jujur . Kalo masih ada salah satu dari kalian yang nyembunyiin perasaan sendiri , malah persahabatan kalian loh nantinya yang hancur. Lagian Sher kamu kan udah deket banget sama Reyvand mama juga yakin kalo kalian punya rasa yang sama , kenapa ga pacaran? Kan kalo kalian belom pacaran kemungkinan besar masalah kayak gini bakal ada terus loh , ya gak harus dari sahabat kamu mungkin dari temen temen yang lain" kata mamanya seraya tersenyum pada anak gadisnya itu

"Makasih ya ma , tapi kalo soal pacaran ya aku juga kayaknya masih nyaman kayak gini mungkin Rey juga ngerasa gitu"

"Iya Sher. Mama doain aja ya yang terbaik buat kamu. Tapi cepet cepet ya pacaran ntar kalo Rey diambil orang gimana? Sayang kan udah cakep pinter sopan lagi" kata mama Sheryl seraya terkekeh kecil

"Ah mama" ucap Sheryl seraya memajukan bibirnya

Malam itu Sheryl hanya duduk didekat jendela kamarnya . Alunan musik berjudul " cinta dan rahasia " terus mengalun

Jangan.... kau pilih dia ,
Pilihlah aku ..
Yang mampu mencintamu lebih dari dia..

Hancur , itu yang Sheryl rasakan . Dirinya mencintai lelaki itu. Entah ia memang tidak pernah mengakuinya namun jujur hatinya kini tidak bisa mengelak lagi. Ia benar benar mencintai lelaki itu.

Bukan.... ku ingin merebutmu
Dari sahabatku..
Namun kau tahu
Cinta tak bisa , tak bisa kau salahkan...

Terlalu egois memang jika dihati kecilnya tetap menginginkan lelaki itu untuk tetap selalu ada bersamanya. Namun kenyataan pahit sahabat terdekatnya kini juga mempunyai perasaan yang sama . Dan itulah cinta , tidak bisa disalahkan karena hadirnya ia juga muncul dengan sendirinya.

...

Keesokannya di SMA Terang Kasih , mereka berdua memang tidak terlihat seperti biasanya. Mereka yang biasa selalu duduk berdua , tertawa bersama dan bahkan gila bersama kini terasa sangat jauh. Clara kini lebih memilih duduk dengan Kezia sedangkan Sheryl ia duduk dengan Reyvand.

"Lo gak papa Sher?" Tanya Reyvand , ia juga tampak bingung melihat mereka berdua

"Gak papa , kenapa emang?" Tanya balik Sheryl , ia tetap berpura pura seakan tidak terjadi apa apa

"Sher , lo kan biasanya duduk sama Clara trus sekarang jadi diem dieman gini. Lagi berantem ya?" Ujar Reyvand seraya menaikan satu alisnya

"Ya gue lagi pengen duduk sama lo aja. Udah ah banyak nanya lo !" Sahut Sheryl ketus

"Ada yang gak beres nih" batin Reyvand

Bel sekolah berbunyi pertanda bel istirahat , seperti biasa mereka ke kantin bersama namun kini Clara memilih untuk tetap di kelas

"Lo serius Clar gak mau ikut kita ke kantin? Apa lo mau nitip apa gitu?" Tanya Kezia

"Ngga Kez" jawab Clara singkat ,kini pandangan matanya mengarah pada Sheryl dan Sheryl juga membalas tatapan matanya namun hanya singkat ia langsung mengalihkan pandangannya pada Reyvand

"Yaudah ,kita duluan"

"Rey , gue mau ngomong sama lo" bisik Sheryl

"Itu kan udah ngomong Sher" Reyvand terkekeh kecil

"Ish , gue serius " kata Sheryl seraya menyenggol lengan Reyvand

"Iya iya kenapa?" Tanya Reyvand seraya tersenyum manis pada gadis di sampingnya itu

"Tapi nanti , di Cafè Louise ya "

"Mau ngomongin apaan sih? Bikin gue penasaran aja" sahut Reyvand seraya mengacak rambut Sheryl

"Ya ada deh pokoknya , rambut gue jadi berantakan rese lo ya" ujar Sheryl kesal

"Rese gini tapi suka kan?" Ucap Reyvand pelan

"Geer !" sahut Sheryl malas , namun seperti biasa ada degupan kecil di hatinya.

Setelah pulang sekolah , mereka langsung ke Cafè Louise seperti janjinya

"Mau ngomongin apa ?" Tanya Reyvand serius

"Gue mau kita jaga jarak Rey"




duh kira kira kenapa ya Sheryl minta jaga jarak?? Don't forget to comment and vote!!


Salam Author💖

Love Stories ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang