Keesokan harinya di sekolah
"Sher gue mau ngomong sama lu" ucap Reyvand
"Ya ngomong aja " ujar Sheryl
"Ayo ikut gue!" Kata Reyvand sambil menarik tangan Sheryl
"Ah apaan sih lo"
"Ngapain harus di taman? " tanya Sheryl
"Gue mau ngomong tapi berdua aja" Ucap Reyvand
"Yaudah mau ngomong apa? Tanya Sheryl lagi
"Gue kemaren ditegor bu cicil " ucap Reyvand seraya tertawa receh
"Lu stress ya? Di tegor malah ketawa, emang karna apaan?" Sahut Sheryl
"Dikelas kita gak ada satupun yang ikut PD hari jumat kemaren, dan waktu itu lagi jadwalnya bu cicil jadi guru pendamping , jadinya ya gitu , seenggaknya dia pengen gue sama lo dateng " ujar Reyvand
"Ah iya , kemaren gue lupa dari sekolah langsung pergi sama Clara , sori banget ya Rey jadi lo yang diomelin deh" Ucap Sheryl , tidak seperti biasanya memang. Namun hal itu membuat Reyvand menahan tawanya , sikap nya yang tidak biasa membuatnya semakin gemas dengan gadis didepannya ini
"Apaan sih lo , emang gue ngelawak apa?" Ucap Sheryl berdecak kesal , raut wajahnya kembali berubah menjadi dingin
"Lagian gak biasanya muka lo melas gitu, biasanya jutek banget , kalo gak marah mulu kayak emak emak" ujar Reyvand dengan tawa recehnya
"Gajelas lo!" Ujar Sheryl , sebenarnya Sheryl juga tidak bisa bersikap sangat dingin dengan Reyvand , entah kenapa , rasanya ia sekarang sedang kesal bercampur senang jika bersama Reyvand walaupun rasa senangnya tidak pernah ia tunjukan didepan Reyvand
"Eh iya btw gue denger denger lo banyak yang suka nih , cie kalo jadian jangan lupa traktir ya! Ucap Reyvand , entah kenapa pembicaraannya malah mengarah kesana
"Apa sih lo? Gue gak akan pacaran!" Sahut Sheryl
"Ah ya serius? " kata Reyvand seraya menaikkan satu alisnya
"Udah selesai kan yang mau lo omongin? Yaudah gue balik ke kelas" ucap Sheryl sambil berjalan
"Gak blom selesai" jawab Reyvand dengan cepat
"Hari ini kita ke Càfe Louise ya? Harus mau pokoknya" ajak Reyvand dengan senyum simpulnya
"Ngapain? Kan gak ada tugas apa apa dari bu cecil" ujar Sheryl bingung
"Pokoknya ada" Reyvand langsung memasuki kelas meninggalkan Sheryl
"Aneh banget sih tuh orang" Sheryl berdecak kesal
...
Setelah selesai jam pelajaran , bel kembali berbunyi dan waktunya untuk pulang
"Ayo Sher !" Ajak Reyvand yang kini berada tepat di depan meja Sheryl
"Yaudah bentar" kata Sheryl sambil memasukan bukunya ke tas
"Cieeee Rey lagi usaha ya??? " tanya Clara sambil tertawa
"Gue ada tugas dari bu cicil , jangan nyebar gosip yang aneh aneh lo ya" kata Reyvand dengan tatapan sinis
"Ampunn pak ketua, eh iya jangan jutek jutek sher sama Reyvand " ucap Clara
Sheryl tidak menggubris kata kata sahabatnya itu , ia langsung keluar dan menuju mobil Reyvand , iya hari ini Reyvand memang sengaja membawa mobil .
"Sher , gue boleh ngomong sesuatu gak? "
Tanya Reyvand"Ya ngomong aja" kata Sheryl dengan sikap dinginnya
"Lo pernah pacaran gak sih?" Tanya Reyvand serius
"Terlalu privasi , gue gak akan jawab" ucap Sheryl , dalam batinnya ia hanya berharap Reyvand tidak membahas itu , karena seperti luka lama yang kembali ia buka dengan rasa perih yang masih sama.
"Yaudah kalo gak mau dijawab , gini aja deh , gue pengen nanya kenapa sikap lo dingin banget kalo sama cowo , tapi kalo sama cewe lo biasa aja bahkan cenderung lo selalu senyum kalo sama cewe" ujar Reyvand
"Biasa aja ah" Ucap Sheryl
"Sher , gue udah anggep lo sahabat gue sendiri , dan gue juga berharap lo anggep gue sama , jadi lo boleh aja kok cerita sama gue " ucap Reyvand dengan nada yang halus
"Rey , gue akan cerita sama lo , kalo waktunya udah tepat , lagian kita kan selama ini deket cuma karena tugas tugas yang harus kita kerjain bareng , bukan karena apa apa" ucap Sheryl ,
"gue sebenernya pengen banget ceritain masalah gue ke elo Rey , walaupun mungkin kita belom terlalu deket , tapi percayalah Rey , gue selalu nyaman setiap kali bersama lo , maafin gue yang suka bersikap dingin ini , gue harap lo akan ngerti " begitu batin Sheryl , ia pun berharap Reyvand mendengarnya
....
Akhirnya mereka sampai di Càfe Louise
"Sher lo mau pesen apa" tanya Reyvand sambil melihat menu Càfe disana
"Gue hot matcha latte aja deh" ucap Sheryl
"Oke " jawab Reyvand seraya memanggil pelayan cafe disana
"Mbak pesen hot matcha latte 1 sama ice cappucino 1 ya"
"Oke ditunggu ya pesanannya " jawab pelayan cafe tersebut
"Oh ya sher gue ngajak lo kesini , buat ngomngin masalah PD , jadi kita disuruh bu cicil buat bikin mading yang isinya ngajakin para siswa buat ikut PD dan dibuat semenarik mungkin , nah madingnya itu ada deket koridor yang mau menuju kantin , biasanya sih anak Terang Kasih tuh lebih suka ngeliat mading yang disitu , karna kata bu cicil juga jujur yang ikut PD tuh kemaren dikit banget " ucap Reyvand sambil menyalakan laptopnya
"Ah gitu , tapi gue gak terlalu bisa ngedesain , mungkin gue bantu buat kata katanya aja kali ya?" Ujar Sheryl
"Iya gak papa , biar gue yang bikin desainnya "
Akhirnya mereka mengerjakan tugas tersebut sampai pukul 18.00 , mereka mengerjakannya sambil meminum pesanan mereka , kini Sheryl tidak bersikap dingin lagi dengan Reyvand , entah ia juga tidak sadar mungkin , namun Reyvand menyadari itu , ia senang melihat Sheryl yang kini tampak nyaman jika bersamanya.
"Oke udah selesai , thankyou ya Sher udah bantuin gue" ujar Reyvand seraya tersenyum
"Iya yaudah balik yuk" ajak Sheryl
"Gak ah , gue masih mau ngobrol sama lo" kata Reyvand seraya tertawa receh
"Apaan sih lo!" Ujar Sheryl namun kini ia tidak sedingin dulu , ia tersenyum simpul
Kini ada sepasang mata yang tidak sengaja melihat Sheryl dan Reyvand di Càfe Louis , ia mempertajam penglihatannya , dan tidak percaya bahwa Sheryl memang benar benar ada di Jakarta
Hayoo kira kira siapa ya ??? Maaf kalo alurnya ngebingungin, di part ini Sheryl dan Reyvand udah mulai nyaman satu sama lain tapi as you know sebentar lagi akan ada konflik, ditunggu yaa , jangan lupa add love stories di library kalian supaya ada notif di next episode nya
Salam author💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stories ( COMPLETED )
Teen FictionKisah ini bercerita tentang Reyvand dan Sheryl , lelaki tampan yang baru pertama kali jatuh cinta dan gadis dingin yang berusaha untuk bersikap ketus pada semua lelaki karena tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Namun Rey mampu merubah sifat di...