Part 10

1.2K 161 8
                                    

Mahesa si Pecicilan.

Setelah selesai kuliah dan makan siang Mahesa menemui Febry untuk melanjutkan pembicaraan yang terpotong tadi.
Mahesa dan Febry janji bertemu diarea sport dikampusnya.
Sambil menunggu Febri, Mahesa ikut nimbrung main basket asik-asikan bersama Mahasiswa lainnya.

"Mahesa.."

Teriak Febry memanggil Mahesa di sisi lapangan.

"Oh iya Feb, tunggu yaa bentar lagi.."

Saut Mahesa.

Lagi-lagi, Mahesa melihat Shabila tengah berjalan disisi lapangan.
Shabila menuju ke Graha Mahasiswa, dan akses menuju Graha Mahasiswa harus melewati area Sport Kampus.

Tak sengaja Shabila juga menengok ke lapangan. Ia menangkap sesosok Mahesa yang tengah bermain.

"Shabila.. Hai.."

Teriak Mahesa menyapa Shabila.

Shabila cuek, dan tetap berjalan. Pandangannya lurus kedepan. Mahesa pun melanjutkan permainan.

Namun tiba-tiba.

"Brukkk..."

Suara seseorang jatuh terdengar.
Sontak membuat Shabila pun berhenti, dan memeriksa siapa yang jatuh.

"Astaga, Mahesa..!!"
Teriak Febry yang langsung lari ke lapangan.

Mahesa salah pijakan saat selesai loncat untuk Shoot bola ke keranjang. Membuat kakinya terkilir.

(M): aw, aw. Sakit..
(F): Mahesa, kamu gak apa-apa?
(Noname): lu gak apa-apa men?
(Noname): Bro, gak apa-apa bro?
(M): gak tau nih, kekilir kayanya.

Sebelumnya Shabila memperhatikan. karna melihat banyak yang menolong, akhirnya Shabila melanjutkan jalan sambil terus berjalan namun arah jalannya juga sangat dekat dengan sisi lapangan Mahesa berada.

(F): yaah, mau ke klinik Sa?
(Noname): Iya ke klinik aja ya bro.
(Noname): atau mau di urut?
(M): gak, gak. Gak usah.
(F): ya trus gimana dong Sa?

Mahesa tak menjawab, dan mringis kesakitan.

"Maaf, kalau boleh minta tolong. Mending salah satu dari kalian cari es batu atau perban karet gitu."

Ujar seseorang yang tiba-tiba datang untuk membantu.

(noname): Shabila..?

Shabila tersenyum.

(S): iya, boleh minta tolong?
(noname): oh, boleh boleh. Bentar ya Shabil..
(S): Makasih.

Shabila menghampiri karna merasa tak ada yang tau menangani kseleo. Sementara Mahesa masih mringis kesakitan.

Mahesa tak menyangka Shabila mau menolongnya. Ia memandangi Shabila yang mencoba mengurus kakinya.

(M): aw, aw...
(S): Sorry, sorry. Sakit ya?

Sisi lembut Sasa reflex keluar, ia meminta maaf karna Mahesa kesakitan saat ia memegang kakinya.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang