Part 32

970 134 28
                                    

Mendapat Ide

Mahesa dan Cahyo pulang ke kostan bersama. Mahesa meminta Cahyo menyetir mobilnya, dan ia sendiri malah tidur.

Sesampainya di kostan, Cahyo membangunkan Mahesa. Namun Mahesa tidur sangat pulas, sampai susah dibangunkan. Beberapa lama Cahyo masih menunggu, namun Mahesa tak bangun juga sampai akhirnya Cahyopun ikut tertidur.

Sekitar pukul 10 malam, Mahesa terbangun.

"Astagfirullah, jam berapa ini?"
Ujar Mahesa kaget saat terbangun, dan langsung melihat jam.

"Ya ampun, udah jam 10. Yeuh, si Cahyo malah ikut tidur di mobil lagi. Bukannya ngebangunin. Yoo, yo, Cahyo, bangun yo.."
Ujar Mahesa langsung membangunkan Cahyo.

"Mmmm.. Berisik."
Cahyo mengigau.

"Ehhh, nih anak yaa. Yo, hey, yo, bangun, bangun... Lu ih, belum sholat isya juga lu. Bangun, bangun.."
Ujar Mahesa lagi sambil menepuk-nepuk lengan Cahyo cukup kencang agar Cahyo bangun.

"Hhmm.. Iya iyaa bentar."
Jawab Cahyo mulai bangun.

"Yeeehhh. Bentar, bentar.. Udah jam 10 ini. Ayoo cepet, turun.."
Ujar Mahesa lagi sambil membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil.

"Yoo, ayok cepet."
Ujar Mahesa lagi dari luar mobil.

"Iyaaa, iyaaa..."
Jawab Cahyo.

Mahesa dan Cahyopun keluar dari mobil dan masuk ke kostan yang berbentuk seperti kontrakan yang cukup besar. Dilengkapi dengan 1 kamar, 1 ruang tengah, dan 1 kamar mandi.

(M): lu kenapa gak bangunin gw yo pas udah sampe tadi..
(C): Gw bangunin lu sa. Cuma lu tidurnya kaya kebo banget sih.
(M): Yeuuh, mana adaaa..

Mahesa tak sadar diri.

(C): Mana ada, mana ada.. Emang adanya begitu.
(M): yeuuuh, gak lah. Gw mah kalau tidur gampang dibanguninnya.
(C): Iyaa gampang, kalau diguyur sama air seember.
(M): Haha. Naaah, itu tau.
(C): Ngantuk nih.
(M): Sholat dulu.
(C): Iyeee..

Mahesa dan Cahyo pun sholat Isya berjamaah, dengan Mahesa sebagai imam. Selesai Sholat Isya, Cahyo langsung melanjutkan tidurnya. Namun berbeda dengan Cahyo, Mahesa masih duduk termenung diatas sajadahnya.

Sekilas terbesit dipikirannya tentang Shabila dan tentang Sasa. Entah mengapa ia berharap bahwa Shabila adalah Sasa. Namun, hatinya juga tidak meyakini hal itu.

Untuk mengalihkan pemikiran anehnya itu, Mahesa membuka HP nya. Ia teringat tentang bagaimana cara dia mengganti uang Shabila.

Akhirnya Mahesa membuka kolom pencarian di internet. Ia mencari dengan kata kunci pencarian:
"Hadiah untuk orang baik"
Munculah beberapa benda yang disarankan. Dari uang sampai benda-benda kenangan.
Mahesa bingung harus membeli apa.
Ia mengubah kata kunci pencarian.
"Hadiah untuk perempuan"
Muncul saran-saran hadiah berupa bunga, cokelat, sampai boneka dan tentulah menurutnya tidak cocok untuk karakter Shabila yang cuek.

Setelah ia melihat-lihat. Akhirnya terpikir olehnya untuk membelikan sesuatu yang mungkin akan sangat terlihat, dan berkesan. Meskipun ia tau Shabila adalah sosok yang cuek dan sangat simple, Tapi mahesa sengaja dan sangat antusias membeli hadiah yang menurutnya lucu dan mungkin Shabila akan geleng-geleng kepala jika melihatnya.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang