Part 13

1.1K 157 5
                                    

Hallo Shabila

Setelah beberapa hari, akhirnya Mahesa sudah bisa berjalan dengan normal kembali.
Selesai kuliah Mahesa menunggu di depan gedung fakultas Shabila.
Kali ini ia membawa dua buah apel sebagai tanda terima kasihnya.
Mahesa beberapa kali bertanya kepada beberapa mahasiswa yang melewatinya mengenai keberadaan Shabila. Dan ia mendapat jawaban bahwa Shabila masih ada kelas.
Akhirnya ia tak gentar meski harus menunggu lebih lama lagi.

Sudah cukup lama Mahesa menunggu, akhirnya Shabila muncul. Mahesa tersenyum dan langsung menghampiri Shabila.

"Hallo Shabila.."

Ujar Mahesa menyapa Shabila tepat dihadapan Shabila. Sehingga menghentikan langkah Shabila.

(S): Astagfirullah.. Kamu?
(M): haha. Sorry, sorry.. Iya, saya Mahesa. Hai Shabila..

Mahesa kembali memperkenalkan namanya, sambil tersenyum. Shabila hanya diam menatap Mahesa.

(S): trus?
Ujar Shabila jutek.
(M): oh iya, sorry. Aku kesini mau... Eh, maksudnya 'Saya'. Saya kesini mau bilang makasih sama kamu.
(S): untuk?

Jawab Shabila lagi.

(M): emmm, Karna kamu udah nolongin saya waktu itu. Pas kaki saya kesleo. Oh iya, ini saya juga bawa apel buat kamu sebagai tanda terima kasih.
(S): waktu itu kan kamu udah bilang makasih. Jadi gak perlu lagi.

Jawab Shabila jutek.

(M): oooh, oke. Maaf.

Shabila hanya diam, dan menatap dalam.

(M): ohh. ok, ok. Kalau enggak, terima ini sebagai tanda pertemanan. Kalau boleh, saya mau berteman sama kamu.

Mahesa menyodorkan Apelnya. Namun Shabila masih dengan wajah datarnya, yang terlihat ketus. Hanya diam tak bicara.

(M): o'ow.. Okeee.. Gak apa-apa, kalau kamu juga gak mau jadi temen saya. tapi please, terima apelnya. Anggep aja dari orang lain, bukan dari saya. Yaaa.

Mahesa membujuknya lagi.
Shabila hanya menatap Mahesa diam. Mahesa mulai kikuk tak tau harus bicara apalagi, ia menggaruk rambutnya tanda kebingungan.
Melihat Mahesa yang kelihatannya benar-benar tulus, akhirnya Shabila mengambil apelnya.

(S): oke, saya ambil apelnya. Terima kasih. Tapi maaf, saya buru-buru.

Ujar Shabila langsung pergi meninggalkan Mahesa.

(M): ok. It's ok. See you Shabila.. Hehe.

Mahesa tersenyum senang, akhirnya Shabila menerima pemberian Apelnya.

"Ekheeeemm..."

Seseorang muncul dari belakang Mahesa.

(M): eh, yo. Ngapain lu disini?

Ternyata Cahyo.

(C): cieeee. Ngapain tuh nemuin Shabila?
(M): ah enggak. Gak ngapa-ngapain.
(C): lah, itu tadi ngasih apaan?
(M): oooh itu. Apel, gw ngasih apel sebagai tanda terima kasih karna waktu itu dia nolongin gw pas kaki gw keseleo yo.
(C): oooh gitu. Tapi ko keliatannya lu seneng banget?
(M): ah masa sih? Perasaan biasa aja deh. Biasa aja gw.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang