Part 45

912 140 22
                                    

"Ku lepas kau kali ini"

-----------

Dengan jantung yang berdebar,  dan mata yang sedikit berkaca-kaca. Mahesa perlahan membuka sepucuk surat dari Shabila.

Hela napas yang panjang,  menandakan ia sangat penasaran dan menyiapkan hati untuk membaca surat dari Shabila.

"Bismillah.. "
Ujar Mahesa sebelum mebuka suratnya.

Mahesa membuka dan membaca suratnya perlahan...

-----------------------

Assalamu'alaikum Mahesa...
Salam kenal,  saya Sasa.
-------------

Pembukaan surat Shabila membuat Mahesa bergetar. Kali pertama Shabila memperkenalkan dirinya sebagai Sasa.

----------------------
Halo Mahesa, sebelumnya saya ingin meminta maaf karena baru sekarang saya mampu memperkenalkan diri saya sebagai Sasa. Terlebih lagi, sebenarnya kamu dan Shabila telah saling mengenal.

Entah mengapa saya merasa lebih nyaman menulis surat ini dibandingkan harus berhadapan dan bicara langsung dengan kamu mengenai saya yang ternyata juga adalah Shabila.

Sejujurnya sayapun berpikir, apakah perlu saya memperkenalkan diri saya sebagai Sasa? Dan apakah perlu,  Sasa muncul lagi dalam kehidupan kamu? Padahal Mahesa dan Sasa tidak saling mengenal juga sebelumnya. Bahkan mungkin Sasa hanya sebuah ilusi yang membuat kamu penasaran saja. Beberapa kali saya merasa tidak perlu kamu tau bahwa Sasa adalah Shabila.
--------------------

"Perlulah Sa, itu membuat hati saya semakin mantap suka sama kamu."
Ujar Mahesa, berhenti sejenak membaca surat Shabila yang cukup panjang.

--------------------------------
Namun,  ternyata kamu masih sangat berharap bertemu Sasa bukan?
Sering kali kamu bertemu sahabat-shabat saya Naumi dan Roky, menanyakan tentang Sasa. Hampir setiap hari juga sahabat-sahabat saya membujuk agar saya mau menemui kamu sebagai Sasa. Dari saat Shabila masih sangat kesal kepada kamu, sampai akhirnya Shabila berteman dengan kamu,  mereka selalu meminta Shabila untuk memberitahu siapa itu Sasa. Hehe. Saya pun tak tau mengapa mereka begitu menginginkan kejujuran Shabila kepada kamu. Dan entah kamu hipnotis mereka dengan cara apa,  tapi mereka selalu bicara tentang kebaikan dan kelebihan kamu... Jelas itu membuat saya heran waktu itu. Haha.
-------------

"hahaha"
Mahesa tertawa membaca bagian tulisan ini.

-----------------------------
Dan kamu harus tau Mahesa,  alasan pertama Shabila gak mau kamu tau kalau Shabila adalah Sasa...  Itu karena kamu begitu tengil dan menjengkelkan pada awal pertemuannya. Begitu konyol dan jahil. Shabila benar-benar kesal dan terganggu pada saat itu. Sampai akhirnya Shabila melakukan banyak hal agar Shabila tidak dikenal sebagai Sasa oleh kamu.

Tapi tenang saja,  masa itu sudah berlalu. Maafkan Shabila jika pernah membencimu teramat sangat. Dan maafkan saya karena harus menulis kebecian itu sekarang. Haha.

Yang perlu kamu tau sekarang,  Shabila sangat mengagumi kamu sebagai pribadi yang ia kenal sekarang. Menurut Shabila,  kamu adalah salah satu sosok pemuda yang pantas dicontoh oleh banyak pemuda pada masa sekarang. Hanya saja,  mereka harus mengenal kamu lebih dalam lagi jika tidak ingin kesal seperti Shabila. Haha.
----------------

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang