Part 31

1K 135 6
                                    

Bertemu

Setelah selesai sholat, Shabila bersiap untuk pulang. setelah pulang barulah ia berangkat untuk les. Shabila sudah sedikit pasif  di organisasinya, namun ia tetap datang dan membantu jika ada kegiatan.
Shabila memakai jaket, juga sarung tangannya. Karena kali ini ia mengendarai motor, maka pakaiannya pun menyesuaikan. Dengan gaya casual Shabila tetap manis dan terlihat cantik.

Tak berapa jauh dari masjid, Shabila dipanggil.

"Shabilaa..!!"
Panggil Mahesa.

Shabila menoleh kearah suara. Matanya sedikit menyureng, seperti kesilauan sambil mengenali seseorang yang memanggilnya.

Mahesa sedikit berlari kecil, menghampiri Shabila yang terhenti karna panggilannya.

"Mahesaa, Kenapa Sa?"
Ujar Shabila, dengan mata yang sedikit menyipit karena silau dengan sinar matahari siang.

(M): Baru abis sholat?

Shabila hanya manggut dan tersenyum ramah.

(M): Trus sekarang mau kemana?
(S): pulang.

Ujar Shabila sambil mengangkat tanggannya untuk menghalangi sinar matahari yang membuat matanya silau.
Mahesa melihat ekspresi Shabila yang kesilauan, akhirnya ia reflex  mengangkat tangannya juga untuk menghalangi sinar matahati yang memyorot kearah Shabila.

(M): Silau ya??
(S): haha, iya. Tapi kamu ngapain? Gak usaaah.

Ujar Shabila, Sambil sedikit mundur.

(M): Ohh iya, sorry, sorry... Saya gak ada maksud...

Mahesa langsung menurunkan tangannya lagi.

(S): Haha. Iya, gak apa-apa.

Shabila tersenyum.

(S): Ada yang apa?

Mahesa tak menjawab, mahesa malah memperhatikan jaket Shabila. Hatinya menerka, siapa tau Sasa adalah Shabila.

(S): Mahesa! Malah bengong.
(M): Eh, iyaa. Sorry, sorry..
(S): So.. Ada apa?
(M): Ada yang mau saya bicarakan, boleh? Kamu buru-buru gak?
(S): 10 menit cukup?
(M): Cukup, Insya Allah.
(S): Yaudah, jangan disini. Silau.
(M): Iya, panas juga disini.
(S): Nah itu tau. Hehe
(M): Haha. Iya maaaaaf..

Shabila tersenyum lagi. Mereka lalu beranjak ke tempat Mahesa duduk sebelumnya.

(S): Jadi, apa yang mau diomongin?

Tatap Shabila serius, dengan sedikit senyum dibibirnya.

(M): Oh iya. Itu, soal tiket pesawat.
(S): Ooh, kalau itu udah clear. Pasti Cahyo udah sampein juga sama kamu kan?
(M): Nah, justru itu. Saya tau maksud kamu baik, tapi tetep aja Sha, saya harus ganti.
(S): Gak usah.
(M): Haruslah Sha, saya jadi gak enak.
(S): Haha. Apanya yang gak enak si Sa? Santai aja. Saya juga ikhlas bantu kamu waktu itu.
(M): Tapi Sha.
(S): Yaudah, kalau mau ngomongin soal ini aja mending saya pamit ya.

Ujar Shabila mengindari Mahesa yang ingin mengganti uangnya.

(M): Loh, tapi kan Sha..
(S): Bye Mahesa, maaf saya duluan ya.  Assalamu'alaikum.
(M): Loohhh, kan belum 10 menit?

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang