Part 30

1K 154 30
                                    

Mahesa Sembuh

Sudah beberapa hari Mahesa dirawat di rumahnya. Akhirnya Mahesa mendapat izin dari sang kakak untuk beraktivitas lagi, dan diperbolehkan kembali ke kostan oleh sang mama.
Mahesa dijemput Cahyo untuk kembali ke kostan.

(C): Selamat datang di rumah kita Mahesaa. yeay, yeay, yeay. Haha.
Ujar Cahyo heboh.
(M): Haha. Berisik lu yo.
(C): kan menyambut kembalinya Mahesa ke rumah kontrakan kita ini. Haha.
(M): Kostan kali...
(C): Yaaapalah itu, kontrakan kostan, sama aja. Haha. Tapi ini mah kontrakanlah, orang gede, udah kaya 1 rumah. Kan biasanya kontrakan kalau gede.
(M): Iyaa deh iya yo. Atur deh ya.
(C): Okee.

Esok harinya Mahesa mulai kembali kuliah. Dengan mobilnya, ia sampai diparkiran kampus. Kini Mahesa sudah benar-benar hidup kembali, setelah beberapa hari terlihat murung. Sampai akhirnya ia kembali bangkit.

Mahesa disambut hangat oleh teman-teman kampusnya.

(B): Mahesaaaa...!!

Teriak Bobi melihat kedatangan Mahesa.

(M): Woyy, bob. Hehe.
(B): Akhirnya lu masuk juga men..
(M): Haha. Iya, Alhamdulillah.
(B): Sorry gw gak nengok lu men, kemaren gw pulkam juga men. Kakek gw meninggal. Baru balik kemaren gw. Sorry yaa.
(M): Innalillahi, iya gak apa-apa bob. Gw turut berduka juga ya bob.

Ujar Mahesa menepuk bahu Bobi.

(B): Iya, thanks sa.

Mahesa membalas dengan senyum.

(B): Oh iya, si Febry nanyain lu mulu. Trus katanya kalau ketemu lu, gw disuruh tanya, kenapa lu gak bales Whatsapp dia?
(M): Ooohh, haha. Iyaa sorry. Nanti deh ya, gw chat dia lagi.
(B): Ohhh, yaudah deh. Sipp. Sorry ya, sepupu gw itu kayanya ngefans banget sama lu. Haha.
(

M): Haha. Iya gak apa-apa.
(B): tapiiii, mang lu gak suka sama si Febry?
(M): Kenapa lu nanya gitu? Haha.

Ujar Mahesa santai, sambil sedikit tertawa.

(B): Yaa, si Febry kan cantik. Masa sih lu gak suka sa?
(M): Haha. Sukaaa...
(B): Seriuss? Yaudah, si Febry seneng deh kalai lu tembak dia.

Ujar Bobi, memotong ucapan Mahesa yang belum selesai.

(M): Yeehh, dengerin dulu. Gw belum kelar ngomong.
(B): Oooh, trus, trus..
(M): Yaa gw suka, dia anaknya baik. ya bener juga kata lu, dia cantik. Tapi gw cuma suka sebagai temen, dia tuh udah kayak adek gw sendiri sih.
(B): Adek? Lah yang ada lu jadi adek Sa. Kan dia duluan 6 bulan dari lu lahirnya.
(M): Haha. Yaa iya. maksud gw tuh sikapnya. Kalau menurut gw, ya dia kaya adek gw. dari sifat dan sikapnya masih kaya anak-anak. ya tapi gak apa-apa, menghibur. Gw suka.
(B): Oooh, jadi cuma kaya adek doang nih?
(M): He'em. Makanyaaaaa, lu jangan ngomporin lagi. Atau ceritain kebaikan, kegantengan, dan ketenaran gw lagi ke dia. Haha.
(B): Waah, memuji diri sendiri terlalu banyak gak baik loh sa.
(M): Hahaha. Keliatan sombongnya yaaa? Haha.
(B): Iyee!
(M): Haha. Bercanda elaaah. Haha. Intinya, stop nyoba deketin gw sama Febry ya. Lu kan juga sahabat gw, jadi please yaa. Gw juga gak enak kalau nanti Febry sampe sakit hati.
(B): Yaudah deh iya sa. Eh, btw lu ini udah pulih total kan?
(M): Sipp. Makasih loh. Haha. Iya, Gw udah sembuh ko.
(B): Alhamdulillah deh. Lu sama Cahyo tadi?
(M): Iya, bareng.
(B): Lah trus bocahnya mana?
(M): langsung ngacir ke toilet dia. Haha.
(B): Oalah. Pantes.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang