Part 46

1K 140 17
                                    

"Hari yang Baru"

-------------

Setelah seharian Mahesa berdiam diri dan kehilangan nafsu makan,  esok harinya Mahesa demam.
Cahyo yang mendapati Mahesa terlihat pucat dan lemas mulai panik.

"Sa,  lu kenapa?  demam? Astagfirullah..."
Ujar Cahyo lalu menyelimuti Mahesa.
----------
Sifat penyayang Mahesa membuat ia menjadi seorang yang terlalu perasa dan mudah merasa kehilangan. Sehingga ia akan sedih setiap kali ada perpisahan dengan orang yang cukup dekat dengannya, dan kadang berpengaruh kurang baik pada kondisi tubuhnya. Namun meski begitu, Mahesa juga termasuk orang yang mudah bangkit dari keterpurukan dan kesedihannya dihadapan orang lain.

-------

"Kita ke dokter aja yukk... gw panasin mobil ya, kuncinya lu simpen mana? ."
Ujar Cahyo lagi sedikit panik.

"Gak usah Yo,  gak usah. Tolong ambilin kain buat kompres aja yo."
Ujar Mahesa.

"Ya tapi lu harus ke dokter juga Sa.."
Ujar Cahyo lagi.

"Gaaak, gak usah Yo. Tadi gw udah ngabarin mba icha.  Katanya nanti dia kesini."
Ujar Mahesa lirih.

"Beneran?"
Tanya Cahyo.

"Iyaaa.  Lu tolong ambilin kompresan aja ya. "
Ujar Mahesa lagi.

"Yaudah,  iya iya. Bentar yaa..."
Ujar Cahyo.

Saat Cahyo kembali dengan membawa kain kompresan, mata Mahesa terpejam. Cahyo menyentuh kening Mahesa dan terasa masih sangat panas,  Mahesa masih demam. Akhirnya Cahyo meletakan kain kompresan di kening Mahesa. Cahyo mengambil selimut lainnya,   untuk menyelimuti Mahesa lagi agar lebih hangat.

"Saa,  Saaa,  kasian banget sih Sa... Semoga lu bisa cepet sehat.."

Ujar Cahyo menatap Mahesa yang sedang tidur dengan sesekali terdengar suara meringis dari mulu Mahesa.

Kemudian Cahyo pergi membelikan sarapan untuk Mahesa. Ia membeli 1 porsi bubur, agar Mahesa bisa Makan walaupun sedikit.

Sepulangnya Cahyo membeli bubur,  Mahesa tengah duduk bersandar di ranjangnya,  sambil membaca buku yang pernah ia berikan kepada Sasa.

" Assalamu'alaikum Sa,  udah enakan badannya?
Ujar Cahyo.

"Wa'alaikumussalam.. Udaah yo,  sorry gw ngerepotin lu lagi. "
Ujar Mahesa tersenyum dengan nada suara yang lirih lalu menaruh buku yang dipegangnya.

"Yaelah Sa. Ngomong apa sih lu? Nih gw beliin bubur,  lu makan yaaa. Biar perut lu ke isi. Ini juga pasti gara-gara lu gak makan nih kemaren seharian. jadi gini kaaan.. Dan ini obat penurun panas nih,  diminum juga ya.. "
Ujar Cahyo.

"Haha. Iya,  nanti gw makan. Makasih ya yo."
Jawab Mahesa.

"Yaudah, ke dokter mau yaa? "
Tanya Cahyo lagi.

"Gak usah,  ini aja udah baikan. Nanti mba icha aja yang meriksa ke sini. Lu mending kuliah aja Yo.."
Ujar Mahesa.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang