Part 15

1.1K 160 11
                                    

Mungkinkah Berteman?

Shabila kaget dan sedikit mundur setelah melihat yang dibelakangnya adalah Mahesa.

"Ko,ko, Ko kamu ada disini?"
Ujar Shabila terbata-bata.

"Iya, saya lagi nganter saudara saya jemput temennya yang lagi sakit. Kamu ngapain disini?"
Jawab Mahesa dengan ramah dan santai.

Sabila menatap Mahesa dengan tatapan yang sedikit risau.

"Ini mobil kamu?"
Tanya Shabila.

"Iya, ini mobil saya.

"Kamu saudaranya Cahyo?"
Tanya Shabila memastikan.

"Iya. Ko kamu tau? Hehe.
Hp Mahesa berdering, tanda panggilan Masuk.

Oh sorry Shabila, bentar ya. Ada telpon."
Ujar Mahesa pada Shabila, sambil berbalik untuk mengangkat telpon. Sementara Shabila semangin merasa nalangsa, ia menunduk dan memegang kepalanya karna tak habis pikir kalau ternyata Mahesa yang akan mengantarnya.

Telpon dari Cahyo.

(C): Halo sa..
(M): iya yo, kenapa? Udah mau balik?
(C): enggak, enggak. Gw mau minta tolong lagi.
(M): minta tolong? Tolong apaan?
(C): Lu masih di parkiran kan?
(M): iya, ini gw di parkiran.
(C): lu udah ketemu Shabila belum?
(M): hah? Shabila.
Mahesa menengok ke arah Shabila.
(M): iya, ada Shabila. Kenapa yo?
(C): nah itu yang mau gw minta tolong.
(M): maksudnya?
(C): lu tolong temenin Shabila ke Bandung, soalnya dia ada acara gitu di bandung. Pertemuan antar kampus, di ITB.
(M): wahh gilaaa, serius lu?

Mahesa sedikit menjauh dari Shabila, takut Shabila mendengar pembicaraannya.

(C): ya iya, serius lah Sa. Masa boong? Itu kan orangnya ada disitu kan?
(M): ya iya sih ada. Tapi mana mau dia sama gw?
(C): Mau, pasti mau. Tadi disini juga udah dibujuk dia, suruh sama lu. Kalau dia gak mau, lu bujuk dia lagi gimana caranya supaya mau.
(M): kalau dia tetep gak mau?
(C): ya bujuk aja dulu Sa. Masa lu tega sih, ngebiarin cewek ke Bandung sendirian.
(M): ya enggak sih. Trus gw harus gimana ini?
(C): ngomong yang baik, yang santun. Shabila kalau diluar kampus gak jutek-jutek amat kok.
(M): yakin lu? Di kafe aja dia jutek minta ampun yo.
(C): yaudah, makanya lu jangan ngeselin. Yaudah ya sa, bye. Pokonya jagain Shabila, temenin dia, wakilin Bara ke acaranya ya. Pokonya sampe nanti pulang, lu harus pastiin Shabila baik- baik aja. Oke.
(M): lah yo, tega banget lu sama gw yo.. Tega banget lu jebak gw tanpa persiapan.
(C): haha. Lebay lu ah. udah sa, bisa ko... Udaah ya sa, bye. Good luck!
(M): yaelah yo, yo.. Di tutup lagi.

"Aduuh, gimana ini? Bisa kikuk sepanjang jalan gw kalau kaya gini"

Mahesa juga menepuk jidatnya, dan bertolak pinggang membelakangi Shabila yang masih berdiri disamping mobil Mahesa.

Mahesa menoleh ke arah Shabila, Shabila masih terdiam. Karna kasihan melihat Shabila berdiri dari tadi, akhirnya Mahesa memberanikan diri untuk bicara. Mahesa kembali menghampiri Shabila.

(M): Mmm Shabila, maaf tadi Cahyo baru telpon. Jadi, kita mau langsung aja?

Shabila diam menatap Mahesa lekat-lekat.

(M): Shabil?

Shabila masih diam menatap Mahesa penuh arti.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang