Part 49

1K 147 29
                                    

"Zaky kembali ke Jepang"

1 bulan berlalu, Mahesa semakin intens berkomunikasi dengan Shabila meskipun hanya melalui sosial media, baik email maupun chat.

Mahesa mulai merasa dirinya sangat diterima oleh Shabila. Ia pun merasa bahwa dirinya telah dimiliki seseorang,  meskipun tak terucap diantara mereka kata sayang, cinta, atau ikatan yang dikenal muda-mudi sebagai pacaran. Baik Mahesa maupun Shabila tak pernah menyinggung soal hubungan,  mereka hanya saling nyaman berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah yang dilewati masing-masing. Seperti itulah hubungan mereka berjalan.

Begitupun komunikasi Mahesa dan Keluarga Shabila masih sangat terjalin erat. Mahesa masih ering berkunjung dan bahkan main bareng bersama Zaky dan Papa Shabila.

--------

Sore itu, sepulang kuliah.
Mahesa dengan mobilnya melaju menuju bandara. Ia baru sadar bahwa Zaky mengabarinya bahwa Zaky akan kembali ke Jepang sore ini.
Mahesa dengan sedikit ngebut menyusul ke Bandara untuk memberi salam perpisahan yang sementara ini.
Sesampainya dibandara,  Mahesa Zaky dan Papa Mamanya. Saat melihatnya, Mahesa dengan setengah berlari langsung menghampiri.

"Assalamu'alaikum.. "
Dengan nafas tersengal-sengal,  Mahesa langsung menyapa dan menyalami orang tua Shabila.

(Z) : wooyy bro.. Haha. Dateng kesini?  Ya ampuuun,  thanks ya..
(Papa) : Eehhh,  Mahesaa..
(M) : Haha. Iyalah,  dateng. Kan tadi kuliah udah kelar juga bang. Haha.
(Z) : Iyaa,  iya... Lari-larian dari mana?
(M) : Dari parkiran tadi, takut telat.
(Mama) : Yaa ampuun, kasian. Makasih yaa Mahesa.
(M) : Hehe. Iya sama-sama tante. Lagian ini kan perpisahan sementara sama abang ter the best yang satu ini nih. Hehe.
(Z) : waduuhh,  iyaa iyaa dek. Adek baru Zaky nih mah sekarang. Haha.
(M) : Hahaha.
(Papa) : Iyalah,  adek kamu. Calon mantu papa... Haha.
(Z) : Haha. Bisa aja si papa. Emang orangnya mau?  Haha.

Ujar Zaky sengaja menggoda Mahesa yang terlihat Salah tingkah saat Papa Shabila mengatakan Calon mantu. Mahesa hanya tertawa dan tersipu malu.

(Mama) : Haha..  Udah gak usah dengerin Om sama Zaky yaa Mahesa..  Hehe. Mereka emang suka gitu..  Haha.
(M) : Haha. Iya,  tante gak apa-apa...
(Papa) : Tuh ma,  kata Mahesa gak apa-apa.
(Mama) : Paaah,  jangan gitu aah. Kalau Mahesa udah punta calon gimana?  Kan gak enak sama calonnya nanti. Hehe.
(Z) : Haha. Mama pengertian banget...
(Mama): Ya kan mama perempuan. Hehe.
(Papa) : Tapi kan belum tentu Mahesa udah punya calon kan? Haha.

Mahesa hanya tertawa-tawa mendengar percakapan Mama dan Papa Shabila.

(Z) : Mama sama Papa nih kenapa,  haha. Malah jadi ributin calon Mahesa sama Sasa. Mahesa aja Masih kuliah. Daaan Zaky aja belum ada calon,  udah mikirin calonnya Sasa. Haha.
(Papa) : Oohh iya ya. Zaky jomblo ya mah yaaa.  Haha.
(Z) : Iya nih.. Zaky jomblo.
(Mama) : Hahaha. Zaky mah,  jomblonya udah ada yang dinanti kan yaa... Hehe.
(Z) : Ihhh siapa?
(Papa) : Yang di Bandung. Hehe.
(Z) : Lah,  lah, lah..  Siapa yang dibandung?
(Papa) : Pura-pura lupa doang dia mah Mahesa. Biasalah,  cowok. Tapi kamu jangan gitu ya Mahesa.  Hehe.
(M) : Hehe. Iyaa om.
(Z) : Jangan dengerin si papa Sa.
(M) : Haha.

Beberapa saat kemudia,  Zaky harus pergi. Zaky memeluk dan Menciumi Papa Mamanya. Tak lupa Zaky juga memeluk hangat Mahesa dengan pelukan kekeluargaan.

"Pamit dulu ya Sa,  sehat-sehat terus ya Sa."
Ujar Zaky pada Mahesa sambil memeluk.

Mahesapun menyambut pelukan hangat dari Zaky dengan hangat pula.

Never Leave YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang