"Apa kabar Shabila? "
--------
Hari minggupun tiba. Minggu pagi Mahesa masih berada dirumah. Mahesa Sarapan bersama Mama dan Kakaknya. Sedangkan Papanya sedang tugas di luar kota."Mahesa, kamu pulang ke kostan nanti sore nak? "
Ujar Mama Mahesa."Iya mah..."
Jawab Mahesa.(Mama) : Gak besok pagi aja?
(M) : Kalau besok pagi, Mahesa takut telat ke kampusnya. Lagian Mahesa juga nanti sore ada janji ketemu temen.
(A) : Temen apa temen? Hehe.Ujar Alisa, sang kakak.
(M) : Ya temenlahh.
(A) : Perempuan?
(M) : Laki-lakiiii. Mba icha mau kenalan?Ujar Mahesa balik meledek mbaknya.
(A) : loh ko jadi mba? Gak lah.
(M) : Haha. Kan giliran ditawarin kenalan malah mangkir. Haha. Emang mba Icha gak mau nikah apa?
(Mama) : Huuss, Mahesa ngomongnyaaa..Tegur Mama.
(M) : Oh iya. Maaf. Maaf mba.. Aku bercanda.
(A) : Udah biasa. Nih mah, anak bungsu mama ngeledeknya itu mulu.
(Mama) : Tau nih Mahesa... Mungkin dia udah punya calon kali cha, makanya nanya mulu mba udah ada calon apa belum? Hehe. Ya nak ya?Ujar Mama balik menggoda Mahesa.
(A) : Haha. Iya bener nih kayanya.. Ya dek ya?
(M) : Haha. Ngaraang. Yaa gak adalah. Belumlah, belum ada.
(Mama) : Benerr??
(A) : Ada tau mah..Ujar Alisa mengompori.
(M) : Apaan sih mba, gak adaa.
(A) : Gak ada, atau karena belum ada kepastian? Hehe.
(M) : Gak adaa.
(A) : Terus, yang waktu itu kamu ceritain? Kemana?
(Mama) : hayoo, ceritain siapa ke mba mu?
(M) : ceriatain ke mba? Siapa?
(A) : Perlu mba sebut namanya nih?
(Mama) : Siapa mba? Ko mama gak diceritain..
(M) : Auu nih mba Icha ngarang kan pasti.
(A) : Enggak, mba gak ngarang. Mba sebutin ya namanya yaa.
(M) : Siapa?
(A) : Sha... Shabila.. Ya kan?"ekhek.. "
Mahesa yang tengah minum, sedikit tersendak.(Mama) : mmm, pelan-pelan dong nak..
(A) : Iyaa ih, pelan-pelan. Jadi ketauan banget kan kagetnya. Hehe.
(M) : mm, m mba icha tau dari mana soal dia?
(A) : ya dari kamulah Sa. Orang kamu yang cerita.
(M) : Aku? Kapan?
(A) : Waktu kamu mampir ke rumah sakit, sekalian abis nganterin dia katanya..Mahesa mencoba mengingat-ingat.
(M) : Oohhh.. Iyaaaaa.Ujar Mahesa sedikit salah tingkah.
(S) : Nah kaan, gimana dia?
(Mama) : Jadi bener ada nak, kenalin dong sama Mama.
(M) : Ooh, bukan mah. Dia temen aja.
(S) : Iya mah temen, tapi diem-diem jadi demen. Hehe.
(Mama) : haha. Ya gak apa-apa dong mba, yang penting anaknya baik...
(S) : Ya iya ma. Jadi gimana dek, sama dia?
(M) : Ya gak gimana-gimana. Kita cuma temenan.
(Mama) : Bukan pacar?
(M) : Bukaan mah.
(Mama) : ko bilang bukannya lemes banget?
(A) : Soalnya dia belum bisa dapetin hatinya kali mah. Padahal ngarep. Haha.
(M) : mbaaa, udah deehh..Mahesa menatap tajam kakaknya, meminta agar kakaknya berhenti meledek.
(A) : haha. Oke oke..
(M) : Gak mah, dia cuma temen Mahesa. Mba Icha mah cuma seneng aja godain aku.
(A) : Oh ya? Haha.
(M) : Sttt. Udah mama mending makan lagi ya mah. Gak usah dengerin mba Icha.. Mba Icha tuh lagi ngalihin isu aja biar gak disuruh nikah. Haha.
(A) : Eehhh, enak aja!
(M) : Hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Leave You
RomanceKarena cinta tak pernah meninggalkan, karena cinta tak pernah saling menghilangkan, dan hanya cinta yang akan tetap bertahan.