I.12

387 31 3
                                    

terimakasih sudah membaca

ditunggu vote dan comment nya ya............:)


"Saya dimana?" Khamsu bertanya pelan, ia melihat kesekelilingnya bingung.

"Kamu masih didusun Klayan, tadi kamu pingsan." Gimin memberi penjelasan dari belakang Khamsu. Hal itu membuat Khamsu menoleh kesamping kiri.
"Saya pingsan?" Ujar Khamsu. Gimin lalu berdiri dan berjalan kearah yang mudah dilihat Khamsu.
"Iya, pada saat mbah Dalik menangkap hantu." Gimin menunjuk kearah sibaju biru, "Tau – tau kamu sudah pingsan." Lanjutnya.

"Oh iya tadi saya melihat hantu perempuan didalam pohon." Khamsu mengingat kejadian sebelum pingsan dan tanpa sengaja berbicara pelan tentang hantu.

"Wah bisa lihat." "iya iya", "serem apa 'ndak ya?" Warga yang berada ditempat itu saling bicara pelan.

"Kamu bisa lihat hantu ya?" Gimin merasa penasaran dengan ucapan Khamsu.

"Eh 'ndak..eh iya.. saya..." karena baru pertama kali melihat hantu, Khamsu kebingunan menjawab pertanyaan Gimin.

"Apa ini pengalaman pertamamu melihat hantu?" Dalik yang melihat Khamsu nampak bingung, memotong perkataannya. "Oh iya siapa namamu?" lanjutnya.

"Mmm.. nama saya Khamsu. Benar sekali, baru kali ini saya melihat hantu."

"Mmm ya ya." Dalik manggut – manggut mendengar jawaban Khamsu. Ia bertanya – tanya dalam hati, bagaimana mungkin seseorang yang memiliki tenaga dalam yang cukup besar baru merasakan pengalaman melihat makhluk alam gaib. "Apa mungkin tenaganya baru muncul saat ini? Bahkan saya melihat ada pancaran energi Padnumaya, menarik sekali. Tapi.. yang tadi menahan aliran tenaga gaibku apa?" banyak pertanyaan dalam batin Dalik menunggu jawaban.

"Rumahmu dimana nak Khamsu?" Gimin bertanya kepada Khamsu. "Saya dari dusun Talisari." Jawab Khamsu.

"Talisari? Jauh – jauh kesini ada keperluan apa?" Gimin lanjut bertanya.

"Sebenarnya saya pulang jualan dari pasar Gedhe.. oh iya pikulan saya dimana ya pak?" Khamsu celingukan mencari pikulan tempat barang dagangannya.

"Loh kamu bawa pikulan?" Gimin balik bertanya. "Ya, saya taruh dekat kebon pas melihat penangkapan hantu." Jelas Khamsu.

Gimin melihat kearah warga yang masih berada dirumah itu, dan menemukan orang yang pas "To, coba cari pikulan milik anak ini." Ia menyuruh seorang warga. "Siap pak.. eh nyari dimana ya?" Tanya orang yang disuruh Gimin. "Disekitar kebon hantu." Terang Gimin.

"Waduuh kalau di kebon saya 'nda berani pak, sudah malem.".

"Ya cari temen, Kartoo."

"Nggih pak." Karto segera keluar rumah.

BUMANDHALA : MENJAGA BUMI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang