I.4

573 27 2
                                    



Setelah mendapat pengobatan seadanya, tenaga Darmala pun sedikit bertambah. Ia memiringkan tubuhnya kekiri berusaha merayap pelan mendekat kearah pusaka. Baru beringsut beberapa jarak, remaja yang bersembunyi dibalik semak - semak merangkak mendekat ke arah pusaka. Ia melihat ke arah Darmala yang kesusahan bergerak. Tanpa dinyana, anak itu mengambil pusaka untuk diserahkan kepada Darmala.

"Jangan pegang." Teriak Darmala. Namun telat, anak itu tetap mengambil pusaka itu.

"Aaahhhkkkkk..." Anak itu menjerit kencang ketika memegang senjata pusaka. Tubuhnya tersengat aura pusaka. Kulit anak itu pun mengeluarkan sisik ular berwarna hijau disekujur tubuhnya.

"Sial." Darmala segera mengerahkan segenap kekuatan yang tersisa untuk melompat kearah anak tersebut. Keris pusaka segera direbut dari tangan anak itu, dan segera dimasukkan kedalam kotak kayu. Anak tersebut jatuh tergeletak ditanah tidak sadarkan diri. Setelah keris pusaka tersimpan didalam kotak, pancaran kekuatannya pun hilang tidak tidak terasa lagi.

"Huuek." Darmala muntah darah. Luka dalamnya bertambah gawat karena memaksakan diri mengeluarkan tenaga dalam.

"Paduka raja disana." Terdengar suara prajurit dari kejauhan. Lalu puluhan prajurit kerajan datang memberi bantuan.

"Habisi pengacau itu." Darmala memberi perintah. Seluruh prajurit mengepung dua makhluk yang menyerang rajanya.

Sementara para prajurit bertarung. Darmala memanggul bocah yang pingsan dan meninggalkan tempat itu melalui pintu gaib.

BUMANDHALA : MENJAGA BUMI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang