BAB 6

7.2K 394 24
                                    

     Pagi hari mereka mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus, kemudian Yasa mengunci pintu dan keluar pagar. Mereka bertemu Ibu kost yang sedang menyapu.

     "Pagi, eh mau berangkat ke kampus ya?" tanya Ibu kost.

     "Iya nih bu, oh ya semalem lampu depan kamar saya mati." kata Indra.

     "Ohh.. nanti saya yang beli di warung deh." jawab Ibu tersenyum. Akhirnya mereka pamit untuk berangkat kuliah. Dalam perjalanan menuju kampus Evan melihat sebuah kostan ia berhenti.

     "Lu mau ngapain?" tanya Yasa.

     "Ini kostan mau tanya dulu gak? kali aja ada kamar yang kosong buat bulan depan." kata Evan.

     "Eh ini kan kostan mahal, emang lu sanggup?" tanya Yasa.

     "Ya dicoba tanya dulu." kata Evan yang berjalan masuk ke dalam. Indra memandang Yasa dan mengikuti Evan kedalam.
Setelah berapa lama mereka keluar dan berjalan kembali melanjutkan perjalanan.

     "Udah penuh kan? lagi pula mahal." kata Yasa.

     "Terus gimana dong?" tanya Evan dengan muka sedikit sedih.

     "Udah sabar aja, mudah-mudahan gak ada apa-apa dikostan kita." kata Indra.

     "Tapi kan......." kata Evan.

     "Ya udah, lagian kita sekarang kan tidur bertiga." kata Indra merangkul Evan.

     "Iya udah tenang aja semoga gak ada apa-apa, daripada lu pulang kerumah kan jauh bolak-balik." Kata Yasa.
Malam hari Yasa, Indra dan Evan berkumpul di ruang makan menikmati makan malam bersama. Selesai makan Evan mencuci piring, dan Yasa mencuci baju. Indra menyapu lantai, tak berapa lama pintu depan diketuk. Evan dan Indra menatap dan Evan segera membuka pintu melihat Ibu dan Jaka memberikan lampu yang baru. Evan mengucapkan terimakasih dan Ibu kembali pulang. Evan meletakkan kotak yang berisi bohlam lampu ke atas meja. Indra mengambil bangku dan memasang lampunya, dan kembali terang. Perasaan mereka lega melihat lampu menerangi area depan kamar Indra.

     "Malam ini lu tetep tidur di depan kan?" tanya Evan.

     "Iya, nanti lu bantuin gua bawain buku-buku gua ya. Biar baju nanti gua yang bawain." kata Indra.

     "Iya, bentar ya abis nyuci piring gua bantuin." kata Evan. Selesai Mencuci Evan masuk ke kamar bersama Indra melihat sekeliling kamar.

     "Kayanya kasur lu taro di bawah sini aja deh, jadi meja belajar pindahin ke sebelah giman? kan kita belajarnya di meja makan." tanya Evan.

     "Ya udah bantuin pindahin ya!" kata Indra.

     "Iya tenang aja." jawab Evan. kemudian mereka mulai mengeluarkan meja belajar dan mengangkat kasur masuk ke dalam. Selesai Yasa menjemur ia membantu menyapu lantai kamar agar terlihat lebih bersih. Setelah selesai Indra di kamar mengambil baju di lemari melipatnya dan meletakkan di meja belajar, Evan membantunya membawakan ke dalam kamar depan.

     "Nah selesai deh, jadi kita bertiga tidur sama-sama disini." kata Evan.

     "Elu tidur di kasur itu ya?" tanya Yasa menunjuk ke unjung kasur dekat jendela.

     "Lah kok gua? ini kan kasur Indra." kata Evan.

     "Abis lu kalau tidur suka berantakan!" kata Yasa.

     "Ya udah biar gua yang tetap tidur disitu." jawab Indra.

     "Gak bisa! dia yang kasih saran buat tidur sama-sama disini berarti dia harus ngalah tidur sendiri di kasur itu."

JINGGA (Bab 1 s/d Bab 38) ENd ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang