BAB 36

3.2K 230 15
                                    

     Pagi itu setelah sarapan dan mengambil dagangan Ibu kost mereka bersiap pergi menuju kampus. Pagi itu terlihat sangat cerah, sesekali terdengar suara kicauam burung yang hinggap di dahan pohon, kupu - kupu yang bercengkraman mencari bunga untuk di hinggapi. Saat mendekati sebuah rumah Evan segera mendekat ke arah Yasa dan Indra.

     "Apain sih nyempil - nyempil? Kaya upil lu!" kata Yasa sambil melepaskan genggaman tangan Evan.

     "Ituuu... Ituu.....!" kata Evan sambil menunjuk sesuatu ke arah rumah besar dengan pagar yang kokoh dengan motif seperti ukiran gaya eropa.

     "Apaan? Orang gak ada apa-apa." kata Indra. Namun terlihat anjing yang pernah mengejar Evan sedang duduk di dekat pagar.

     "Astagaaa, kalian gak simak? Itu warna bulu nya nyaru sama warna pagernye!" kata Evan sambil menunjuk ke arah anjing itu yang berwarna hitam dan mengeluarkan suara geram.

     "Gggggggggggggrrrrrrrrrrrrrrr............."

Suara anjing itu seperti memberi sebuah ancaman pada Evan, namun Yasa dan Indra berusaha tenang berjalan tanpa melihat anjing itu.

     "Yaasa...... Ndraaaa...... Help me please......." kata Evan yang berdiri terdiam dengan wajah pucat sambil membawa bungkusan dagangan.

     "Yah kenapa dia diem! Ya udah lu jalan aja, dia gak kan ngejar lu, INGET! Lu jangan lari. Kalau dia nyamperin jalan ngikutin lu dari belakang diemin aja." kata Yasa smambil melihat Evan yang hanya berjalan perlahan seperti robot. Dengan pandangan yang sangar anjing itu berjalan mengikuti Evan dan mencium bokong Evan.

     "Astaga si pencot ngapain sih cium-cium pantat gua?" kata Evan dengan wajah pucat. Namun tiba-tiba terdengar sesuatu.

     "DHUUUUUUUTTTT......."

Seketika anjing itu berlari dan menggelengkan kepalanya seperti ingin mengendus dan menghindari Evan.

     "Lu apain dia?" tanya Indra.

     "Guaaa gak sengaja kentut tadiii...." kata Evan sambil memejamkan mata dan berjalan ketakutan menyusul Evan dan Indra. Dengan sdikit lega akhirnya anjing itu tidak mengikuti Evan lagi.

     "Awas lu, ntar anjing nya ngadu sama majikannya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari lu! hahhaha." kata Indra sambil menutup hidung nya.

     "Tuh, jangankan kita, anjing aja gak demen sama bau kentut lu! Hahahahahaha.... " kata Yasa sambil tertawa dan merangkul Evan. Sementara Evan dengan mulut komat kamit hanya terdiam mendengar ucapan dari Yasa.

 Sementara Evan dengan mulut komat kamit hanya terdiam mendengar ucapan dari Yasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Hanya sebuah ilustrasi

      Jam istirahat mereka berjalan menuju kantin. Disusul Vika, Aldo dan Icha. Sampai di kantin mereka memesan makanan.

     "Ih Vika hari ini cantik banget, rambutnya di kuncrit, pake jepitan merah, kotak makannya gambar Hello Kitty, kompak sama botol minumnya. Ngomong-ngomong menu nya apa hari ini?" tanya Evan sambil menikmati soto ayam.

     "Hari ini gua bikin bento loh, lucu gak? nasi nya gua bentuk-bentuk jadi hello kitty? Trus ada sayur buncis, pake lauk jengkol, sama kacang teri." kata Vika sambil mengambil membuka lunch box nya dan mengambil sumpit.

     "Lah gua baru tau lunch bento ada jengkolnya, lu demen sama jengkol?" tanya Evan.

     "Iya suka kok, abis gak ada udang goreng, gak ada ayam goreng, beef teriyaki nya juga gak ada, jadi gua pake ini aja menu nya heheheh." kata Vika.

     "Lah trus lu jengkolnya masak sendiri?" tanya Indra.

     "Nggak, cuma nasi nya aja gua kepel-kepel pake onigiri, lauknya sih beli di warteg deket kostan. Mau cobain?" tanya Vika. Sementara Indra dan Evan menggelengkan kepala.

Setelah makan mereka beranjak dari duduknya dan membayar pesana makan dan minuman.

Sebelum masuk ke dalam kelas Indra dan Aldo pergi ke toilet. Setelah Aldo keluar dari toilet, Indra masuk ke dalam, Aldo pun menunggunya di depan. Tak berapa lama Indra keluar toilet sambil mengeringkan wajahnya dengan sapu tangan.

     "Yuk kita balik ke kelas." kata Indra.

     "Ehh... Ndra, gua mau tanya sama lu." tanya Aldo.

     "Lu mau tanya apa?"

     "Hmmm... lu pernah gak alamin hal tersial dalam seumur hidup lu?"

     "Kenapa lu tanya itu?" tanya Indra.

     "Nggak, gua cuma mau tau aja, biar gua bisa belajar pengalaman dari orang lain cara ngadepin masalah kesialan itu." kata Aldo.

     "Hmmm... pernah sih, cuma itu cukup rahasia, gua gak kan kasih tau sama semua orang." kata Indra.

     "Ohh ya sudah gak apa-apa." jawab Aldo tersenyum kecil, dan mereka melanjutkan langkahnya menuju kelas.

JINGGA (Bab 1 s/d Bab 38) ENd ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang