BAB 37

3.4K 198 2
                                    

          Jam menunjukan pukul setengah tujuh malam, Yasa keluar kamar mandi sambil mengeringkan tubuhnya yang sixpack dengan handuk. Sementara Evan sedang bermain game di handphon nya. Kemudian Yasa memakai baju dan menyisir rambutnya yang hitam berkilau di depan cermin. Saat ia sedang merapihkan rambutnya Yasa terkejut dengan bayangan sosok mahluk yang berdiri dari balik jendela luar. Seketika membuat ia berhenti menyisir dan perlahan pergi meninggalkan Evan.

Saat ia membuka pintu kamar Yasa terkejut dengan  wajah Indra yang sedang membuka pintu juga.

     "Haduh! Kaget gua!" kata Yasa.

     "Lah, lu kenapa Yas? tanya Indra.

     "Hmm. nggak apa-apa kok." jawabnya singkat dan keluar menuju dapur.

Sementara Indra bingung dengan sikap Yasa yang sedikit terkejut melihat wajahnya.

     "Lu gak mandi Van?" tanya Indra sambil duduk di kasur dan melipat bajunya.

     "Ini mau mandi." kata Evan yang tetap asik bermain game di handphonnya. Kemudian tak berapa lama ia meletakkan handphonnya di atas kasur dan beranjak ke arah kamar mandi. Alhasil baju-baju yang sudah dilipat Indra terlihat berantakan karena terjadi pergerakan dari Evan.

     "Yaelah, rapihin lagi nih! Udah gua lipet baju-baju gua, eh lu nginjek kasur jadi pada berantakan lagi." kata Indra.

     "Yaahhh, maap Ndra, lagian salahin kasurnya, lagian letoy banget, kan gua tadi disuruh mandi sama lu." kata Evan dengan mulut komat kamit dan masuk ke kamar mandi.

Indra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Evan. Kemudian merapihkan lagi baju-baju yang berantakan. Namun saat Indra melipat baju seperti ada suara yang terdengar dari dalam lemari. Indra terdiam, mengamati ke arah suara itu. Perlahan ia membuka pintu lemari. Terlihat gelap dengan tumpukan baju. Namun suara itu menghilang, Indra pun segera memasukan baju-bajunya.

 Namun suara itu menghilang, Indra pun segera memasukan baju-bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Hanya sebuah gambar ilustrasi.

Namun saat ia sedang merapihkan baju ke dalam lemari ia tak sadar ada sosok yang sedang berdiri di belakang tubuhnya. Dengan tatapan tajam dan penuh darah menatap Indra yang sedang memasukkan baju ke lemari.

Setelah itu Indra berdiri dan berjalan ke arah pintu, terdengar kembali seperti ada suara isak tangis seorang wanita. Dengan perlahan Indra menolehkan kepalanya kebelakang, namun tak ada siapaun di dekat jendela. Lampu kamar seperti berkedip menandakan sebuah energi yang sangat kuat. Indra pun terkejut dan melihat lampu yang berkedip, saat membuka pintu Indra terkejut melihat wajah Yasa.

     "Lu kenapa? Eh Kalian mau beli nasi goreng gak?" tanya Yasa.

     "Ehh gak apa-apa, mau-mau..., emang udah ada abangnya di depan?" tanya Indra dengan terkejut.

     "Udah gua panggil barusan, tuh nungguin di depan. Evan mana?" tanya Yasa. Kemudian Indra menunjuk ke arah kamar mandi. "Van lu mau nasi goreng atau mie goreng?"

JINGGA (Bab 1 s/d Bab 38) ENd ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang