10

10.7K 546 5
                                    

setelah dari cafe aku dan mas Zumar pun beranjak untuk pulang.Jujur saat ini aku merasa canggung dengannya tapi dia tetap bersikap dewasa dengan memperlihatkan sifatnya seperti gwenchana. Tapi beda denganku aku merasa tak enak hati padanya. (* tak apa2)

"Pulang yuk Han" ucapnya

"O-oh iya" balasku

Kami berjalan keparkiran dan masuk ke mobil. Di dalam hanya keheningan yang ada aku menghadap kearah luar  kaca jendela sambil sesekali memainkan ponselku. Sampai pada akhirnya.....

"Han..?" Panggilnya padaku, yang membuatku sedikit terkejut.

"I-iya" balasku sedikit gugup.

"Maaf ya" katanya dengan sedikit melirik kearahku karena dia harus tetapi fokus ke jalan.

"Maaf kenapa?" Sahutku

"Soal yang tadi. Maaf kalo aku terlalu cepat mengutarakan perasaanku kekamu"ujarnya dengan tawa yang, terlihat miris sebenarnya aku paham suasana kali ini tapi mau gimana lagi?

"Udahlah mas santai aja" ucapku sambil tersenyum padanya.

Akhirnya kami pun sampai di depan rumahku .

"Makasih ya mas" ujarku sebelum masuk ke rumah.

"Makasih buat apa?" Tanyanya menatapku.

"Buat hari ini" sahutku

Dia membalas dengan anggukan.

"Mampir dulu mas?" tawarku

"Ga usah makasih udah malem, lain kali aja yah?" ucapnya sambil tersenyum menutupi perih di hatinya, dia memang prajurit walau diluar terlihat keras tapi tidak dengan hati karena mereka juga manusia biasa yang bisa terluka hatinya.

Akupun membalas dengan anggukan dan turun dari mobilnya.

"Hati2 ya mas"  kataku setelah keluar dari mobilnya.

"Iya"balasnya

Setelah mobil mas zumar tak nampak lagi aku masuk kerumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

"Udah pulang" ucap papa. Akupun mengangguk

"Yaudah mandi trus makan dulu sana"

"Iya"

Aku baru melangkahkan kakiku dua langkah tapi...

"Han.." papa

Aku menoleh kearah papa mengisyaratkan seperti berkata 'iya'

"...nanti abis mandi kamu ke sini bentar ya" lanjutnya
Kubalas  dengan anggukan

****

Tak butuh waktu lama untukku bersih2 karena hawa malam ini sedikit lebih dingin jadi aku cepat2. Dan seperti yang papa katakan akupun turun dan kudapati papa dan mama karena mas Ilham alias mas srigalak udah pulang kerumahnya karna ada urusan.

"Han sini duduk" ucap mama sambil menepuk2 sisi sofa di sebelahnya. Aku menurutinya.

"Ada apa pa? ma?" Tanyaku sedikit bingung ditambah raut wajah mereka yang sulit diartikan.

"Papa mau ngomong serius sama kamu" kata papa berwajah serius.

"Iya" jawabku

"Papa sama mama mau jodohin kamu sama anak temen papa!" doengg! Whatt! Nih papa serius? Mie apah?

"Hah? Apa dijodohin?" Sungguh terkedjott aku bola mataku sampai mau keluar dari tempatnya. Ihh alay lebayy plak!

"Iya" jawab papa sekenanya.

ONLY YOU CAPTAIN ! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang