Suasana rumah hana kini udah rame dan riuweh. Semuanya sibuk mempersiapkan untuk pernikahan nanti. Semua keluarga besar udah berkumpul dari kemarin ada yang belom mandi,ribet baju padahal tinggsl pake, antri make up dan masih banyak lagi tapi serulah pokoknya.
Tok tok tok
"Masuk aja ga dikunci kok" ucapku. Ternyata mama sambil membawa makanan.
"Han sarapan dulu yuk sayang" ucap mamaku sambil menaruh nampan di dekatku
"Ma? Hana minta suap mama boleh?" Tanyaku ke mama
"Boleh dong sayang" ucap mamaku dan menyendokkan nasinya kepadaku
Setelah masuk ke mulutku dan mengunyahnya. Tanpa sadar air mataku menetes."Eh kenapa sayang kok nangis" tanya mamaku. Aku langsung menghambur kepelukannya.
"Mama hiks maafin Hana ya ma, Hana pasti kangen banget suasana kayak gini hiks" mama mengelus punggungku lembut
"Udah, anak mama udah cantik jangan nangis dong nanti make upnya luntur loh" ucap mama sambil menghapus air mataku aku hanya tersenyum
"Makasih ya mah buat semuanya." Ucapku
"Iya sama-sama sayang jadilah istri yang baik dan nurut sama suamimu ya nak" ucap mama mengelus kepalaku dan mencium keningku. Tiba2 ada papa dan mas Ilham dateng.
"Waduh roman2nya ada yang baru aja nangis bombay nih" ucap mas Ilham. Aku mengerucutkan bibirku
"Udalah Ham kamu jangan goda adikmu" ucap papa
"Iya tu dasar mas Ilham resek deh, ngerusak suasana aja"
"Kalian ini udah pada gede juga masih aja berantem" ucap mama
"Udah sini pelukan dulu kapan lagi kita kumpul kayak gini" lanjut mama kamipun berpelukan berempat entah kapan terakhir kali kita berpelulan seperti ini
"Jadi istri yang baik ya nak"ucap papa sambil mengelus kepalaku dan mencium keningku aku mengangguk
"Manjanya di kurangin jangan judes2 yak kalo jadi istri" ucap mas Ilham menepuk pundakku
"Iyahhh" balasku dan menatap mas Ilham sinis, nih orang sukanya ngerusak suasana aja.
Tok tok tok
"Permisi maaf ganggu, calon mempelai prianya sudah datang" ucap salah satu tanteku.
"Yaudah papa keluar dulu yah" ucap papaku sambil berjalan keluar dan diikuti mas ilham. Saat mama juga hendak keluar aku menahannya seketika tanganku dingin ketika mendengar itu dan jantungku berdegup kencang.
Mama mengelus tanganku tersenyum dan mengangguk kecil meyakinkanku.
"Mama keluar dulu yah nanti Zahra yang nemenin kamu disini" ucap mama. Aku mengangguk. Setelah mama pergi tak lama Zahrapun datang kekamarku."Uihh yang mau nikah nih"godanya. Bukanaya nenangun malah ngegodain
"Ihh lo mah bukannya nenangin nih malah gini" ucapku
"Santai santai gw percaya acaranya berjalan lancar kok" ucap Zahra mengelus punggung tanganku. Keringat bercucuran di dahi tangan gemetar dan dingin jantung berdegup kencang rasanya sekarang tak karuan.
*******
Saat Zumar udah duduk dihadapan papa dan penghulu semua hening. Kini tatapanku terpusat di tv. Penghulu mulai membuka kultumnya.
"Udah hafalkan?" Ucap papa
"Siap! sudah pa"ucapnya lantang kayak di lapangan dan di sambut gelak tawa.
"Bisa dimulai?" Ucap penghulu. Dan di angguki
"Ananda Azzumar Malik Hadikusumo. Saya nikahkan dan kawinkan engaku dengan putri kandung saya Hana Khairiyah Jayadhi dengan mas kawin 50 gram emas dan uang delapan juta rupiah di bayar tunai" ucap Soetomo lantang
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU CAPTAIN ! [END]
General FictionPergilah yang jauh dariku, Akupun juga akan pergi jauh darimu. Dan disaat waktunya tlah tiba kita akan bertemu. Mengisahkan cerita masing-masing dari perjalanan yang telah dilalui, karena akhir dari perjalanan panjang itu adalah cerita,kisah dan per...