24

8.5K 454 15
                                    

ije yeogin neomu nopa
nan nae nune neol majchugo sipeo
Yeah you makin? me a boy with luv
Oh my my my oh my my my~

Lagu  mengalun yang ku dengar lewat earphone, aku menikmatinya sambil memejamkan mata merasakan hembusan angin sepoy2 yang menerpa wajahku. Aku merasakan tanganku terangkat sedikit dan seperti ada yang menyelipkan jari2nya di antara selah2 jariku yang tak lain adalah suamiku... Kapten. (Lek) Azzumar Malik Hadikusumo. Aku hanya diam tak menghiraukannya.

Cup

Mataku langsung terbelalak karna apa yang dia lakukan kepadaku. Pipiku langsung memanas karna perlakuannya itu.

"Ihh dasar ga tau aturan banget sih bapak! Tempat umum main cium2 aja!" ucapku. Lalu mencubit lengannya yang kekar itu.

"Akhh dek jangan di cubit sakit tau" ucanya sambil mengerang kesakitan karna cubitanku. Iyakah? Bukannya lengannya itu keras gigi semut aja ampe rontok kalo gigitin dia.

"Ya lagian ga tau tempat!" Ucapku sewot. Dia mencolek hidungku sambil tertawa melihat tingkahku.

"Iya deh, mas minta maaf" ucapnya.

"Hmm"

"Kok ga iklas gitu"

"Saya iklas bapak"

"Kok panggilnya bapak?"

"Ya emang kodratnya. Emang mau saya panggil Ibuk?"

"Ya janganlah!"

"Senyum dong" ucapnya. Aku hanya tersenyum paksa.

"Yang iklas dong ntar aku cium lagi loh" godanya

"Berani?!" aku mengepalkan tangan di depan mukanya. Dia hanya tertawa. Tak lama buburnya pun datang di barengi dengan ke datangan pasangangan sejoli mas Ilham dan mbak Fania. Yang lagi jalan sambil ketawa ha ha hi hi.

"Wah jangan2 janjian nih kok barengan datengnya. Tau aja kalo buburnya deteng tadinya kalo ga balik2 mau aku abisin" ucapku

"Ya karna aku bisa telepati sama tukang bubur." Ucap mas Ilham

"Yah, Ga jadi ngembat buburnya dong" ucapku

"Kamu emangnya abis kalo makan 3 mangkok sekali gus?" Tanya mas Ilham

"Oh jangan tanyakan kalo soal makanan ke adikmu ini." Ucapku berbangga. Ya karna porsi makanku itu banyak tapi badan ga gemuk2 dan stuck aja. Kadang herman dengan badan saya ini.

"Iya dasar perut karung beras ya gitu" ucap mas Ilham yang mau duduk dan mengambil mangkok yang berisi bubur itu. Dan langsung menyantapnya.

******

Setelah makan bubur kami pulang mandi karna udah keringetan lengket, ga enak banget rasanya. Padahal juga ga ngapa-ngapain orang cuma bonceng.

"Assalamualaikum" ucap kami bersamaan saat sampai dirumah dan memarkirkan sepeda.

"Waalaikumsallam" jawab dari  dalam rumah, kami masuk rumah dan aku langsung kekamar karna mau mandi biar seger.

Aku hanya memakai baju santai dan istirahat sambil buka ponselku ternyata ada banyak pesan masuk. Aku hanya di beri cuti seminggu dan aku belom membicarakan tentang kelanjutan pekerjaanku entahlah. Bingung.

"Udah mandi dek?" Tanya mas Zunar yang baru saja masuk kekamar

"Iya udah. Mas sekarang mandi gih nanti aku siapin bajunya" ucapku sambil hendak beranjak dari ranjang dan menghampiri koper yang ada bajunya.

Grep

Tiba2 mas Zumar memeluku dari belakang. Sontak aku merasa gugup dan jantungku memompa darah lebih cepat.

ONLY YOU CAPTAIN ! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang