14

8.6K 486 9
                                    

Bogo shipda
Ireoke malhanikka deo
Bogo shipda
Neohi sajineul bogo isseodo
Bogo shipda

Author POV

Ditinggal mama dan papanya ke Solo karena ada acara kantor papanya. Jadi pagi ini dia dirumah sendiri berhubung kemarin Hana abis shif malam jadi hari ini dia bakal hibernasi sesaat alias tidur. Tidurnya itu bener2 kaya mayat idup karna dia bener2 capek. Mama sama papanya pamitan aja ampe ga denger jadi ya mamanya cuma ninggal surat aja di atas nakas.

Han,
Mama sama papa pergi dulu
Ke Solo. Tadi mama udah masak
jd nanti kl laper tinggal makan aja

Mama

Hana mulai mengerjapkan matanya karena dia merasa lapar. Dia melihat secarik kertas di atas nakas surat dari mamanya. Setelah membaca dia mulai turun dari ranjangnya.

Yah, seperti itulah keseharian Hana kalo abis shif malam bangun paling buat mandi, makan, kekamar mandi sama solat. Selebihnya stay di kasur.

Dia berjalan keluar kamar dengan penampilan rambut yang masih acak-acakan. Dan dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

Saat sampai di bawah tiba-tiba...

Tok tok tok

Hana berjalan kearah pintu

"Siapa" tanyanya

Kreet

"Ya cari siapa?" Tapi tak ada orang yang ada hanya sekotak sampah didepan pintunya.
Hana cuma clingak-clinguk tak ada orang. Dia menutup pintunya kembali dan masuk tapi, saat dia baru mengayunkan satu langkah sudah ada suara ketokan lagi.

"Woy siapa lo kl berani nampakin diri lo" tapi tetap tak ada orang. Dia mulai menutup pintu lagi. Tapi langkahnya terhenti lagi karena suara ketokan pintu lagi.

Sekarang dia mulai agak geram lantas ia mengambil sapu. Dan membuka pintu kembali.

"Awas aja lo bakal gw abisin" Hana dalam mode siaga. Dan membuka pintu lagi

Kreet

Dia melihat seorang lelaki yang tengah memakai sragam PDL, ransel, dan tak lupa sekotak kardus yang tadi di lantai dan dikira sampah. Dia menampakan sederet giginya. Hana tersadar bahwa dirinya tak memakai hijab langsung menjerit

"Aaaaaaaaa" teriaknya. sapu yang di pegangnya tadi sudah jatuh kelantai dan tangannya ia gunain buat nutupin rambutnya.

Hana itu kalo dirumah emang selalu pake hijab kl keluar rumah entah kerumah tetangga atau keluar. Dia masih memperbaiki dirinya sebenarnya karna kadang dia juga khilaf. tapi tadi berhubung belum sadar2 amat jadi ya gitu deh tetiba blenggg.

Dia langsung menutup pintu lagi dan lari ngibrit kekamar ambil hijab. Dia memakai hijab instan polos warna hitam dan turun untuk membuka pintu lagi. Duh maluunya

"Hehehehe silahkan masuk mas" ucapnya ke Zumar. Yang masih menahan malu.

Setelah di persilahkan masuk, Zumar langsung masuk melangkahkan kakinya keruang tamu.

"Duduk dulu mas" hana. Zumar pun menurutinya

"Mau minum apa mas?" Tawar Hana

"Terserah kamu aja" Zumar

Hana mengangguk dan melenggang pergi ke dapur. Dia mengambil orange jus dingin dari kulkas dan disajikan.

"Silahkan di minum mas" hana. Zumar lantas meminum orange jus itu.

"Loh mas kok udah pulang?" Tanya Hana

"Dulukan aku bilang sepuluh hari" jelas Zumar

"Lo emang ini udah hari ke sepuluh?" Tanya Hana dengan polosnya

"Coba itung aja kl ga percaya" balas Zumar

Hana mulai menghitung. Ya secara kan ya dia dapet kabar cuma waktu Zumar telfon di atas pohon itu.

"Oh iya ya. Hehehehehe" Hana ketawa dengan polosnya. Zumar pun begitu mereka saling tertawa bersama

"Kok mas ga bilang kalo pulang" tanya Hana

"Aku kira kamu udah tau kalo hari ini aku bakal pulang. tapi tadi waktu di bandara aku ga liat kamu. Jadi aku langsung kesini" jelas Zumar

" oh ya ini buat kamu" Zumar

Zumar menyerahkan kotak yang tadi dibawanya.

"Ini apa mas?" Tanya hana

"Bukak aja" zumar

Dia mulai membuka kotak itu dan melihat isinya. Sebendel kertas yang diadalamnya memuat riwayat pendidikan, riwayat penugasan, NRP, kesehatan, prestasi, mars pia ardhya garini dan sejarahnya. Wow mantap ditengah pekerjaanku yang padat akhir-akhir ini ditambah hafalin kayak gitu. Please deh I'm not a robot.

"Ini..?"

" iya itu berkas2 buat pengajuan. kamu hafalin" jelas Zumar

Hana melongo. Sebanyak ini? Harus? Kalo ga hafal gimana? Hedeuh PR nih.

Hana POV

Aku masih mengulak-alik kertas sebendel yang di kasih mas Zumar tadi. Masih belom percaya.

"Ini beneran mas?" Tanyaku

Mas Zumar mengangguk

"Itu udah aku pilih-pilihin kok" balas Zumar

Ampun! ini udah di pilih aja segini kalo belum di pilih seberapa?

"Mas, udah makan belom?" Tanyaku karna perutku kembali merasa lapar

"Belum" balasnya

"Yaudah kalo gitu makan dulu yuk" ajakku.

Dia menggangguk dan mengikutiku di belakang. Aku membuka tudung saji itu udah ada sayur sop, tempe goreng, sambal dan kerupuk.

Aku mengambil piring dan minum.

"Seadanya ya mas" ucapku

"Iya, ini udah lebih dari cukup kok" jawabnya

Aku mengambilan nasi untuknya

"Segini?" Tanyaku

"Iya udah" balasnya

Kami akhirnya selesai makan.

"Han kamu libur ga?" Tanyanya

"Iya emang kenapa?"

"Jalan2 mau?"

"Emang mas ga capek?"

"Enggak kok" balasnya

"Boleh tapi agak nanti gimana? Jadi mas istirahat dulu aja" ucapku

Aku melihatnya dengan mata sayu jadi aku menuyruhnya untuk istirahat dulu.

Dia menurut dan kembali duduk disofa. Dan aku membereskan bekas makan kita tadi.

Selesai membersihkan meja makan dan mencuci piring aku menghampirinya di ruang tamu.

Aku tersenyum melihatnya tertidur melihat wajah damainya. Aku membenarkan posisi tidurnya supaya lebih nyaman.

-TBC-

Yuhuu para readers
Gimana kabarnya?

Setelah lama tak up
I'm comback

Warning typo betebaran!!😎😋

ONLY YOU CAPTAIN ! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang