25

8.5K 487 18
                                    

Setelah sampai dirumah dinas aku dan mas Zumar masuk terutama aku yang antusias mau masuk penasaran walau dulu aku pernah tinggal di rumah dinas namun itu hanya terhitung hari bayangkan saja itu sudah sangat lama. Karna saat itu aku merasa rumah dinas adalah rumah yang menyeramkan yah namanya anak kecil belom tau apa2 jadi waktu ditawari untuk tinggal bersama nenek dan kakekku atau lebih sering ku panggil dengan sebutan mbah uti dan mbah kakung aku langsung menyetujuinya karna waktu itu setiap malam pasti aku menangis karna merasa tak nyaman di rumah itu.

Tapi sekarang aku malah antusias untuk menjelajahi rumah ini ada hal tersendiri untuk menyukai rumah ini rumah yang akan awal dari semua cerita dan kisah2 baruku bersama teman hidupku. Dari mulai kamar sampai dapur dan kamar mandi ku jelajahi seperti anak kecil yang baru saja di ajak ketempat bermain dirumah ini sudah ada sedikit barang2 seperti TV, dispenser,kompor,kulkas,sofa dan ada beberapa panci kecil. Setelah melihat2 aku kembali menghampiri mas zumar karna ingin bertanya

"Emm mas kok disini udah ada barang2?" Tanyaku

"Iya itu barang2ku biasanya kalo males pulang ya disini " jawab mas Zumar. Aku hanya mengangguk.

"Dek ini kan ada 2 kamar yang satunya buat nyimpen barang2 dulu aja ya"ucap mas Zumar

"Iya" jawabku. Aku dan mas Zumar masuk kekamar bercat biru dan ada kasur beserta seprei yang sudah rapi, bersih dan wangi. Aku dan mas Zumar mulai mengeluarkan barang2 dari koper. Mulai dari menata barang2 dan bersih2 rumah akhirnya selesai juga sekitar abis magrib.

"Huuh capek"ucapku sambil menyenderkan badanku di sofa dan menekuk leherku kekanan dan kekiri sambil mengelap keringatku.

"Capek ya dek?" Tanya mas Zumar sambil ikut duduk di sebelahku. Aku hanya mengangguk.

"Sini mas pijitin" ucap mas Zumar yang hendak mengambil kakiku namun aku menahannya dan menggeleng pelan

"Ga usah mas, mas kan pasti juga capek mending sekarang mas mandi bersih2 trus solat magrib berjamaah di masjid aku siapin bajunya"  dia menurutinya. Akupun beranjak dari sofa dan menyiapkan baju yang akan ia kenakan. Setelah selesai menyiapkan aku kedapur untuk memasak makan malam. Tak lama sudah nampak mas Zumar yang baru saja selsai mandi wajahnya sudah segar karna sudah terguyur segarnya air rambut cepaknya yang basah dan keluar hanya pake kolor dengan badan tak pake baju handuk yang hanya dikalungkan di lehernya.

Aku yang tengah memasak sampe galfok.

'Fokus2 Hana' aku menggelengkan kepalaku pelan. Aku kembali mengaduk2 masakan yang aku buat.

Grep

Tiba2 aroma wangi apel itu menyeruak dihidungku. Membuatku sesak napas seketika. Mas Zumar memeluku dari belakang dan menenggelamkan wajahnya  di leherku merasakan hembusan napasnya.

"Ihh mas kalo gini aku jadi ga bisa masak" ucapku. Bukannya ngelepasin tapi malah semakin ngeratin pelukannya.

"Mas nanti keburu ketinggalan jamaahnya" setelah aku bilang itu dia langsung ngelepasin pelukannya

"Yaudah nanti lanjutin lagi ya sayang" ucapnya yang membuat pipiku memanas karena kata terakhirnya. Akhirnya aku bisa bernapas lega dan bisa leluasa meneruskan kegiatan memasakku. Tak lama masakanku sudah siap tinggal di pindah dipiring aku hanya membuat tumis kangkung sama telur ceplok seadanya karena bahannya juga tadi dari rumah mama. Saat aku sudah menyajikan diatas meja bertepatan juga dengan mas Zumar yang udah selesai dan siap buat ke masjid. Dia sudah siap dengan menggunakan baju koko berwarna cokla susu, peci dan sarungnya.

"Mas berangkat dulu ya dek"ucap mas Zumar

"Iya hati2 ya mas"balasku sambil menyalaminya mencium tangannya dan dia mengecup keningku.

ONLY YOU CAPTAIN ! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang