23

8.7K 440 18
                                    

Pukul 03.00, tepat seperempat malam aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan ada benda yang berat melingkar di perutku aku sedikit demi sedikit membuka mataku dan memindahkan tangan mas Zumar secara perlahan supaya tak mengusik tidurnya aku melihat wajahnya sebentar meneliti setiap lekuknya dari mulai rambut tipis cepak sampai dagunya. Mata berbulu mata lebat, hidung mancung, dan bibir merah yang menandakan ia tak pernah merokok. Ada terbesit senyuman yang terbit dari bibirku melihatnya tertidur.

Saat aku hendak bangun tiba2 mas Zumar menariku lagi dalam pelukannya wajahku menatap dada bidangnya yang tersekspos mataku seketika terpejam menahan napas untuk menetralkan detak jantungku yang tak karuan dibuatnya.

"Gini bentar dek"ucapnya yang semakin mengeratkan pelukannya. Dan aku hanya bisa pasrah toh hanya sebentar. Diam2 aku menikmatinya karna sejujurnya ini nyaman.

"Udah ah mas tahajud yuk"ucapku. Dia meregangkan pelukannya menatapku dan mengangguk

Aku segera turun dari ranjang untuk kekamar mandi mengambil wudhu. Setelah mengambil wudhu aku menyiapkan baju, sarung dan peci untuk mas Zumar beserta perlengkapan solat lainnya.

Kami melaksanakan solat tahajud. Aku mencium tangan mas Zumar dan mas Zumar mencium keningku. Dilanjutkan dengan tadarus yang biasa aku menyetor ke mas Ilham kini aku menyetor ke mas Zumar.

Karna waktunya kita ginakan untuk tadarus jadi tak terasa sudah waktu untuk subuh kami melanjutkan untuk solat subuh.

*****

05.30

Aku udah membereskan barang2ku karna mau pulang. Udah mandi juga, aku hanya mengenakan gamis warna merah maroon dengan jilbab senada. Aku menyiapkan baju mas Zumar juga udah aku siapin kaos warna dongker dengan celana kain warna item.

Kami keluar dari kamar hotel di bawah juga udah ada keluarga yang kemaren juga nginep.

Aku dan mas Zumar melaju ke arah rumahku karna mau ambil barang-barang buat pindahin di rumah dinasnya mas zumar. Meninggalkan kamar kesayanganku huwaa.

"Assallamualaikum" ucapku dan mas Zumar bersamaan

"Waalaikumsallam" sautan dari dalam pintu terbuka didapati mbak Fania dan Rafa yang ada di gendongannya.

"Ante" ucap Rafa sambil tangannya terangkat minta gendong ke aku.

"Uluh sini"aku mengambil Rafa dari gendongan mbak Fania

Setelah itu kami masuk. Kami menyalami papa,mama

"Wahh penganten baru nih" mas Ilham muncul dari belakang

"Gimana mar tokcer?" Ucap mas Ilham sambil menaikan alisnya dan bertampang songong. Punya abang kok gini amat ya allah. Hiks.

Mas Zumar hanya menggaruk2 kepalanya yang tak gatal, tapi tanganku yang gatal ingin mencubit abangku yang satu ini.

"Akhhh sakit dek" ringis mas Ilham karna ku cubit pinggangnya

"Lagian your mout comel" ucapku

"Loh kan emang itu pertanyaannya salah?"

"Big salah!" Ucapku jutek

"Yaudah sekarang kalian ke kamar gih daripada ribut terus pengeng dengernya mama" ucap mama. Sedang 3 orang lainnya termasuk mas Zumar hanya tertawa

"Iya mah" ucapku lesu

"Lagian kalian ini berantem terus kapan akurnya pusing tau ga" giliran papa

"Hehehe. Udah kebiasaan pa biar ada micinnya dikit"balasku sambil nyengir sebelum naik ketangga. Buru2 ngibrit sebelum di tabok mas Ilham. Selamatkan bokongmu. Ciatt wkwk.

ONLY YOU CAPTAIN ! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang