"Makin gawat temen temen aku"
"Nami."
"Tok tok tok."
"Nami, ada temen tuh!" Mama Nami--mel, memanggil Nami yang sedang berada di kamar.
"Iya ma!" Seru Nami lembut sambil membuka pintu kamarnya. Nami dan mamanya berjalan sejajar menuju tangga.
"Siapa ma?" Tanyanya saat menuruni anak tangga.
"Thomas, eh mama belok ke dapur ya, kasian bibi sendiri di dapur." Jawab mamanya berjalan menuju dapur. Walau keluarganya termasuk orang terpandang, mama Nami tak pernah malu ketika harus ke dapur dan menggunakan baju daster, jika kepergok dengan teman temannya, mama Nami akan berkata, "siapa suruh mereka ke sini ga chat mama dulu?" Ya begitulah. Lagian, jika mamanya tidak ke dapur dan tidak masak untuk anaknya dan suaminya, ia akan merasa bersalah.
Nami mengangguk, merespond perkataan mamanya."Ekhm." Dehem Nami yang telah duduk di sofa depan Thomas. Mengalihkan perhatian Thomas dari handphonenya.
"Eh Mi. Ruang musik yuk?" Ajak Thomas dan memasukan hpnya kedalam saku celana.
"Aduhhh! Kenapa ga langsung ke ruang musik aja tadi? Cape tau naik turunn." Keluh Nami, tapi ia tetap berjalan menuju tangga.
Thomas hanya geleng geleng kepala sambil tersenyum. Mereka berjalan ke sana dalam diam. Tak ada yang bersuara. Sampai tiba di ruang musik selama 5 menit hanya senyap yang menjadi nyanyian mereka.
Karna Thomas merasa terlalu canggung. Nami yang asik membaca lirik lagu dan ia yang asik melihat lihat piano, akhirnya mulai bernyanyi sambil memainkan piano tersebut.
"Suara motor itu semakin mendekat
Kamu abaikan sapanya." Ia menyanyikan lagu Iqbaal 'Rindu Sendiri'. Selesai menyanyikan lagu itu, ia menatap Nami yang juga tengah menatapnya.
"Gue tau lu mau pulang senin." Ucapnya. Nami berdehem kembali sok sibuk dengan lirik lirik.
"Masih marah? Janji deh ga bakal ngulangin kesalahan kaya gini lagiii." Thomas meraih sakunya, dan mengeluarkan sebuah coklat dan juga lolypop berwarna pinkputih yang sangat disukai Nami. Mata Nami berbinar. Ia berdehem lagi. Lalu meraih coklat dan permen loly tersebut.
"Oke! Persahabatan adalah yang utama." Thomas tersenyum karna melihat Nami tersenyum.
"Nanti malam, di cafe flora lagi kan?" Tanya Thomas dengan senyum."Kok tau? Aku belom kasi tau loh!" Jawab Nami.
"Biasa temen lu, siapa tu si Reza manggilnya? Yang megang acc coklatpink?" Tanya Thomas lagi sambil mengernyitkan dahi dan menggatuk tengkuk tanda berpikir keras.
"Kupu kupu indah?" Jawab Nami dengan senyum.
"Nah, kupu kupu indah" ulang Thomas dengan memasang tampang muak seperti Raza biasanya.
"HAHAHA. Eh btw, hubungan aku mau pulang senin sama lagu yang kamu tadi nyanyiin apa?"
"Eh?" Thomas tersenyum canggung dan mulai salah tingkah, sedangkan Nami tertawa.
"Makin gawat temen temen aku."***
Hai semua! Maaf baru update:) dan maaf pendek:)
Happy reading❤
Eh btw jangan lupa follow ig aku yaamandaanami
amikanda26
MakasihSalam Tecamut-amikanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Nami✔
Teen FictionInti cerita ini adalah tentang Nami. Tentang perjalanan menemukan jati diri. Tentang melody menemukan impian hati. Nami si gadis baik hati, egois, labil, dan penyayang. Bersama sahabatnya akan menyajikan sebuah pertunjukan hebat yang diciptakan seme...