(19) : Rebutan Gulai

79 19 0
                                    

Berbahagialah selagi masih ada waktu. Sebab kita tak tau kapan luka akan menyapa.

________


Nami menatap layar handphonenya. Dari tadi pagi belum ada yang membalas pesannya. Nami sempat berfikiran negatif tapi buru buru ia tepis.

"Mereka sibuk. Waktu mereka bukan untuk aku aja. Tapi.. udah lah cukup egoisnya Mi! Cukup!" Nami berbincang pada hati dan dirinya sendiri. Memberikan semangat dan berhenti mengharapkan semua fokus orang tertuju padanya.

***

Oma sedang memasak di dapur. Beliau memasak gulai kapalo lauak yaitu gulai kepala ikan. Aroma masakan oma memenuhi seantero rumah.

Nami yang tengah menonton televisi merasa tubuhnya dipanggil panggil oleh aroma itu untuk segera menuju dapur.

Begitu juga mama Nami dan abangnya. Semua perlahan berjalan menuju sumber aroma.

"Waduh, udah ke sini semua hahaha." Oma yang baru siap memasak, menaru makanan itu di meja makan.

Nami merasa air liurnya ingin menetes melihat gulai buatan omanya ini. Nikmat aromanya.

Aroma gulai oma membuat perut semua orang langsung lapar. Tatapan mata seketika menajam siap bertarung memperebutkan bagian paling nikmat. Mata ikan.

"Untuk aku kak!! Udah lama ga makan ini!"

"Ya sama!" Nami dan abangnya bertengkar sama sama perpacu ingin mengambil bagian itu.

"Iih ngalah lah sama adek!"

"Skali skali kasi bagian nikmatnya dong masa ngalah terus!"

"Akak dah sering makan!"

"Bodo!"

"Untuk Nami!"

"Abang!"

"Nami!!"

"Abang!"

Hingga saat mereka berdua sibuk beradu argumentasi, Mama dan Oma yang baru tiba setelah mengambil nasi dari dapur dengan tampang tanpa dosa mengambil Mata ikan tersebut.

"Oma, kita bagi sama banyak ya." Ucap mama.

Oma mengangguk. "Iya ga baik banyak banyak."

Nami yang menyadari percakapan itu hanya menatap terluka pada ikan yang sudah kehilangan matanya. Abang Nami juga hanya bisa mengeluh.

"Oma!"
"Mama!"

Ucap kakak beradik itu serentak.

"Apa?" Ucap ibu beranak itu juga tak kalah serentak dengan tampang yang seolah mengatakan 'salah kami apa?'

***

Terimakasih sudah membaca!
Kritik dan saran sangat di butuhkan!


Nami✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang