Hari demi hari Taeyong selalu disamping Seulgi.
Melakukan aktifitas bersama-sama
Mereka selalu menyaksikan disaat bulan mulai menggantikan matahari.
Seulgi yang tak pernah mengambil shift malam karena mengikuti jam kerja Taeyong.
Setelah seharian bekerja mereka berdua bertemu dan menghilangkan semua rasa lelah dengan pelukan hangat di setiap pertemuan.
Taeyong menunjukan rasa cintanya.
Dia memberi sentuhan tangan lembut di setiap helai rambut Seulgi.
Selalu menceritakan bagaimana rasa cintanya yang telah meracuni ke seluruh tubuh, hanya melihat Seugi tertawa bersamanya.
Berjalan dalam gelapnya langit yang dipenuhi oleh rasa kasmaran dua sejoli ini.
Itu yang dilakukan mereka setiap harinya.
Dengan secara tidak langsung, Seulgi merasakan dunia telah berpihak padanya.
"Chagiya? Wae?" tanya Taeyong pada Seulgi yang hanya menatapnya sejak tadi.
Wanita yang tepat didepannya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku bisa gila hanya dengan melihatmu." ucap Seulgi dengan menarik napas sedalam-dalamnya dan tersenyum lalu Seulgi berpaling melihat langit.
"kamu boleh lihat aku terus kapanpun kamu mau." Ucap Taeyong sambil mengubah pandangan Seulgi yang melihat langit kembali melihatnya lagi.
Jarak wajah mereka terlalu dekat.
Sehingga Taeyong merasakan jelas nafas Seulgi.
Seulgi pun tersenyum menikmati apa yang sedang terjadi.
Andai waktu dapat berhenti mereka berdua ingin seperti ini untuk waktu yang lama.
"Taeyongie, bisa ngga kamu jangan ngomong apapun hanya tersenyum aja untuk saat ini." Pinta Seulgi.
Taeyong hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum
"Senyum ini yang membuatku tenang, membuatku kembali melemah dan menjadi alasanku untuk kuat kembali. Taeyongie, tau ga? Aku selalu menunggu senyum ini setiap malam tapi aku cuma bisa memeluk gulingku dan menunggu hari esok." betapa cintanya Seulgi dengan laki-laki yang berada didepannya.
"Ahh aku iri dengan gulingmu sekarang, ak cem----" ucap Taeyong namun belum selesai Seulgi langsung menutup mulut Taeyong karena Seulgi tidak ingin Taeyong berbicara.
"Ahhh jangan ngomong. Aku belum selesai."
Sekarang mereka berdua hanya saling tatap
"Suatu saat nanti disaat aku harus pergi, aku mau kamu peluk aku untuk terakhir kali.." ucap Seulgi.
"Kamu gaboleh pergi. Jangan pernah membahas hal yang mengharuskanku kehilanganmu. Melihatmu pingsan aja aku gakuat. Aku sudah kehilangan Appa dan hyungku, apa aku harus kehilanganmu?" ucap Taeyong sembari menggelengkan kepalanya.
"Jadi tolong tetap berfikiran bahwa kamu tetap disisiku terus, apapun yang terjadi. Arraseo?" lanjut taeyong mengulurkan jari kelingkingnya yang artinya membuat janji.
Taeyong mencium bibir Seulgi lagi.
Membuat pipi Seulgi berubah menjadi tomat.
"Taeyong-ahhhh." Dengan memegang bibirnya Seulgi tak kuasa menahan rasa malu itu.
Tapi kali ini Seulgi cukup berani dan mampu membalas apa yang dilakukan oleh Taeyong.
Ya
Dia mencium Taeyong dengan cepat.
Sehingga membuat Taeyong terkejut dan tersenyum lebar.
"Woaahhhh berani ya? Cuma sekali? Lagiiiiiii" pinta Taeyong dengan gerakan seolah-olah merengek seperti anak kecil.
"Ahhhhh, apa sih dah ah."
"Oh iya kamu gaperlu cemburu cuma sama gulingku karena aku juga akan selalu memelukmu." tambah Seulgi
Seulgi memeluk Taeyong dan Taeyong pun membalas pelukan itu.
Mereka pun mengobrol sambil melanjutkan nikmatnya dunia.
Sampai pada hari dimana Seulgi melihat rasa marah dalam diri Taeyong.
Pagi itu Seulgi menunggu Taeyong di dekat halte.
Sebenarnya Taeyong tidak ingin Seulgi harus sendirian dan bertemu di satu tempat namun dengan keadaan terpisah seperti ini.
Tapi apa boleh buat mobil Taeyong sedang dipakai mamanya untuk rapat di kota lain.
Akhirnya Taeyong menuruti kata seulgi yang janjian di suatu tempat tanpa dia harus menjemput Seulgi.
Seulgi berencana menemani Taeyong untuk membelikan kado ulang tahun Mamanya.
Namun rencana itu gagal.
Joy yang sedang melintas dijalan itu tidak sengaja melihat Seulgi yang berdiri sendiri.
"Kesempatan yang bagus." ucap Joy sambil menepikan mobilnya.
Ia berjalan menuju arah Seulgi dengan membawa coca cola ditangannya.
Seulgi yang hanya bermain hp terkejut dengan dorongan kasar yang diberi Joy.
"Joy? Mau apa kamu? Tidak cukup puas kamu? dan sekarang mengikutiku?" ungkap Seulgi penuh amarah.
"Pede banget, aku sedang menuju kearah sana dan melihatmu berdiri disini dan menghampirimu. Aku pikir kau butuh teman disini."ucap Joy dengan tertawa liciknya.
"Teman? Aku tidak butuh teman sepertimu Joy-ssi!"
"Oke aku akan pergi, namun aku hanya ingin memberi ini." tanpa ragu Joy menuangkan minuman soda itu ke seluruh tubuh Seulgi.
Seulgi hanya menutup matanya.
"UDAH WOY!! Lo tu emang perempuan ga masuk akal!" Taeyong melemparkan tangan Joy dan membuat minuman itu tumpah mengenai Joy.
"YA!! WOAHH!" Joy penuh amarah dan terkejut melihat siapa yang datang.
Ternyata saat Taeyong hendak turun dari dalam busway dia melihat Seulgi sedang bersama perempuan yang menyakiti Seulgi.
Taeyong yang sudah datang melihat kejadian itu pun tak dapat menahan emosinya.
Dia dengan berani berlari kearah mereka dan tanpa ragu untuk melindungi kekasinya.
"Ada ya cewe macem lo? Lo cewe kan? Dia itu cewe sama kaya lo salah apa dia sama lo?" ucap Taeyong sambil memeluk Seulgi.
"Jawab gue! Lo udah keterlaluan, gue liat semua yang lo lakuin ke cewe gue!" Sekarang Taeyong menatap tajam mata Joy, namun Joy membuang mukanya merasa tidak bersalah.
"Sekarang lo pergi jangan pernah ganggu dia, atau----"
"Atau apa? Apa yang mau lo lakuin cuma untuk cewe kaya dia?" potong Joy.
"Atau gue yang bakal nyakitin lo."
Taeyong dan Seulgi pun pergi meninggalkan Joy.
———————————————
Makasih yang udah vote. Maafin aku kalau Joy jadi jahat yaaa! Kalo ada kritik dan saran kalian bisa komen ya, MakasihDon't Forget Vote and Comment, Thank u Achoo!

KAMU SEDANG MEMBACA
A BEAUTIFUL MESS
Fanfiction[ COMPLETED ] Kisah seorang gadis dengan hati yang rapuh dan kuat untuk menghadapi dunia yang selalu melawannya. Ia bertemu dengan laki-laki yang sangat mencintainya, namun semua perlahan-lahan menyakitkan untuk mereka. Start: 22 January 2019 End :...