[ COMPLETED ] Kisah seorang gadis dengan hati yang rapuh dan kuat untuk menghadapi dunia yang selalu melawannya. Ia bertemu dengan laki-laki yang sangat mencintainya, namun semua perlahan-lahan menyakitkan untuk mereka.
Start: 22 January 2019
End :...
"Ya! Kenapa semua ini?" ucap Taeyong gemetar melihat kondisi Seulgi yang sangat berantakan, terdapat luka dan bibirnya mulai biru serta badannya yang sangat dingin.
Taeyong mengangkat tubuh kurus Seulgi
Tubuh lemas tak berdaya dan kedinginan itu segera Taeyong masukan kedalam mobilnya.
"Seulginie, aku disini, tolong bertahanlah. Kita akan segera sampai." Ucap Taeyong dengan suara yang sangat khawatir.
Taeyong membawa tubuh seulgi ke dalam UGD dan meminta dokter yang ada disana untuk menanganinya.
Masuklah ke dalam ruangan, namun apa boleh buat Taeyong harus menunggu diluar. Dia dilarang masuk.
Taeyong melepas kekasihnya dengan meneteskan airmata.
Tangan laki-laki ini tidak berhenti bergemetar, dia sangat sakit. Namun sakitnya tak dapat dia jelaskan dengan kata-kata hanya air mata yang mampu mengartikan sakit hatinya.
"Seulginie, a..ayo bangun. Aku.... disini menunggumu. Seulginie maafkan aku...... Aku mencintaimu." ucap Taeyong yang sedang bersandar di pintu dan akhirnya dia terduduk lemah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sampai terjadi sesuatu dengan Seulgi, Aku pastikan perempuan itu hidupnya tidak akan tenang!" Taeyong menahan amarahnya dengan Joy.
Satu jam kemudian,
"Dok, gimana dia?" Taeyong mendatangi Dokter yang keluar dari ruangan itu.
"Tidak terjadi sesuatu yang serius, hanya perlu beristirahat."
Taeyong menghela nafasnya, pikiran dia cukup lega sekarang.
"Kamu boleh menemuinya,dia sudah terbangun, dia mencarimu. Taeyong-ssi? Benar kan itu kamu?" ucap dokter sambil menepuk pundak Taeyong.
"Iya benar saya Taeyong, terimakasih dok." Taeyong berjalan dan memasuki ruangan itu, terlihat seorang gadis yang sudah melihatnya.
"Taeyongie." ucap Seulgi dengan suara lirihnya.
"Jangan seperti ini lagi kumohon." Taeyong tanpa ragu memeluk Seulgi.
"Miannhae." Seulgi meminta maaf dan menangis karena dia mengingat kejadian yang baru saja menimpanya.
Taeyong hanya memeluk Seulgi, hanya ini caranya untuk dapat menenangkan hati kekasihnya.
Laki-laki dengan rambut coklatnya menemani Seulgi hingga matahari terbit.
Mereka berdua saling memeluk satu sama lain, sehingga Taeyong dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas.
Mata sipit sempurna dan pipinya yang cukup membuat Taeyong gemas sendiri melihatnya.