Part 17 KEDIAMAN JEFFERSON

10.9K 2K 123
                                    

Ethan menatap pintu kamar Hazel yang terkunci rapat. Nobel yang berada di belakangnya menghela napas prihatin.

"Dia tidak mau makan Paman?"

"Belum. Dan juga belum mau membuka pintu."

"Paman, tolong kau ambil obeng."

Nobel Heinz tidak menjawab. Namun dia segera berjalan lalu meniti tangga menuju ruang bawah.

Ethan masih sibuk menekuri pintu di depannya. Sesuatu yang sangat aneh sudah terjadi dan itu mungkin saja ada hubungannya dengan pertanyaan Hazel tentang seseorang di pesta itu. Ethan mulai meraba-raba apakah masalah Hazel bertahun lalu itu ada hubungannya dengan pria itu. Gideon Riina?

Ethan menggeleng. Menurut rasanya, sangat jauh dari kata mungkin kalau semua yang terjadi pada Hazel ada hubungannya dengan Gideon. Gideon selama ini adalah salah satu sahabat keluarga yang tidak mempunyai cela sedikitpun di mata keluarga besar Leandro. Selain bersahabat, mereka juga bekerjasama dalam beberapa hal. Dan Ethan sangat tahu bahwa Ayahnya, Dave Jefferson adalah salah satu pemilik saham perusahaan milik keluarga besar Riina. Usia Gideon yang berada di antara Dave dan Ethan juga membuat pria itu mudah bergaul dengan setiap anggota keluarganya. Dia bisa menjadi partner yang baik untuk Ayah Ethan dan juga menjadi teman mengobrol yang seimbang untuk Ethan. Sosok Gideon juga terlihat tidak banyak bertingkah dalam pergaulan. Dia cukup setia pada istrinya Catalina Riina. Mereka sudah menikah selama 13 tahun lebih dengan tiga orang anak perempuan.

"Obengnya, Tuan muda."

Lamunan Ethan terputus. Dia menoleh ke arah Nobel dan mengulurkan tangannya menerima obeng dari Nobel. Lalu Ethan terlihat berjongkok dan sesaat kemudian dia sibuk membongkar gagang pintu. Dia merasa beruntung karena pernah belajar dari seorang tukang kayu yang mengerjakan rumahnya bertahun lalu. Jadi dia tahu bagaimana membuka gagang pintu tanpa perlu membuat sebuah drama pendobrakan.

Ethan akhirnya mendorong pintu perlahan sementara Nobel berniat membereskan gagang pintu itu kembali pada posisi semula. Dan ketika dia melihat sekilas keadaan tamu Ethan di dalam kamar, dia memutuskan untuk menunda pekerjaannya itu untuk memberi tuannya ruang. Nobel menyingkir.

"Hazel..."

Hazel yang berdiri di dekat jendela dengan wajah kusut, menoleh. Dan gadis itu menggeleng.

Ethan menjangkaunya.

"Aku mau kita bicara, Haz...dan jangan seperti ini, kumohon. Makanlah sesuatu." Ethan meraih tubuh Hazel untuk dia rengkuh. Diam-diam Hazel menyimpan ponsel dalam saku celananya. Setelah sekian tahun, akhirnya tadi, sepulang dari pesta pedesaan, Hazel berani menyambangi mesin pencarian dan menuliskan nama pria itu.

Gideon Amedeo Riina.

Hazel menelusuri dan terkejut atas hasilnya. Bukan saja karena memang pria yang datang ke pesta pedesaan itu adalah pria yang menorehkan aib pada dirinya, tapi juga karena persahabatan yang kuat nyatanya terjalin antara keluarga Riina dan keluarga Leandro. Hazel merasa dia bingung harus seperti apa?

Mengapa takdir harus membawanya ke tempat dimana pria itu mungkin saja muncul sewaktu-waktu?

Ethan membawa Hazel duduk di sofa.

"Ooh...kalau kau mau aku bisa membawamu pergi jauh kemanapun kau mau, Haz. Tapi jangan seperti ini. Apakah, semua ada hubungannya dengan...Mr Riina?"

Hazel terpaku.

Dan dia memilih menggeleng ketika kelebat cepat sebuah pemikiran tentang...siapa dirinya? Wajah baru yang hanya akan membuat masalah bagi keluarga Leandro? Siapa dia? Hanya wanita yang bernasib buruk yang datang dan persahabatan dua keluarga akan retak seketika? Tidak. Tidak seharusnya dia melakukan itu. Mengatakan pada Ethan bahwa sahabat keluarganya itulah penoreh aib yang melekat pada dirinya.

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang