Part 37 WORRIED

10.5K 1.9K 184
                                    

”Apa mau mu Haz..." Ethan mengangkat kedua tangannya ke belakang kepala. Dia menyerah. Mengernyit saat Hazel justru bergerak seakan menemukan kesenangan baru.

Ethan mengamati. Sesekali mengernyit menahan rasanya. Dan bingung. Semua ketakutan Hazel sudah hilang kah? Lihat saja, tidak ada gurat khawatir di wajah Hazel tentang sebuah percintaan.

Pandangan mata Ethan menyipit. Peluh turun dari pelipis Hazel. Pucuk-pucuk rambutnya bahkan sudah basah. Dan tubuh Hazel? Berkilat sempurna karena peluh. Dan suara Hazel? Geraman. Lenguhan. Putus asa. Gemas.

"Oooh...hmm..." Ethan menyambut Hazel yang mencium bibirnya keras. Tangan Hazel menangkup rahang Ethan dan membawa kepala Ethan mendongak ke arahnya.

"Hmmm..."

Ethan menyentak saat payudara Hazel menggesek kulit dadanya. Hazel memekik tertahan. Dia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Dan menggeleng. Ethan tersenyum puas.

"Ooh...tidak bisa seperti ini terus."

"Apa maksudmu? Tentu saja bisa...Ethan...turunkan aku!"

Ethan tidak menjawab. Dan dia mengangkat Hazel dan menuju kamar. Tanpa ampun, Ethan merebahkan tubuh Hazel dan menyentak kuat. Masuk begitu dalam dan berhenti. Mengamati raut wajah Hazel yang membulatkan matanya tak percaya.

Dan Ethan mulai bergerak. Dia menyukainya. Menguasai. Dan tertawa. Walaupun dia tak menyangkal, dia juga menyukai Hazel menguasainya. Tapi...Ethan gemas.

"Ooh..."

Ethan mengacuhkan gelengan kepala Hazel. Dia terus bergerak. Semakin cepat. Berteriak tertahan dan tersenyum saat Hazel terkulai tak berdaya. Ethan terus bergerak.

Dan tertahan. Menikmati nikmat yang mencapai puncak kepalanya.

"Oooh...ini..."

"Bagaimana pengalaman ketigamu Haz..." Terengah Ethan tertawa pelan.

"Aaaarrgh..." Hazel menggeram pelan dan meringis saat Ethan melepaskan diri darinya.

Ethan bahkan tidak ingin beranjak dari Hazel.

"Tidak cukupkah semua ini membuatmu berhenti berlari Haz?"

Hazel terdiam. Tangannya mengusap lengan Ethan lembut.

"Kau tahu aku. Aku adalah wanita yang akan selalu berada pada titik kebimbangan. Hidupku seakan mengambang. Lalu ketika sesuatu yang buruk menyentak, aku tidak bisa berpikir lagi."

Ethan meraih telapak tangan Hazel dan menangkup nya dengan telapak tangan besarnya. Seperti itulah nyaman.

"Aku berpikir untuk membuka semuanya pada dunia, Ethan. Bahwa kehancuran hanya boleh terjadi padaku sebagai pengalaman buruk. Jangan terjadi pada gadis lain."

"Kenapa berpikir seperti itu?"

"Seandainya kau bisa membuat sebuah lembaga yang menampung mereka yang terluka, Tuan Jefferson. Aku akan merasa lebih baik ketika aku menguatkan mereka."

"Haz...jangan menjadi lelah."

"Kau ini kenapa? Apakah aku juga tidak boleh melakukan apapun? Aku berhenti bekerja. Lalu? Itu juga tidak boleh? Terus aku harus melakukan apa, Tuan Jefferson."

"Hmm..." Ethan mengusap dagunya dan sekali lagi tersenyum. Senyum yang menurut Hazel sedikit aneh. Senyum penuh kelicikan.

"Kuberi tahu sesuatu Haz. Tentang sebuah pelajaran penting yang menjadi pembicaraan wanita di keluargaku."

"Pelajaran?"

"Satu. Tentang filosofi Alpha yang akan menemukan Luna--nya. Atau serigala yang akan menemukan mate--nya? Kau sudah tahu itu.Dan...dua. Pelajaran tentang bagaimana cara terbaik membuka kaki untuk para suami mereka...aaaauch....sakit Hazel Ann!"

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang