Part 38 NEW GIRL?

9K 1.7K 69
                                    

"Kau arsitek Haz. Kau bisa melakukan apapun."

"Aku ingin bekerja."

"Aku akan meminta sebuah proyek pada Ayahku. Untukmu."

"Ethaaaan..." Hazel mulai jengkel.

Ethan mendongak. Dia membetulkan letak kacamatanya. Dia melihat Hazel menegang. Wajahnya terlihat sangat kesal seperti seseorang yang kehabisan akal dan tidak menemukan kata bujukan yang tepat.

Ethan mengangkat tangannya, meminta Hazel untuk diam. Lalu membuka ponselnya dengan satu tangan lainnya. Dia mendengarkan sambungan telpon di seberang sana.

Dan menutupnya, lalu beranjak.

"Bisa kau tunda dulu marah mu Haz? Aku harus pergi."

"Tunda?! Pergi? Apa maksudmu dengan pergi..."

"Aku harus menjemput orangtuamu."

Hazel membeku. Dia menatap Ethan yang mencium dahinya dan berlalu dari ruang kerjanya.

"Wait! Menjemput? Aku harus ikut."

Hazel berlari mengejar Ethan yang berjalan sembari memakai jaket.

"Tidak Haz."

"Tidak? Kenapa tidak? Mereka Ayah dan Ibuku."

"Kau di rumah."

"Ethan! Kenapa aku selalu harus di rumah? Apakah pekerjaanku hanya membuka kakiku untukmu?!" Hazel berteriak kesal. Dan dia segera menyesali perkataannya karena seketika itu juga dia mendengar dua orang pelayan tertawa cekikikan di dekat tangga.

Dan Ethan yang ikut tertawa.

"Come...on..."

"Kemungkinan besar akan ada baku tembak..."

"Oooh...tidak. Jangan pergi kalau begitu." Hazel menahan lengan Ethan.

"Aku harus pergi...menyelamatkan kedua orangtuamu."

Hazel nampak bingung dan kalut.

"Aku ikut..."

"Tidak Haz. Tunggulah kabar baik."

"Kabar baik..."

"Paman Nobel...jaga Hazel. Dia tidak boleh keluar."

Hazel menoleh ke arah Ethan memandang dan menemukan Nobel Heinz yang tersenyum.

"Tenanglah Nona. Ayo kita minum teh."

"Minum teh..."

"Iya Nona."

Hazel menoleh sekali lagi pada Ethan yang membuka pintu dan menghilang di baliknya. Lalu dengan pikiran kosong, Hazel mengikuti Nobel berjalan ke arah halaman belakang. Bagaimana bisa dia hanya harus menunggu kabar baik?! Ethan jelas...gila.

Dan benar saja. Seberapa besarpun Nobel mencoba membuat Hazel tenang, Hazel berakhir dengan gelisah bukan kepalang.

Dan Nobel yang hanya sanggup menghela napas ketika Hazel mulai menangis.

---------------------------------------------------

Ethan mulai merutuk ketika setelah ketegangan yang terjadi selama hampir setengah jam lamanya, dia dan para pengawalnya harus kehilangan Giuseppe Riina yang menghilang selicin belut. Polisi dan orang-orang kepercayaan Ethan hanya menemukan seorang penjaga gedung yang sudah tua dan mengatakan bahwa dia baru saja bekerja di tempat itu.

Gedung dimana Gio menempatkan kedua orang tua Hazel jelas adalah sebuah bangunan yang Gio peruntukkan untuk sebuah penyekapan. Polisi justru menemukan bahwa di tempat itu ada banyak sekali orang yang dilaporkan hilang disekap layaknya narapidana. Pekerjaan untuk anggota kepolisian New York yang justru datang karena ketidaksengajaan.

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang