Part 30 HIDDEN PLAN

11.6K 1.9K 224
                                    

"Ibunya menjual satu-satunya benda berharga yang tersisa untuk menjamin Gideon."

"Hmm...kita harus menghargai usaha seorang Ibu. Tapi, perketat pengawasan pada Gideon. Tambah personil bila diperlukan."

Ethan menatap dua lembar kertas yang berjajar dihadapannya. Sebuah laporan tertulis dan sebuah foto kalung permata dengan liontin bunga bakung. Sebuah peninggalan berharga dari sebuah keluarga. Ibu Gideon, Nyonya Lucita Riina, jelas merelakan benda bertuah itu dijual demi membela anaknya. Apapun alasan Nyonya itu...Ethan hanya bisa mengartikannya sebagai sebuah kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Dan entah apa yang ada di pikiran Nyonya Riina, Ethan melihat kebingungan dalam diri wanita itu. Ethan hanya bisa berdoa, bahwa Nyonya tua itu mampu melihat kesalahan anaknya.

Tatapan mata Ethan menjejah setiap baris tulisan di kertas di sebelah kertas bergambar itu. Tentang Gideon yang berada di rumahnya di barat daya Manhattan. Ethan sudah menempatkan beberapa anak buahnya di sekitar rumah itu. Menyamar sebagai pekerja kebun di seberang rumah besar keluarga Riina. Sebagai pengantar susu, pengantar koran atau bahkan petugas instalasi listrik. Dia, terlepas dari rasa hormatnya pada Lucita Riina, tidak ingin melepaskan begitu saja Gideon dengan segala kebejatannya. Ethan harus mencarikan Hazel keadilan untuk Hazel sendiri dan juga karena Hazel juga mempunyai kedua orangtua yang harus mendapat keadilan.

Ethan menatap jam di pergelangan tangannya. Lalu dia beranjak dari duduknya. Sedikit berbicara pada Gary Cook yang beberapa hari ini nampak lebih diam, Ethan keluar dari kantornya dan melajukan mobilnya menuju sebuah tempat.

----------------------------------------------------

"Kau mungkin mumpuni dalam bisnis. Tapi kau terlalu bodoh untuk tetap mempertahankan kejayaan mu. Kau jatuh karena seorang wanita dan tindakan brutal mu."

"Kau kemari hanya untuk berceramah?"

Gideon menatap pria di depannya. Seorang pria yang konon katanya adalah saudara laki-lakinya. Saudara yang masih berada dalam garis hidupnya sebagai pekerja bawah tanah. Menolak menjadi baik dan memilih jalan pintas dengan mengembangkan bisnis haram yang diturunkan oleh keluarganya di masa lalu.

Giuseppe Riina.

Keluarga memanggilnya Gio. Kalangannya menjulukinya The Beast. Walau pada kenyataannya, Gio adalah pria tampan tanpa cela. Dia adalah pria dengan tinggi 188 centimeter, berwajah aristokrat, dengan senyum menawan dan wajahnya terlihat sangat ramah.

Tapi, sekali lagi. Penampilan duniawi terkadang menipu mata. Karena pada kenyataannya, Gio adalah pembunuh berdarah dingin, keji dan menjijikkan. Gio mempunyai bisnis prostitusi terselubung di beberapa negara bagian.

"Kau menyusahkan Ibu."

Gideon membuang pandangannya ke arah jendela.

"Catalina mengajukan gugatan cerai."

"Ooh..."

Gio mengamati gerak tubuh adiknya. Bagaimana Gideon mengepalkan tangannya. Dan bagaimana wajah Gideon yang menjadi tegang karena menahan amarah.

"Keluarga itu. The Leandro's. Mereka sangat sulit ditembus. Otakmu sangat kerdil kalau kau berpikir akan bisa melawan mereka."

"Aku tidak akan pernah menyangka bahwa gadis itu, Hazel Ann, akan menjadi kekasih Jefferson! Aku menemukannya lebih dulu. Lalu takdir membawanya padaku sebagai sebuah kehancuran."

Gio mengusap dagunya.

"Kau ingin bagaimana?"

"Gadis itu hancur berkeping."

"Hmm...maka gadis itu akan hancur berkeping."

Gideon menatap Gio yang beranjak. Wajah saudara tuanya itu tidak menyiratkan apapun. Pria itu melangkah menuju ke kamar utama di mana ibu mereka berada. Gideon menyesap martini nya. Bayangan malam itu kembali menyeruak. Dia gagal untuk beranjak dari seorang Hazel Ann dan menjadikan wanita itu sebagai sumber fantasinya. Dan pada akhirnya dia sampai pada sebuah keyakinan, bahwa pada sosok Hazel lah dirinya menjadi sangat bergairah.

-----------------------------------------------------

Luka yang mendalam.

Itulah kesimpulan Patricia Smith--seorang psikolog-- yang merupakan sahabat keluarga. Patty baru saja menjabarkan apa yang sesungguhnya terjadi pada Hazel. Dan Patty dengan jelas meminta banyak waktu untuk menangani Hazel.
Siapa nama lengkap Tom Hardy? Bermain sebagai siapa dia dalam Venom?

Ethan mengambil keputusan bahwa Hazel harus berada di tempat yang jauh dari jangkauan siapapun. Dan entah untuk ke berapa kali Ethan menggeleng saat Hazel justru meminta agar dia kembali ke Wyoming atau Iowa. Hazel, tidak akan kemana-mana.

Dan terjadilah perang dingin itu.

Hazel yang lelah membujuk dan pada akhirnya memilih diam. Dan Ethan yang keras pada pendiriannya.

Sebuah rumah peristirahatan di tepi pantai menjadi saksi.

Terlihat bagaimana kekonyolan tengah berlangsung. Dua orang dewasa yang memilih saling mendiamkan walaupun mereka berada dalam satu ruangan. Mereka akan saling melengos ketika mengetahui bahwa mereka tertangkap basah tengah memberikan tatapan.

Ethan menghela napasnya keras. Dia membetulkan letak kacamatanya. Lalu kembali menekuri komputer jinjingnya.

Hazel yang sedari tadi menekuk kakinya di sofa, memilih menekuri televisi. Mereka sejatinya tengah menunggu Patty. Akan tetapi Patty meminta ijin untuk tidak datang dalam sesi pertemuan kali ini untuk sebuah urusan pribadi.

Hazel melirik Ethan dan terpaku. Kekasihnya itu. Bukankah dia sangat seksi saat memakai kacamata seperti itu? Wajahnya sangat serius memperhatikan layar komputernya. Dia sedang bekerja. Hazel menghela napas dan kembali menatap ke arah layar televisi.

Ethan berdeham.

Dia, sama sekali tidak memperhatikan grafik apapun itu yang ada di layar komputernya sekarang. Pikirannya penuh dengan Hazel yang nyata-nyata duduk di dekatnya. Merajuk. Dengan celana pendek dan kaos putih kesayangannya. Melihat Hazel yang seperti itu rasanya Ethan ingin memeluknya. Mengatakan padanya bahwa semua yang dia lakukan semata untuk kebaikannya.

"Aku bosan. Aku bisa mati bosan."

Ethan mendongak ketika mendengar Hazel berkata sangat lirih. Dia melirik gadis itu.

"Kau bisa berjalan-jalan di tepi pantai."

"Seperti ada yang berbicara..."

Hazel menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu menghela napas keras. Dan kembali tenang menatap layar televisi. Ethan menutup komputer jinjingnya. Dia beranjak dan berdiri di samping Hazel.

"Kemaril ah." Ethan mengulurkan tangannya. Hazel menatap tangan Ethan begitu lama sebelum akhirnya menyerah dan menggapai tangan itu.

"Aku bosan, Ethan. Tolonglah. Aku tidak terbiasa berdiam diri. Aku bisa sakit."

Ethan hanya terdiam.

"Rumahmu, punya pantai sendiri. Kenapa kau harus mengajakku ke rumah dengan pantai lagi. Kenapa tidak sekalian saja kau ajak aku menyepi. Ke pulau tak berpenghuni." Hazel mengoceh sambil terus mengikuti Ethan.

Dan ketika Ethan mengangkat ponselnya. Hazel segera menyadari bahwa semua ucapannya justru akan menjadi kenyataan. Hazel nyaris menangis saat lima belas menit kemudian...sebuah helikopter turun di sebuah landasan.

"Oh...Hazel. Hati-hati dengan segala ucapan mu." Hazel memukul kepalanya berulangkali. Dia hanya bisa menatap Ethan yang tengah berbicara dengan seorang penjaga rumah.

Pria itu...mengerikan.

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑🐺
MRS BANG

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang