Part 23 PRIA DARI NERAKA

11.1K 2.6K 381
                                    

Mengapa sesi makan malam itu harus berjalan sangat lambat? Bahkan Hazel tadi nyaris mengeluarkan lagi suapannya setiap kali mendengar basa-basi-basi Gideon Riina dalam percakapan di meja makan itu. Dia juga berulangkali merutuk dalam hati ketika sepertinya dengan sengaja dan piawai Gideon memanggil namanya dan mengikutsertakan dirinya dalam percakapan itu.

 Dia juga berulangkali merutuk dalam hati ketika sepertinya dengan sengaja dan piawai Gideon memanggil namanya dan mengikutsertakan dirinya dalam percakapan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana gembira itu seperti sebuah neraka bagi Hazel. Dan sepertinya suasana itu tidak akan berakhir dengan cepat ketika mereka berpindah tempat ke ruang tengah untuk mengobrol santai. Hazel berusaha untuk tenang dan mengendalikan diri agar tidak menyiramkan air ke muka Gideon yang mengulas senyum cabul ke arahnya. Dibalut dengan sebuah pujian, dengan mengatakan betapa beruntungnya Ethan memiliki kekasih yang cantik, tatapan mata dan senyuman Gideon nyata penuh dengan kecabulan dan matanya menelisik seakan ingin menelanjangi Hazel.

Dan sekali lagi, Hazel merasa dirinya sangat beruntung ketika Orlando merajuk padanya untuk menemaninya ke kamar tidur di sisi kanan rumah Nenek dan Kakeknya itu. Tanpa menunggu lagi, Hazel menyambar tangan Orlando dan membawanya ke kamar. Hazel menghela napas lega saat dia memeluk Orlando dan membacakannya sebuah cerita pendek. Dan Orlando begitu cepat terlelap.

Hazel termenung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazel termenung. Rasanya tidak sopan terlalu lama meninggalkan tetamu tapi Hazel merasa dia muak dengan Gideon.

Hazel beranjak dan membuka pintu. Dia berniat keluar dan mengaduh ketika dirinya menabrak seseorang hingga dia tertumpu pada pintu kamar.

Gideon Riina!

Hazel beringsut ingin menjauh. Apapun itu, dia tidak ingin membuka percakapan apapun dengan Gideon. Hazel ingin segera pergi dari tempat itu dan...gagal karena dia justru membentur lengan Gideon yang menghalanginya.

"Aroma tubuhmu...oooh..." Gideon menghirup keras aroma Hazel.

"Minggir Tuan Riina. Berlakulah sopan!" Hazel menggeram tertahan. Bagaimana bisa si bejat itu bertingkah demikian sedangkan istrinya ada di ruangan lain di rumah itu?

"Aku yakin aku tidak akan bisa. Bagaimana? Apakah kau sudah memiliki jawaban atas pertanyaanku?"

"Tidak ada jawaban Tuan Riina. Terkutuklah kau."

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang