Memutuskan keluar dari markas besar Jefferson Corp. di New York, untuk menjelajah setiap lini anak cabang bisnisnya yang ada di setiap negara bagian Amerika.
Semua dimulai karena sebuah desas desus yang berhembus melewati dinding-dinding kantornya. Berhembus dan menjadi perbincangan di antara kubikel para karyawan. Tentang bahwa semua tidaklah seperti yang terlihat di permukaan seperti dalam sebuah laporan tertulis yang dibuat oleh staf eksekutif perusahaan.
Setelah berdiam diri dan menelaah semua dari balik meja kantornya, Ethan memutuskan untuk melakukan sebuah hal besar untuk mencari tahu sendiri, apa yang sebenarnya terjadi di bawah tampuk kepemimpinannya. Bagaimanapun juga dia tidak ingin satu lini bisnisnya keropos tanpa dia tahu.
Dan setelah berpikir beberapa waktu, Ethan memutuskan untuk melakukan penyamaran, dengan tujuan untuk membaur dan mengetahui secara detil bagaimana keadaan para karyawannya.
Untuk penyamaran itu, Ethan benar-benar membuat dirinya tak dikenali oleh siapapun.Dia mempersiapkan dirinya dengan matang. Jauh sebelumnya, Ethan tidak pernah mencukur jenggotnya. Dia hanya merapikannya saja. Dia juga memanjangkan rambutnya dan membiasakan diri dengan sebuah bun yaitu mengikat rambutnya membentuk konde. Ethan juga melepaskan semua atribut yang melekat dalam dirinya. Semua penunjang penampilannya sebagai seorang pemimpin perusahaan dia tanggalkan. Baju stylish, jam tangan mewah, sepatu mahal. Semua dia singkirkan dan menggantinya dengan kemeja kotak-kotak ataupun t-shirt dan celana jeans juga sepatu boot.
Dia sangat berbeda. Hanya orang yang berlabel keluarga dan kerabat dekat yang bisa mengenalinya. Bahkan Ibunya, Betty Swan Aurora Jefferson jelas ternganga melihat tampilannya sekarang ini. Dan Ayahnya? Dia memberikan dua jempolnya untuk Ethan dengan segala tujuannya. Jangan tanyakan bagaimana Paquita Rose, Kakaknya yang cantik itu terbahak-bahak melihatnya. Tentu saja. Ethan terbiasa rapi dan licin. Dan sekarang, dia terlihat...sedikit kumuh.
Semua berjalan dengan sempurna.
Ethan mulai menjelajah.
New York sebagai markas besar.
Terbang ke Pennsylvania, Ohio,Virginia, Kentucky, Carolina, Georgia, Florida, Alabama, Tennessee, Mississippi, Louisiana, Arkansas, Oklahoma, Texas, New Mexico, Arizona, California, Nevada, Oregon, Washington, Montana, Idaho, Utah dan...
Sampailah Ethan ke Wyoming.
Sebuah kota di Amerika bagian barat yang berkontur pegunungan, hutan, danau dan segalanya yang dekat dengan alam. Kenyataan bahwa Wyoming adalah habitat dari Taman Nasional Yellowstone, Taman Nasional Grand Teton, Danau Yellowstone, Danau Jackson dan hamparan hutan di Cody, Teton Range dan masih banyak lagi, maka basis bisnis Jefferson.Corp di Wyoming adalah pembangunan resort, tempat berkemah, penginapan sederhana untuk para penjelajah dan segala sesuatu yang berbau alam.
Perjalanan Ethan masih jauh. Masih ada banyak negara bagian yang belum dia sambangi ketika di Wyoming, dia bertemu dengan Hazel Ann Muller, salah satu arsitek yang memimpin pengembangan bisnisnya di sana.
Dan mungkin karena suasana. Karena angin. Karena Ethan harus merapatkan syalnya karena suasana dingin di Wyoming.
Ethan tertahan di sana untuk sebuah alasan yang dia ragu.
Wanita itu. Hazel Ann Muller. Orang-orang memanggilnya Miss Hazel. Wanita matang 26 tahun dengan mata coklat buah kenari yang gelap dan rambut Brunette panjang yang selalu terikat rapi. Dia bertangan besi. Segala ucapannya, layaknya mampu membekukan danau Jackson seketika itu juga. Titahnya adalah mutlak. Dia bergairah dalam pekerjaannya dan mendedikasikan hidupnya pada Jefferson Corp. without a doubt.
Di bawah kepemimpinan wanita itu, bisnis Jefferson Corp. di Wyoming tak terbantah. Maju pesat dengan akumulasi penghasilan milyaran dollar yang hampir pasti bertambah setiap tahunnya.
Wyoming.
Ketika hati Ethan tertahan di sana saat seharusnya hatinya tetap berada di New York untuk seorang Brenda Locklear. His highschool sweetheart.
Bagaimana kisah ini akan berlanjut. Kemana Ethan melangkah?
We'll see part by part.
-----------------------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
